chapter 32

2.5K 351 30
                                    

Hai uri readers 🤗🤗🤗

Selamat membaca 😁

Seperti biasa chapter depan akan up kalau chapter ini tembus 55 vote / 50 komen ok 👍

Makannya jangan lupa vote dan komen ya.


















***











Suasana kamar inap taehyung saat ini sedang sepi. Beberapa menit lalu yoongi dan jimin baru saja pamit untuk menjengguk jungkook. Sedangkan sang kakak sedang mengurus administrasi agar ia bisa segera pulang. Hari ini taehyung sudah diizinkan keluar rumah sakit karna dokter bilang luka" memar nya sudah membaik.






Taehyung menengok ke arah pintu berharap sang kakak segera datang karna sungguh rasanya sangat bosan ditinggal sendirian seperti ini. Saat taehyung menenggok ke arah pintu netra nya tak sengaja menangkap keranjang buah apel yang diletakkan sang sahabat di meja nakas. Mendengus, tapi tidak bisa menahan senyum yang tercetak di bibirnya. Ingatannya mengulang kembali beberapa saat lalu saat jungkook mengirimi kan permintaan maaf lewat pesan.






Entah kenapa taehyung rasanya tak bisa berhenti tersenyum. Ada rasa hangat yang aneh yang menyelimuti dadanya. Entah kenapa perhatian kecil jungkook itu membuat tarhyung merasa nyaman. Sesaat kemudian taehyung mengeleng brutal, berusaha mengenyahkan pikiran aneh yang menggerayanggi otaknya. Tidak dia tidak boleh merasa nyaman pada jungkook, tidak boleh, kalaupun ia harus kembali menyerahkan rasa percayanya pada orang lain, orang itu bukan lah jeon jungkook.









_________









Meninggalkan suasana kamar taehyung yang sepi mari beralih ke kamar jungkook. Dikamar jungkook ada yoongi, jimin, RM, dan jhope. Jungkoon sedang duduk bersandar di kepala ranjang rumah sakitnya dengan yoongi yang duduk disamping ranjang sambil mengupas apel. Walaupun dengan wajah datar sedingin es yoongi tetap melakukan perannya sebagai sepupu yang baik. Karna entah pernah diakui atau tidak oleh yoongi, yoongi sangat menyayanggi jungkook. Yoongi sudah mengganggap jungkook seperti adik kandung nya.








Meninggalkan cerita tentang kasih sayang yoongi. Di sofa kamar jungkook ada RM, jhope dan jimin yang sedang mengobrol. Kalau ada yang tanya kemana anggota yang lain ? Mereka sedang membereskan bisnis yang jadi tanggung jawab mereka. Ponsel jimin yang bersering ribut mengambil atensi semua orang yang ada di ruangan tersebut. Melihat nama yang tertera di layar ponsel, jimin langsung mengangkat panggilan tersebut.









Setelah panggilan telepon tersebut terputus jimin mendesah lelah. Entah kenapa wajah pemuda park itu berubah masam. Dan perubahan ekspresi jimin tersebut tentu membuat semua orang yang ada di ruangan itu penasaran. "Jim, ada apa ?" Tanya jhope penasaran.










"Sepertinya mereka akan segera bertindak hyung." jawab jimin membuat semua orang di ruangan itu semakin binggung. Pasalnya kalimat jimin itu tidak jelas siapa yang dimaksud dan apa maksutnya. "Sebenarnya siapa yang kau maksud park jimin, bicara yang jelas !" Itu suara yoongi yang tidak sabar karna dengan penjelasan park jimin yang menurutnya tidak to the poin.








"Benar jim, kami tidak mengerti maksudmu kaalu kau tidak bicara dengan jelas" ungkap jhope. "Kino, baru saja informanku mengatakan kalau dia melihat kino di sekitar parkiran rumah sakit. Bukankah itu berati dia sedang memata-matai taehyung. Hari itu saat aku, sehun dan chanyeol hyung menyusul misi jungkook dan taehyung, aku juga melihat kino ada di tempat itu, tidak mungkin itu kebetulan kan ? Kino sudah mulai mengawasi pergerakan taehyung. Aku ... aku takut taehyung melihat kino dan.. dan.."  jimin mengusap wajahnya kasar, terlihat sekali kalau dia sedang frustasi karna rasa cemasnya pada sang sahabat.









Jimin takut taehyung tak siap melihat orang* dari masa kelamnya muncul. Melihat ekspresi frustasi jimin membuat RM menghembuskan nafas kasar, sedangkan jhope sedang menepuk pundak jimin sambil meyakinkan pada sang sahabat yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu bahwa semuanya akan baik* saja.  "Taehyung sudah tau soal ini jim ?" Tanya RM. Jimin hanya menggeleng. "Aku belum memberi tahu dia hyung" gumam jimim pelan tapi masih bisa di dengar oleh semua orang yang ada di ruangan itu.









RM menghela nafas lagi. Memikirkan baik* setiap kata yang ingin ia katakan pada sang sahabat. Berusaha memberi kalimat se menenangkan mungkin agar jimin berhenti bersikap terlalu cemas terhadap taehyung. "Jim tenang ok, mereka tidak akan melakukan apapun untuk sekarang percaya padaku" ujar RM. "Hyung, bagaimana aku bisa tenang kalau mereka sudah mulai mengawasi taehyung sekarang, bahkan sekarang keadaan taehyung sedang tidak baik bagaimana kalau mereka memanfaatkan keadaan taehyung dan bergerak sekarang" jawab jimin.









RM duduk mendekati jimin, menepuk bahu pria itu membuat jimin menoleh kearahnya, sesaat setelah itu vokal RM mulai terdengar "Jim dengar, orang tidak akan pernah menganggap laut itu dangkal hanya karna laut sedang tidak dalam keadaan pasang bukan ? Mereka tidak akan sebodoh itu park jimin, untung menakluk kan lautan yang bahkan sedang surut sekalipun manusia butuh setidaknya kapal yang kokoh, aku yakin mereka tidak akan muncul di depan kita terutama taehyung sebelum mereka punya kapal yang cukup kokoh untuk menakluk kan sang laut park jimin, jadi tenanglah" jimin melempar kepalanya ke bahu sofa, memejamkan matanya erat berusaha menormalkan emosinya.









Jungkook yang dari tadi hanya menyimak percakapan tersebut mulai buka suara, "hyung, kenapa kau khawatir sekali pada taehyung noona, taehyung noona cukup ahli dalam bertarung dan kudengar dia pandai menggunakan katana, dia juga pintar kan. Dia bukan gadis lemah hyung, sebenarnya kenapa kau berlebihan sekali ? Aku yakin dia cukup berani menghadapi siapapun dengan kemampuan bertarungnya itu."








Jimin terkekeh mendengar pendapat jungkook. Ya, jungkook benar seharusnya dengan kemampuan berkelahi,keberania dan otak pintar taehyung dia tidak perlu mengkhawatirkan gadi itu bukan ? Tapi semua fakta yang disebutkan jungkook justru membuat jimin semakin cemas. Terutawa fakta bahwa taehyung itu gadis yang berani, atau jimin lebih suka menyebut keberanian taehyung gila.









"Kau benar kook, taehyung memang bukan gadis lemah, dia punya otak, kemampuan dan keberanian lebih dari gadis lain seusianya. Dan itu membuatku lebih cemas," jimin menjeda kalimatnya sekedar untuk melihat wajah jungkook. "karna terakhir kali aku biar kan dia mengambil semua keputusan dengan otak cerdasnya itu, aku melihat dia yang hampir mati" kekeh jimin diakhir kalimatnya. Kalimat jimin membuat yoongi, RM, dan jhope mau tak mau menginggat keadaan yang membuat tarhyung hampir mati beberapa tahun yang lalu. Mereka sedikit bergidik ngeri menginggat bagaimana rupa taehyung yang keluar dari markas PENTAGON beberapa tahun lalu dengan langkah tertatih menghampiri mereka, dengan puluhan luka dan noda darah dimana mana.









***












Aku mau bilang makasih buat yang udah kasih vote dan komennya di chapter kemaren, aku seneng banget karna chapter kemarin banyak yang komen 💓💓💓

Makasih juga buat yang udah komen dan kasih tau kalo hari ini waktunya aku menepati janji.

Oh iya chapter ini aku tulis dadakan setelah dapet email kalo hari ini tembus 55 vote dan gak kubaca ulang jadi kalo banyak typo atau ada yang aneh maafin ya.

Uri readers apakah kalian semua sehat ? Aku lagi flu soalnya jadi beberapa hari ini males nulis. Jaga kesehatan ya, jangan kayak aku 😉

Bye 😁😁😁

MY STREET (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang