chapter 36

2.2K 272 16
                                    

Aku bersembunyi dibalik kata baik-baik saja bukan karna ingin terlihat kuat atau sebagainya. Tapi aku hanya tak terbiasa membagi ketakutanku pada dunia.


























***





"Kupikir setelah kematian kekasih tercintamu itu kau akan menyusulnya ke neraka. Atau paling tidak kau akan menangisi nya seumur hidupmu. Tapi lihat apa yang kau lakukan sekarang. Kau berkencan dengan pria lain huh ? Hahhahaha kau mengejutkanku jalang kecil. Bogum oppa mu itu pasti sekarang menangis di kuburannya karna menyesal berkorban nyawa untuk jalang sepertimu." Tangan taehyung mengepal kuat di saku jaketnya. Menandakan kalau dia benar* murka melihat lelaki ini terlebih mendengar kata* yang keluar dari bibirnya. Tapi senyum manis justru tersungging di wajah manisnya.

"Bukankah aku memang selalu berhasil mengejutkanmu? Atau haruskah ku ingatkan bagaimana wajah terkejutmu saat aku berhasil menacapkan belati ke jantung pemimpinmu itu, kino ?"



__________





Kedua tangan kino terkepal kuat disamping tubuhnya. Wajahnya memerah menahan emosi yang memuncak. "Tutup mulutmu !!!" Teriak kino. Sedangkan taehyung hanya menggelengkan kepala pelan melihat sang lawan bicara yang sedang emosi. 'Masih saja tempramental' batin taehyung.



"Kupikir beberapa tahun di rumah sakit jiwa bisa memperbaiki tempramenmu yang buruk itu, tapi ternyata tidak bisa ya ?" Ejek taehyung. "Tutup mulutmu Keparat!!!" Teriak Kino penuh amarah.



Dari arah belakang kino terlihat sekitar 8 orang pemuda dengan tampilan ala berandal menghampiri mereka. "Kalian datang tepat waktu." Puji kino pada 8 anak buahnya yang baru saja datang. Taehyung yang melihat itu hanya menghela nafas saja. Menggerutu dalam batin kenapa tidak ada hari tenang untuknya sehari saja.


Sedangkan jungkook yang berdiri disamping taehyung masih dalam mode menginggat ingat siapa kiranya orang yang sedang berdiri di depannya itu. Dan kenapa nama kino seolah tidak asing ditelingganya, tapi ia masih belum menginggat dimana ia mendengar nama itu.


Jungkook bergumam pelan saat ia menginggat siapa orang didepannya ini. 'Oh jadi ini salah satu anggota pentagon yang tersisa' batin jungkook. Meneliti tampilan kino dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sejujurnya menurut jungkook pribadi wajah kino tak terlihat seperti seorang brandalan, justru wajahnya bisa dikatakan imut. Tapi


Lamunan jungkook buyar saat menyadari pergerakan anak buah kino yang mulai menyebar seolah membuat lingkaran dengan ia dan taehyung sebagai porosnya.
"Apa-apaan ini !" Bentak jungkook.
"Whoah peliharaan baru mu galak juga ya." Ejek kino sambil melirik kearah jungkook. Sedangkan jungkook langsung panas mendengar dirinya disebut peliharaan. Belum sempat jungkook melayangkan protes kino sudah berteriak memerintahkan anak buah nya untuk menyerang membuat ke 8 anak buah nya itu mulai menyerang jungkook dan taehyung. "Selamat bersenang-senang ya !" Teriak kino sembari melangkah pergi dari sana.



Sialan, umpat jungkook dalam hati. Mau tak mau ia harus menghabisi kutu* penganggu yang sedang mengepung mereka sekarang. Sedangkan taehyung hanya merotasi matanya malas. Merutuk dalam batin kenapa nasib tidak memberinya hari tenang sebentar saja, setidaknya biarkan ia merasakan fase sedih seperti manusia kebanyakan setelah bertengkar. hah hilang sudah fase sedih nya.


__________




Disinilah jungkook dan taehyung sekarang. Duduk di depan mini market 24 jam, dengan taehyung yang sedang sibuk dengan kapas dan alkohol untuk mengobati memar memar di wajah jungkook. Sedangkan taehyung sendiri tidak terluka sedikitpun.

"Ssssttt noona, pelan pelan" mohon jungkook pada taehyung yang sedang mengobati pelipisnya.

"Berhenti mendesis jeon, kau seperti ular kalau terus mendesis begitu." Ejek taehyung. Jungkook menggeram mendengar ejekan taehyung. Heol lukanya memang perih, jadi bagaimana mungkin jungkook tidak mendesis.

"Lagipula ini tak adil noona, aku babak belur sendirian sedangkan noona hanya menonton aku bertarung tadi." Protes jungkook. Karna ya, saat 8 begundal bodoh tadi menyerang mereka entah bagaimana caranya taehyung bisa keluar dari perkelahian tersebut dan membiarkan jungkook melawan mereka sendirian. Karna itulah taehyung tidak mendapatkan sedikitpun luka.

"Come on jeon, mereka hanya begundal kecil, bahkan kemampuan tarung mereka dibawah rata* bukan ?" Jawab taehyung enteng, masih sambil berkutat dengan beberapa luka milik si pemuda jeon.

Jungkook hanya mendengus mendengar jawaban taehyung. Lalu menjawab bahwa mereka memang cuma brandal dengan kemampuan tarung dibawah rata* tapi kan tetap saja mereka ber-delapan sedangkan dirinya sendirian. Lalu dengan entengnya taehyung menjawab kalau dia akan membantu jungkook jika ada situasi semacam itu lain kali, itupun kalau sedang mood berkelahi.

"Selesai." Gumam taehyung sambil menatap wajah jungkook seolah memastikan apakan masih ada luka yang tersisa atau tidak. Setelah memastikan semua lebam jungkook sudah diobati taehyung mulai membereskan obat* an yang tadi ia gunakan.

Tiba* suasana menjadi hening. Taehyung yang sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri. Dan jungkook yang terlalu binggung bagaimana caranya untuk membuka percakapan. Jungkook melirik taehyung yang sedang menatap kosong ke depan. Jungkook ingin sekali menghibur taehyung sekarang tapi ia bahkan tak tau harus apa.

Jungkook berusaha memutar otak untuk mencari jawaban tapi tetap saja ia binggung harus berbuat apa. Ia tidak berpengalaman berhadapan dengan gadis yang sedang sedih. Ia hanya berpengalaman berhadapan dengan gadis* centil yang minta ditindih, ups 🙊.

"Noona gwencana ?" Tanya jungkook pelan. Nyaris seperti bergumam tapi masih bisa didengar oleh taehyung. Taehyung sendiri binggung harus memberi jawaban macam apa pada orang disampingnya itu. Apakah dia baik* saja ? Ah taehyung sendiri bahkan tidak tau apakah dia baik* saja atau tidak.

Rasanya taehyung ingin berteriak bahwa dia tidak baik* saja. Bayangan pertengkarannya dengan sang sahabat masih membuat kepalanya berdengung tak karuan. Dan bayangan pertemuannya dengan si bajingan kino itu membuatnya ingin berteriak bahwa dirinya mulai takut sekarang, ya taehyung ketakutan.

Tidak taehyung bukan takut pada kemungkinan tentang kino dan teman*nya yang akan menuntut balas padanya. Bukan itu, bahkan taehyung sudah siap kalaupun seandainya ia yang akan mati di pertempuran esok hari. Hanya saja ia takut membayangkan akan seperti apa pertempuran esok hari. Takut membayangkan jika orang* yang ia sayanggi terluka lagi. Tidak, taehyung tidak bisa melihat seseorang pergi lagi darinya. Tidak bisa.

Taehyung ingin meneriakkan semua ketakutannya itu, tapi saat mulutnya terbuka kalimat yang keluar dari mulutnya hanyalah. "Y-ya aku baik-baik saja."








***












Hai reader 🤗

Long time no see.

Maaf kalau seandainya chapter ini agak gaje karna jujur saja chapter ini menyebalkan sekali.

Aku gak paham ada masalah apa sama wattpad karna aku udah ngetik chapter ini sampek 4 kali dan itu kepotong potong terus. Sampek jempol ku rasanya capek.
Kesel sekali, rasanya pengen ngamuk.

Dan semoga aja setelah di publis gak ada masalah lagi.

Jangan lupa voment ya teman*.

😁😁😁

MY STREET (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang