제30부

4.6K 340 16
                                    

Minho sangat bersyukur hari dimana ia mengajak Jisung keluar bersamanya tidak sedingin hari-hari biasanya, malah bisa dikatakan cukup hangat. Waktu menunjukkan pukul 4 sore. Langit sudah mulai menguning menunjukkan matahari sudah hampir terbenam dalam beberapa jam.

Ia kini sedang mengendarai motornya dengan Jisung yang sedang duduk dibelakangnya. Tangan Jisung melingkar kuat di pinggangnya dan kepala Jisung bersandar pada punggung lebar miliknya.

Setelah 30 menit berkendara, akhirnya mereka sampai di Namsan Tower.

Jisung menatap pemandangan sekitarnya dengan tatapan takjub. Ini pertama kalinya ia datang ke tempat wisata semenjak menetap di Seoul dari 3,5 bulan yang lalu.

"Pertama kali kesini?" tanya Minho

"Iya kak. Bagus ya?" puji Jisung. Minho membalasnya dengan anggukan saja.

Minho dengan sigap langsung menautkan jari-jarinya pada jari-jari tangan Jisung, membuat Jisung sedikit kaget namun tetap menerimanya.

Wajah Jisung bersemu merah dan ia menyembunyikannya dengan cara menunduk.

Mereka kini telah duduk berdua sembari menikmati pemandangan Seoul yang ada dibawah Gunung Namsan. Tangan mereka masih bertautan satu sama lain.

"Jisung, kamu masih takut?" tanya Minho membuka percakapan.

"Sudah lebih baik daripada kemarin kak. Aku merasa lebih aman setelah berada di samping kakak sejak kemarin" jawab Jisung jujur. Ia menundukkan wajahnya malu.

"Syukurlah..." ucap Minho dengan senyum puas terpampang di wajah tampannya.

Mereka kembali diam, menikmati pemandangan ditemani suara cicit burung-burung yang sedang bermain di antara pepohonan yang mulai bermekaran sebab musim semi telah tiba.

"Han Jisung" panggil Minho sekali lagi. Kini ia menggerakkan badannya menghadap Jisung, membuat Jisung otomatis ikut menggerakkan badannya untuk menghadap kakak kelasnya itu.

"Iya kak?"

"Kakak mau jujur..."

Mendengar Minho mengatakan hal asing tersebut tiba tiba membuat perasaan Jisung menjadi tidak tenang. Ia lebih memilih untuk tidak menjawab dan membiarkan Minho melanjutkan kalimatnya.

Minho kemudian menggenggam kedua tangan Jisung dengan kedua tangannya, mengusap punggung tangan Jisung dengan ibu jari miliknya.

"Setelah kenal kamu beberapa bulan terakhir ini, kakak merasa ada sesuatu yang berbeda yang kakak rasakan ketika kakak bersama dengan Jisung..."

"...Kakak merasa ingin menjaga Jisung seutuhnya. Bukan hanya sekedar senior yang menjaga juniornya saja..."

Minho menggenggam tangan Jisung lebih erat lagi. Kini mata Minho beralih menatap mata Jisung dengan lekat.

"Maka dari itu..."

Minho beranjak dari posisinya, kini ia berlutut didepan Jisung dengan tangannya yang masih setia menggenggam tangan Jisung.

"Han Jisung, would you like to be my boyfriend?"

Jisung terdiam seribu bahasa. Matanya terbelalak lebar, menunjukkan kekagetan yang ia rasakan saat ini.

Seorang Lee Minho, senior yang Jisung sukai sejak pandangan pertama Jisung, menyatakan perasaannya kepada seorang Han Jisung, sekarang.

"K—kak?"

Minho masih menatap mata Jisung lekat. Tangannya masih setia menggenggam tangan Jisung.

Jisung merasa ada ribuan kupu-kupu berterbangan didalam perutnya. Wajahnya memerah dan jantungnya berdegup lebih kencang daripada biasanya. Ia tidak mengekpetasikan bahwa hari ini akan benar-benar terjadi didalam hidupnya.

Tak perlu waktu lama, Jisung akhirnya menganggukkan kepalanya dengan mantap.

Setelah mendapat respon dari Jisung yang sesuai dengan ekspetasinya, Minho langsung beranjak dari posisi berlututnya dan memeluk Jisung dengan erat. Jisung ikut membalas pelukannya, menyembunyikan wajahnya pada pundak lebar milik Minho.

Sebuah air mata kebahagiaan menetes dari pelupuk matanya, menandakan Jisung benar-benar bahagia sekarang.

"I love you, Han Jisung..."

"I love you too, Lee Minho..."

Mereka masih setia dengan posisi berpelukan itu.

Matahari yang terbenam dan suara burung-burung yang berkicau menjadi saksi perjalanan cinta mereka berdua yang baru saja di mulai.


"Aku akan menjagamu seutuhnya, Han Jisung. Jangan khawatir. Aku akan selalu berada disampingmu" ucap Minho sembari masih setia memeluk Jisung.


"Terima kasih Kak..."

"...aku sangat bahagia bisa mengenalmu"


The End


AKHIRNYA AKU MENYELESAIKAN BOOK PERTAMAKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKHIRNYA AKU MENYELESAIKAN BOOK PERTAMAKU.

TERIMA KASIH BUAT PARA READER/PEMBACA YANG SUDAH KUAT MEMBACA SAMPAI DI CHAPTER TERAKHIR INI. Aku masih memikirkan, apa perlu aku buat Bonus Chapter atau tidak? Menurut kalian perlu tidak? Hehehehe. Yuk comment!

***

Aku tahu masih banyak kekurangan di sana-sini dalam proses pembuatan book ini, cuman aku berharap seiring berjalannya waktu, kemampuan menulisku akan semakin membaik! Hehehe.

Sebenarnya aku iri melihat orang-orang bisa dapat banyak comment dan vote sebagai bentuk apresiasi dari hasil kerja keras mereka menulis. Namun, setelah aku menyelesaikan book ini, aku menyadari kalau menyelesaikan book ini saja sudah cukup membahagiakan buat aku pribadi.

Semoga kedepannya kemampuan menulisku akan semakin membaik dan mendapat respon dan feedback dari pembaca ya! Dan aku harap di book-book ku selanjutnya akan ada orang yang vote dan comment deh.


#MalahCurhat

Sekali lagi, TERIMA KASIH!!!

Mine (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang