제11부

3.1K 389 13
                                    


Waw sudah masuk chapter 11 aja *-*

Temen temen mohon bantuannya buat terus komen dan vote yaaa!

Komentar dan vote kalian benar benar memotivasi aku *-*

Komentar dan vote kalian benar benar memotivasi aku *-*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung bingung tidak bisa menjawab. Changbin masih terus menatapnya.

Untung, dalam beberapa detik, bus yang akan membawanya pulang terlihat dari kejauhan.

Jisung langsung berdiri dari duduknya.

"Eum, kak. Bus aku sudah datang. Makasih atas tawarannya, tapi mungkin lain kali saja ya?" ucap Jisung tiba-tiba dan langsung berjalan mendekati pinggiran trotoar.

Changbin hanya menyeringai, ia ikut berdiri dari duduknya dan mendekati Jisung kembali.

"Lain kali ya? Aku pegang kata-katamu" ucap Changbin tiba-tiba sembari menepuk bahu Jisung dan meninggalkannya. Ia menyebrangi jalan dan kembali ke motornya.

Jisung merasa sedikit bergidik ngeri karena pergerakkan tiba-tiba laki-laki berparas misterius itu. Ia segera menyadarkan dirinya dan langsung naik kedalam bus yang baru saja berhenti disampingnya.

Jisung memilih duduk disamping jendela seperti biasanya. Namun kali ini berbeda, ketika ia melihat keluar, Jisung bisa melihat Changbin sedang menatapnya dari seberang jalan. Ia bisa melihat lelaki itu masih tetap menatapnya dengan seringai misteriusnya.

Jisung langsung merasa bulu romanya bergidik kembali dan mengalihkan pandangannya fokus ke depan, mencoba mengacuhkan pandangan lelaki itu.

'Seo Changbin, buat dia bertekuk lutut padamu, secepatnya'

'Seo Changbin, buat dia bertekuk lutut padamu, secepatnya'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung baru saja memasuki gedung apartemennya. Badannya benar-benar terlampau lelah setelah belajar seharian. Ditambah bertemu dengan seniornya yang misterius itu. Yang ia inginkan hanya mandi, makan, lalu tidur. Persetan dengan tugas. Besok akan ia kerjakan pagi-pagi sebelum kelas dimulai saja.

Ketika ia sampai didepan pintu apartemennya dan hendak membukanya, ia tersadar bahwa pintu itu sudah tidak terkunci lagi.

'Lho?'

Mine (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang