chapter 52

1.9K 192 6
                                    





***











Hening, sepeninggal taehyung dan jungkook ruangan itu kini benar-benar hening. Dua orang manusia yang ada di dalam sana sama sekali tak ada yang buka suara. Bahkan satu satunya suara yang terdengar diantara mereka hanya deru nafas juga cairan infus yang menetes setetes demi setetes.


Namjoon yang duduk di kursi sebelah ranjang sambil seokjin beberapa kali mencuri pandang kearah gadis itu. Sedangkan seokjin masih sibuk dengan makanan rumah sakitnya.


Jengah dengan hening yang begitu canggung namjoon berinisiatif untuk buka suara. Bertanya basa basi tentang bagaimana keadaan seokjin. Dan dengan senyum manis seokjin menjawab kalau keadaannya sudah lebih baik. Menambahkan kalau mungkin dia sudah bisa segera pulang kerumah.


Setelah itu, suasana kembali hening. Mereka berdua tidak terlalu mengenal sebelumnya. Dan berada satu ruangan dengan orang yang belum terlalu kalian kenal tentu terasa sangat tidak nyaman. Apalagi saat kalian tidak bisa menemukan topik pembicaraan yang mungkin cocok.


Namjoon berusaha memutar otak untuk mendapatkan topik yang cocok diantara mereka berdua. Tapi rasa gugup membuatnya tidak bisa berpikir dengan benar. Apalagi ditambah melihat senyum cantik seokjin dari jarak dekat membuatnya semakin gugup.


Apa namjoon pernah mengatakan sebelum nya kalau seokjin itu tipe ideal seorang kim namjoon ? Kalau belum maka namjoon akan mengatakan nya sekarang, kalau seokjin itu gadis yang sangat sempurna.



Dari jarak sedekat ini namjon bisa melihat mata indah seokjin. Kulit mulusnya walaupun sedikit pucat sekarang. Juga bibirnya yang seksi. Namjoon memejamkan matanya lalu menunduk. Berusaha menghilangkan pikiran konyolnya. 'Ais joon hentikan, jangan berpikir lebih jauh.'



Seokjin berdehem membuat namjoon kembali mengangkat wajahnya untuk menatap seokjin. Merasa mendapatkan atensi namjoon sepenuhnya seokjin mulai bersuara.

"Boleh aku bertanya sesuatu ?"

"Tentu, jangan sungkan noona."

"Berapa lama kau berteman dengan taehyung ?"

"Entahlah, aku tidak terlalu ingat. Mungkin 4 atau 5 tahun entahlah. Maaf noona tapi ingatanku cukup buruk. Apa ada sesuatu ?"

"Tidak ada, hanya saja sepertinya taehyung begitu menghormatimu. Dia bahkan lebih menurut padamu dibandingkan padaku."

"Tentu saja tidak begitu, aku tau taehyung sangat menyayangi noona."

"Ya, aku juga menyayangginya. Dia satu satu nya keluargaku yang tersisa namjoon. Tentu aku sangat menyayanginya. Tapi dia lebih sayang padamu sepertinya. Buktinya dia tidak pernah mau mendengarkanku saat aku memintanya meninggalkanmu."


Namjoon menegang sesaat. Entah kenapa kata yang terlontar begitu tenang dan angun dari bibir seokjin itu membuat nya merasa tak tenang. Seokjin memang tidak membentak atau berteriak. Dia terlampau angun dalam bertutur. Tapi namjoon tau ada kilatan marah dimata seokjin untuknya. Sampai membuat namjoon binggung harus menanggapi ucapan seokjin.



"Ehm, itu mungkin hanya karna kami menyukai hal* yang sama noona."

"Benarkah ? Tapi kau tidak terlihat serampangan seperti adikku. Aku juga jarang mendengar kabar kau terluka seperti adikku. Kau terlalu bersih namjoon. Seperti terlindungi dalam kotak kaca."

"Itu, aku memang tidak terlalu suka berkelahi seperti yang lain. Kami memang punya hobi yang sama tentang balapan, motor atau seni bela diri tapi mungkin sifatku sedikit lebih tenang."

MY STREET (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang