제28부

2.8K 307 2
                                        

Jisung telah menyelesaikan mandinya dan sedang duduk di sofa milik Minho.

Syukurlah ia tidak mengalami luka apapun di tubuhnya karena perlakuan Changbin tadi. Hanya bibirnya saja yang sedikit lebam dan terluka karena digigit dengan kasar oleh Changbin.

Minho menawarkannya untuk memakai baju dan celananya. Jisung sempat menolak, namun ia tidak ada pilihan lain selain menerimanya, ya meskipun sedikit kebesaran namun cukup nyaman untuk dipakai olehnya.

Jika kalian pikir Jisung telah baik-baik saja, kalian salah besar. Ia masih merasa ketakuan jika sedang sendiri seperti sekarang ini. Pandangannya tidak bisa fokus dan pikirannya melayang kemana-mana.

Jisung hanya bisa duduk diam sembari memeluk cushion yang kebetulan terletak di sofa dimana Jisung duduk. Badannya masih gemetar, hatinya tak tenang, selalu terbesit dipikirannya 'Bagaimana jika tiba-tiba Changbin datang'

"Kak cepetan mandinya dong, Jisung takut" ucap Jisung bermonolog. Ia tahu Minho tidak mungkin mendengarnya.

Jisung mencoba menenangkan dirinya dengan menatap pemandangan malam Kota Seoul yang terpampang pada jendela besar disampingnya, namun perasaan gelisah masih tetap menyelimuti pikirannya.

Ketika asik melamun, tiba tiba Jisung dikejutkan oleh seseorang yang tiba tiba duduk disampingnya. Otomatis Jisung langsung membalikkan badannya, memasang kuda-kuda untuk mengantisipasi jika ternyata Changbin muncul disampingnya.

Namun ternyata itu Minho.

Jisung menghela nafasnya, keringat dingin yang muncul dipelipisnya segera ia seka.

"Kamu masih takut ya" tanya Minho.

Jisung hanya mengangguk pelan. Ia menundukkan kepalanya.

Minho mengelus surai hitam Jisung kemudian merangkulkan tangannya pada bahu Jisung.

"Kakak disini jagain Jisung, udah jangan takut lagi, ya?" ucap Minho meyakinkan.

Jisung mengangkat kepalanya dan menatap manik mata Minho, kemudian ia tersenyum simpul setelah melihat Minho yang sedari tadi tersenyum padanya untuk menenangkankannya.

Namun perhatian Jisung teralihkan pada luka dan beberapa lebam pada wajah Minho.

"Eum... Kak, Kakak ada kotak P3K?" tanya Jisung.

Minho hanya menatap Jisung dengan tatapan bingung. 'Kok tiba-tiba?' batinnya.

Namun tak lama, Minho segera menganggukkan kepalanya dan beranjak untuk mengambil kotak P3K yang ia letakkan di dekat dapurnya. Ia menyerahkan pada Jisung.

Jisung kemudian dengan telaten meneteskan cairan iodin pada kapas. Minho masih menatap Jisung dengan tatapan bingung.

"Luka kakak harus diobati supaya cepat kering" ucap Jisung sambil tetap melakukan kegiatannya meneteskan cairan iodin pada kapas.

Minho akhirnya mengangguk paham.

Jisung kemudian menempelkan kapas itu pada sudut bibir Minho dan mengoleskan salep pada lebam di wajah Minho.

Minho merasakan jantungnya berdegup lebih kencang daripada biasanya hanya dengan melihat Jisung dari jarak sedekat ini dan mendapat perhatian lebih dari adik kelasnya itu.

"Habis ini kamu langsung tidur ya" ucap Minho sembari melihat Jisung yang sedang merapihkan kotak P3K milih Minho dan hanya dibalas anggukkan oleh Jisung.

"Habis ini kamu langsung tidur ya" ucap Minho sembari melihat Jisung yang sedang merapihkan kotak P3K milih Minho dan hanya dibalas anggukkan oleh Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung kini telah menidurkan badannya di kasur milik Minho yang terasa berkali-kali lipat lebih nyaman daripada kasur miliknya. Aroma lemon yang menenangkan mendominasi kamar ini, membuat Jisung merasa nyaman berada di kamar Minho.

Sebenarnya, kasur milik Minho cukup besar untuk ditiduri oleh 2 orang, namun Minho lebih memilih untuk tidur di sofa di luar, katanya agar Jisung bisa tidur lebih nyaman.

Tetapi ternyata hal itu berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Jisung. Entah mengapa, ia masih merasa insecure jika ditinggal sendiri seperti ini.

Sudah 2 jam sejak Minho meninggalkannya untuk tidur diluar namun Jisung masih belum bisa terlelap.

Ia menengok kearah jam yang berada di nakas disamping tempat tidur. Sudah setengah 12 malam. Ia hanya bisa diam menatap langit-langit kamar Minho dan masih berusaha untuk menuju ke alam mimpi.

KREK

Perhatian Jisung tiba tiba teralihkan karena pintu kamar Minho yang terbuka, menampakkan Minho yang ternyata belum tidur sedang memasuki kamarnya.

"Loh Jisung, kok belum tidur?" tanya Minho sambil mendekati Jisung.

"Jisung gabisa tidur kak. Masih takut... Masih kepikiran" balas Jisung.

Minho mendudukkan dirinya di lantai disamping tempat tidurnya. Ia mengelus rambut Jisung pelan dan menatap matanya sembari tersenyum manis.

"Yasudah kakak temani disini. Jisung tidur ya?"

Jisung menganggukkan kepalanya kemudian mulai memejamkan matanya.

Minho dengan telaten mengelus rambut Jisung, ia masih saja tersenyum sambil menatap wajah Jisung secara detail.

Tatapan Minho kadang berubah sedih melihat sisa perlakuan Changbin tadi sore pada Jisung. Ia melihat luka pada beberapa sudut bibir Jisung dan juga bekas keunguan pada leher Jisung.

"Kenapa harus kamu yang jadi korban sih, Sung?" gumam Minho dengan suara kecil.

Namun sebenarnya, Jisung dapat mendengarnya.

Sudah 30 menit berlalu dan Minho masih tetap setia dalam posisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 30 menit berlalu dan Minho masih tetap setia dalam posisinya. Duduk dilantai disamping kasur yang ditiduri Jisung sambil mengelus rambut Jisung.

Jisung sebenarnya belum bisa tidur, ia hanya berpura-pura tertidur. Terkadang ia mendengarkan Minho bersenandung dengan suara sangat pelan untuk berusaha membuat Jisung merasa nyaman disampingnya.

Namun lama kelamaan ia kasihan juga jika Minho harus tetap dalam posisi yang sama terus menerus. Pasti melelahkan. Maka dari itu, Jisung memberanikan dirinya untuk membuka matanya kembali.

Matanya langsung disambut oleh mata Minho yang ternyata sedang menatapnya.

"Jisung, kenapa bangun?" tanya Minho.

"Kak..." panggil Jisung.

"Iya? Butuh sesuatu? Mau minum? Hm?" tawar Minho.

Jisung hanya menggelengkan kepalanya.

"Tidurlah disini, disampingku" lanjut Jisung sambil menepuk ruang kosong disampingnya.


"E—eh?"


To be continued!



1 Last Chapter!

Thanks for reading my work! I hope you can appreciate my work by voting it and giving some comment and feedback for me.

Thank you. XOXO!

Mine (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang