23| KENYATAAN YANG PAHIT

61 8 5
                                    

MATA kiara melebar saat mendengar ucapan dari sahabat nya, salsa. Kenyataan apa lagi ini? Tak cukup kah tadi adit berkata ketus kepada nya, kenapa dia harus juga mendengar kabar menyakitkan seperti ini.

"Sal kalo ngomong jangan ngada-ngada!" Sentak ariel.

"Siapa yang ngada-ngada si, gue beneran liat sendiri adit keluar dari ruang rawat sama ka fani" kiara masih menyimak kalimat per kalimat yang keluar dari mulut sahabat nya. "Tapi tunggu dulu deh, ko lo bisa gatau sih? Emang adit gak ngasih tau lo sebelum nya?"

Pertanyaan dari salsa membuat kiara bingung saat ini. Bagaimana tidak! Kalau ia memberi tahu sahabat-sahabat nya. Itu akan membuat masalah baru. Apalagi ariel yang tempramental pasti akan langsung melabrak adit secara terang-terangan.

KRINGGGG!!!!! KRINGGGGG!!!!!

Syukur lah bel masuk berbunyi tepat pada waktu nya. Ini akan sedikit mengalihkan pembicaraan mereka tadi. Tidak menunggu waktu lama kiara bergegas menuju kelas. Selain ingin menghindar dari pertanyaan salsa, Dikelas kiara akan ada ulangan harian yang diselenggarakan oleh ibu rosi. Selaku guru sejarah.

*****

Didalam kelas. Kiara tidak bisa mengikuti ulangan tersebut dengan baik. Pikiran nya terus tentang hal yang dibicarakan salsa tadi. Apa iya adit berbohong? Bukan kah adit mencintai kiara, jadi mana mungkin adit menyembuyikan sesuatu kepada kiara sampai dia bisa berbohong seperti ini.

"Lo kenapa?"

Merasa terpanggil oleh sesuatu, kiara pun menoleh dan mendapati hanif berada disamping nya. Ah kiara lupa, si salsa kan pindah tempat duduk karena ingin menyontek dengan rani yang pintar itu. Jadi tempat disamping nya kosong melompong.

"Ngapain lo disini?" Tanya kiara.

"Gue mau nyontek, boleh kan?"

Belum sempat kiara mengatakan "tidak!" Kertas ulangan yang ada dihadapa nya sudah dirampas paksa oleh makhluk astral tersebut. Untung saja kiara sedang tidak ingin berdebat oleh siapapun. Jadi, hanif aman kali ini.

"Anif..." panggil kiara kepada hanif yang sedang menyalin seluruh jawaban kiara. Dan hanya dijawab dengan deheman singkat oleh hanif.

"Kemarin lo pergi gak sama adit?"

"Gak"

"Tampang-tampang kek lo gini patut gue curigain nif"

"Tampang gue gak kayak pemain film 'azab'. Masa muka lucu nan imut ini dicurigain sih" balas hanif dengan mengerucutkan bibir nya.

"Gue serius!!! Liat aja ya kalo lo sampe bohong gue pastiin nilai ulangan sejarah lo NOL BESAR!!!" Ancam kiara yang membuat hanif bergidik ngeri.

"Astagfirulloh robbal baroyah..."

"Mau babak belur lo"

"Eh-- bercanda anjir, sumpah deh ki demi ketampanan gue yang tiada tara tujuh turanan sembilan belokan. Kemarin gue ga jalan sama adit. Kalo ga percaya tanya aja tuh si eki. Gue kan pulang sekolah bareng dia"

Benar. Berarti adit sudah membohongi nya dengan mengatakan bahwa ia harus mengantarkan hanif membeli kue. Mengapa adit harus berbohong? Bukan kah salah satu kunci dari langgeng nya hubungan adalah kejujuran dari kedua belah pihak. Setelah pulang nanti kiara memutuskan untuk berbicara kepada adit. Dan meminta penjelasan nya.

"Emang kenapa, ko lu nanya gitu?" Tanya hanif sedikit penasaran.

"Gapapa"

Anif hanya mengangguk.

Pemilik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang