chapter 21

2.8K 347 8
                                    


Sorry ya kalo masih banyak typo.
Happy reading.










***




Yoongi berjalan cepat di koridor rumah sakit. Dibelakang yoongi jimin sibuk memanggil manggil yoongi dan memintanya berhenti. Yoongi semakin mempercepat langkahnya untuk segera mencapai lift. Tapi lift tidak mau terbuka.


Yoongi melihat kebelakang jimin semakin dekat. Akhirnya ia memilih untuk lewat tangga darurat. Masih memacu kaki nya agar lebih cepat menuruni tangga. Air mata yoongi sudah tumpah sedari dia keluar dari ruang rawat taehyung. Yoongi merasa hatinya diremas kuat. Sakit dan sesak melihat jimin berciuman dengan gadis lain.


Selama ini yoongi selalu gonta ganti pacar dengan alasan yang tak jelas. Tapi semua itu hanya usahanya untuk lari dari jimin. Yoongi merasa terlalu tak pantas untuk seorang park jimin, dia terlalu kotor. Yoongi selalu meminta jimin mencari orang lain yang lebih baik dari dirinya. Mendorong jimin menjauh setiap saat.


Tapi kenapa, kenapa sekarang saat dia melihat jimin berciuman dengan orang lain rasanya sangat menyakitkan. Yoongi mengumpati dirinya sendiri. Kenapa dia selemah ini. Kenapa air matanya tak mau berhenti.

Jimin menuruni tangga dengan cepat berusaha menyusul yoongi. Jimin mendapatkan tangan gadisnya, membalik tubuh gadis tercintanya. Memegang erat kedua bahu yoongi seolah jika dia melonggarkan cengkeramannya yoongi akan lari lagi.

Jimin terdiam melihat wajah yoongi yang berantakan. Air matanya mengalir deras, hidungnya memerah karna menangis. Hati jimin sakit melihat keadaan gadisnya yang berantakan. Mengumpati taehyung dalam hati karna tindakan konyol sahabatnya itu menyakiti pujaannya.

"Noona jangan menangis begini, kumohon, tadi itu salah paham percayalah padaku"

Yoongi berusaha menyentak tangan jimin dari bahunya tapi gagal karna tenaga jimin itu kuat dude.

"Noona kumohon percayalah tadi itu salah paham"

"Lalu apa perduliku, bahkan kalau itu bukan salah paham aku juga tak peduli. Kau bisa berciuman dengan siapapun itu bukan urusanku"

Jimin terkekeh mengejek. Gadisnya ini benar benar keras kepala. Min yoongi benar benar kepala batu. harga dirinya benar benar tinggi. Jimin melepas cengkeramannya. Melangkah mendekat kearah yoongi.

"Benarkah ? Benarkah kau tak perduli lalu kenapa kau menarik tubuhku saat aku berciuman tadi ?" Melihat jimin yang maju kearah nya membuat yoongi reflek mundur.

"Lalu kenapa kau lari ? Kenapa kau menangis seperti orang yang patah hati ?" Jimin terus melangkat maju membuat yoongi terpojok. Punggung yoongi sudah menempel ke tembok. Berada diantara tangan jimin

"Aku, aku hanya, hanya.."

"Hanya apa ? Kau cemburu bukan"

"Aniya !!! Nega anieyo"

Jimin menarik sudut bibirnya. Membentuk seringai. Ia mencondongkan tubuhnya. Mencium bibir yoongi. Yoongi mencoba menggeleng kan kepalannya. Tapi jimin segera menahan tengkuk yoongi.

Jimin mencium yoongi kasar, beringas dan penuh tuntutan. Menggigit bibir bawah yoongi membuat jalan agar lidahnya bisa melesat masuk. Yoongi terus memukul jimin dada meminta jimin menghentikan ciumannya tapi tidak jimin sedang tidak baik hati sekarang.

Jimin mengakhiri ciumannya keduanya terengah. Yoongi menunduk mengambil oksigen sebanyak yang ia bisa. Saat yonggi mengangkat kepalanya. Mata mereka bertemu.

Plak !!!

Itu suara tamparan. Iya yoongi menampar pipi jimin. Setelah itu yoongi bergumam

"Brengsek"

Jimin tertawa, tawanya terdengar kencang karna mereka sedang ada di tangga darurat yang sepi dan sunyi.
"Ya, aku memang brengsek. Jadi sekarang apa aku sudah memenuhi syarat untuk menjadi kekasihmu noona ?". Yoongi diam matanya masih memancarkan amarah. Yoongi memang bilang pada jimin kalo dia tidak berkencan dengan pria baik*. Itu salah satu upaya yoongi agar jimin menjauh. Yoongi selalu berkencan dengan pria* brengsek. Tapi tak satupun dari mantan* yoongi yang berani menyentuhnya tanpa ijin. Karna yoongi benci dipaksa melakukan kontak fisik. Dan siapapun yang berani menyentuh min yoongi akan tamat.

Lagipula mana ada gadis yang suka dicium secara paksa seperti ini. Yoongi menghela nafas. Mendorong dada jimin. Agar jimin menyingkir dan membiarkan dia pergi. Tapi jimin justru kembali memcengkram bahunya.

"Jawab pertanyaan ku noona !!"

"Lepaskan aku jim" yoongi menjawab dengan nada lemah

"Kenapa noona ? Bukankah kau suka berkencan dengan pria bajingan sepertiku"

"Hentikan jim, kau bukan bajingan dan aku tak pantas untuk orang baik sepertimu" jimin tersenyum kecut, selalu seperti ini. Yoongi selalu mengatakan hal yang sama sampai jimin bosan.

Yoongi itu cinta pertama jimin. Sejak sma jimin menyukai yoongi. Dan jimin yakin kalau yoongi juga menyukainya. Tapi setelah insiden itu yoongi berubah. Dia mulai bergonta ganti pacar. Dan yoongi terlalu keras kepala untuk dihentikan. Dia selalu beranggapan kalau jimin tak pantas untuk gadis kotor sepertinya.

"Kalau begitu hentikan juga permainan gilamu noona" yoongi tidak menjawab dia hanya membuang muka ke arah lain.

Yoongi hanya diam menunduk. Lalu bergumam "aku lelah jim, biarkan aku pulang". Gumaman yoongi pelan tapi jimin masih bisa mendengar. Jimin menghela nafas lelah. Dia benci yoongi yang terus menghindari pembicaraan tapi juga tak tega untuk memaksa yoonginya itu.

Akhirnya jimin melepas jaketnya. Memasangkannya pada tubuh yoongi. Menaikkan tudung jaketnya untuk menutupi wajah gadisnya. Meraih dan menggandeng tangan pujaannya itu. "Ayo pulang, aku antar". Akhirnya selalu begini. Yoongi yang keras kepala dan selalu menghindar. Dan jimin yang terlampau sabar menghadapi yoonginya. Karna semarah apapun jimin, bahagia yoongi tetap prioritasnya.

_______




Ditempat lain kim taehyung sedang duduk bosan diranjang rumah sakitnya. Kalau ada yang tanya jinan kemana ? Jinan sedang mengurus administrasi rumah sakit taehyung karna rentananya nanti sore taehyung sudah diizinkan keluar rumah sakit. Mencoba menghilangkan kebosanannya, taehyung memilih mengambil laptopnya.

Mata taehyung membola karna terkejut melihat apa yang ditampilkan laptopnya. Taehyung sedang melihat rekaman cctv kamarnya. Ya, taehyung memasang cctv kecil untuk kamar rawatnya. Tidak ada yang tau ada cctv dikamar taehyung selain dirinya dan june. Hanya untuk berjaga* kalau ada yang berusaha macam* padanya.

Di layar laptop taehyung terlihat jungkook yang memasuki kamar rawat nya. Mulai memikirkan banyak kemungkinan yang membuat seorang jungkook repot* datang ke kamarnya hampir tengah malam. Jungkook berjalan kearah ranjang taehyung. Mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang. Tangan jungkook terulur merapikan poni taehyung yang berantakan. Setelah itu jungkook mencondongkan tubuhnya mendekatkan wajahnya ke telinga taehyung, bergumam "jaljayo" lalu beranjak keluar.

Taehyung mendengus, apa-apaan bocah itu. Apalagi yang dia rencanakan sebenarnya. Hah tarhyung menghela nafas panjang. Sebaiknya dia pura* saja hal ini tak pernah terjadi.



***






Hai readers maaf ya baru bisa update.
Aku nggak enak badan beberapa hari ini.
Semoga chapter ini nggak mengecewakan ya.
Jangan lupa vote dan kasih komentar ya

😁😁😁

MY STREET (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang