"Han Jisung, kita perlu berbicara sebentar"
Jisung seketika membalikkan badannya.
Minho menatap matanya tajam dengan tangannya yang masih menggenggam bahu Jisung.
"Kak Minho?"
Minho melepaskan genggamannya pada bahu Jisung, ia berusaha mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum memulai pembicaraan dengan Jisung.
"Kak, Jisung terlambat. Lain kali saja ya" bohong Jisung.
"Tidak usah berbohong. Ini masih pukul 4 sore. Jam kerjamu masih 1 jam lagi"
Jisung diam terpaku. Ia tertangkap basah berbohong. Ia bingung harus menyanggah apa karena ia telah dipergoki berbohong oleh seniornya itu.
"Kamu berusaha menghindari aku?" buka Minho.
Jisung kaget dengan pernyataan Minho barusan. Ia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dan menggerak-gerakkan tangannya membentuk huruf 'x' dengan cepat.
"Enggak kak enggak! Ih apaan sih kak kok tiba-tiba menduga yang enggak-enggak!" balas Jisung dengan nada yang terdengar panik.
"Terus kenapa kok ingin cepat-cepat pergi?"
Jisung bingung harus menjawab apa, dia hanya terdiam dan berusaha memikirkan alasan yang tepat, namun otaknya tidak bisa diajak bekerja sama.
"Ehmm... Itu... Anu kak..."
"Terus kenapa kok juga gamau makan bareng kita lagi?"
"Ehmm... Itu... Jisung kan sudah bekal kak, jadi ya –ehm gaperlu ke kantin lagi. I–iya begitu deh!" jawab Jisung seadanya.
Mata Minho terus menatap tajam mata bulat Jisung. Mencari kebenaran dalam netra bulat lelaki gembil itu.
"Berbohong lagi" ucap Minho singkat.
Jisung hanya diam terpaku kembali. Ia membuang muka ke sembarang arah, asal tidak menatap mata seniornya itu.
"Kau tahu Jisung,..." jeda Minho
"...Kamu itu tidak pandai berbohong" ucap Minho tegas.
Jisung bersiap untuk melangkahkan kakinya kembali. Ia membalikkan badannya memunggungi Minho. Namun, Minho dengan segera berjalan menghadang jalannya. Ia memegang kedua bahu Jisung dengan kedua tangannya.
"Katakan aku salah apa, biarkan aku memperbaikinya, Han Jisung"
Jisung menghela nafasnya berat.
Ia mulai berani menatap mata Minho sekarang.
"Kak Minho, dengarkan ya, permasalahannya bukan pada kakak. Jadi kakak tak perlu merasa bersalah. Mengerti?" ucap Jisung dengan nada terus terang tak lupa senyum untuk meyakinkan Minho agar seniornya itu tidak terus merasa bersalah padanya..
Jisung melepaskan genggaman kedua tangan Minho di bahunya dan meninggalkan Minho setelah membungkuk hormat pada seniornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Minsung)
Fanfiction[completed] /mʌɪn/ that which belongs to me. ini adalah cerita cinta pertama seorang siswa sekolah menengah bernama han jisung yang menyukai seseorang namun diperebutkan oleh dua orang. jadi siapa yang harus jisung pilih? minsung; woochan; changsu...