[Completed]
Sebelumnya, Angkasa selalu peduli terhadap wanita dan menjadikan wanita itu makhluk nomor satu yang harus dilindungi dan disayangi. Tetapi karena satu hal, Angkasa menjadi lelaki yang sangat suka menyakiti hati wanita dan membuatnya mena...
"Mukanya sih biasa aja, tapi ngebaperinnya kok susah amat? Inikah wanita sok jual mahal?"
-Angkasa Altezza-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading, luv!
🌜
"Nih." Angkasa meletakkan susu kotak yang baru dibelinya di atas meja Alya.
Alya menatap susu kotak itu dan Angkasa secara bergantian.
Angkasa yang mengerti bahwa 'pacar'nya ini kebingungan, dia lanjut berbicara, "Buat lu."
Melihat Alya yang akan menolak pemberiannya, Angkasa langsung menatap Alya tajam.
"Dilarang nolak," ucapnya lalu berlalu. "Ah iya, nanti pulang bareng gue, jangan bantah, gue ga suka dibantah, bye!" Angkasa langsung pergi keluar kelas.
Alya yang baru saja ingin membuka mulutnya langsung menutupnya kembali. Dia melihat susu kotak yang ada dihadapannya dan mengernyitkan dahinya.
"Saya kan enggak suka rasa stroberi," gumam Alya.
"Al, kamu ga apa-apa?"
Suara dan tepukan di bahu Alya menyadarkannya dari lamunannya tentang sikap Angkasa. Alya menatap Dini dan tersenyum lembut.
"Saya ga apa-apa, Din. Kamu enggak ke kantin?" tanya Alya.
Dini menggelengkan kepalanya. "Enggak, kamu mau ke kantin? Kalau mau, ayo aku temenin."
"Enggak kok Din, aku males, yaudah kita sama-sama di kelas aja," ucap Alya sambil memandang ruang kelasnya yang sudah kosong, yang hanya terisi oleh mereka berdua.
Mereka berdua terdiam, sampai akhirnya Dini memulai percakapan kembali, "Itu, ga kamu minum?"
"Eh?" Alya melihat susu kotak yang ditunjuk Dini, lalu menggelengkan kepalanya. Alya memasukkan susu kotak itu ke dalam tasnya dan berkata, "Nanti aja deh, di rumah, aku takut mules."
Dini hanya menganggukkan kepalanya saja, tidak bertanya lebih jauh, padahal terlihat dari wajahnya yang masih ingin bertanya lebih jauh.
Sampai akhirnya mereka membahas seputar pelajaran, membosankan.
🌜🌜🌜
Di sisi lain, setelah keluar dari kelas, Angkasa langsung menghampiri Arya dan menggoyang-goyangkan bahunya.
"Misi pertama Ar, sukses!" seru Angkasa girang.
Arya yang sedang memakan bakso pun tersedak.
"Uhukk.. uhukk, Sa, minum!" raung Arya sambil mencari-cari air minum.