chapter 54

2.1K 195 12
                                    







***










"Bagaimana ? Sudah selesai ?" Satu dari 5 pria yang ada di ruangan itu bertanya.

"Sudah, sesuai rencana. Sekarang RM dan yang lain pasti sedang menangis darah." Yang lain menanggapi dengan tawa.

"Bagus, lebih cepat lebih baik. Aku ingin mereka segera hancur. Satu per satu."

"Ya, kau benar. Kami juga ingin mereka segera hancur. Supaya kami bisa membalas gadis tengik itu."

"Ehm tuan, menurutmu apa yang akan RM lakukan setelah dia menemukan hadiah kita ?"

"Kenapa kalian tidak tanya langsung saja pada salah satu anggotanya yang kebetulan ada disini." Orang yang dipanggil tuan itu menekan kata kebetulan dengan nada mengejek.

"Ah benar juga, jadi menurutmu apa yang akan ketuamu itu lakukan wahai penghianat ?" Tawa mengudara diantara mereka berempat yang ada disana. Puas melihat pancaran amarah dari orang yang mereka beri sebutan penghianat.

Sedang si orang yang disebut penghianat hanya bisa mengepalkan tangan. Menatap muak pada ke empat orang yang ada disana. Rasanya tidak terima, ingin berteriak marah, tapi kenyataannya dia memang seorang  penghianat sekarang. Menjijikkan.

Tanpa menjawab pertanyaan atau yang lebih tepat disebut ejekan itu, ia melenggang pergi. Meninggalkan 4 orang yang masih saja tertawa di dalam sana. Memuakkan, dia benar* muak harus menjadi bagian dari sampah seperti mereka.






*
*
*









Harapan memang hanya tinggal sekedar harapan. Nyatanya takdir masih ingin bermain. Hingga dengan senang hati menyiapkan begitu banyak kejutan untuk Taehyung hari ini.


Baru saja tangannya membuka knop pintu markas. Telinga Taehyung menangkap tangis Baekhyun yang begitu pilu. Taehyung mempercepat langkahnya. Rasa takut langsung menggerogoti perasaannya sekarang.


Diruang tengah markas, Taehyung melihat hampir semua anggota sudah berkumpul. Tapi suasana disini membuat taehyung merasa aneh. Chanyel sedang mendekap baekhyung yang sedang menangis cukup keras. Sedangkan anggota yang lain hanya menunduk.


Jimin yang pertama menyadari kehadiran taehyung dan jungkook diruangan itu. Paham akan pandangan tanya yang dilemparkan sang sahabat, jimin mengisyaratkan pada taehyung dan jungkook untuk duduk terlebih dulu. "Sebenarnya ada apa ?" Tidak tahan dengan kebisuan dan suasana aneh diruangan itu akhirnya jungkook buka suara.


"Sebaiknya kita tunggu Namjoon, dia akan menjelaskan alasan kalian dikumpulkan." Jawab chanyeol.

"Jim kau juga belum tau apa yang terjadi ?" bisik Taehyung

"Belum, aku, kai dan hoseok hyung juga baru datang. Dan disini sudah ada chanyeol hyung dan baekhyun noona yang saling berpelukan seperti itu dari tadi."

"Apa yoongi eonni belum datang ?"

"Sudah, chanyeol hyung bilang yoongi noona ada diatas bersama RM hyung."

"Lalu sehun ?"

Belum sempat jimin menjawab pertanyaan Taehyung tersebut. Atensi mereka semua beralih ke Namjoon yang sedang berjalan dari arah tangga. Namjoon duduk diantara mereka, ekspresi wajah Namjoon terlihat sangat tidak tenang. Berbeda jauh dengan Namjoon yang biasanya.

"Joon, sebenarnya apa yang terjadi ? Kau terluka ? Kenapa sampai memanggil kakakku kemari." Tanya hoseok agak tidak sabaran.

Pasalnya hoseok cemas, mereka hanya dipanggil kemari tanpa diberi tau apapun. Dan lagi tidak biasanya sahabat sekaligus ketuanya itu terlihat cemas seperti ini. Namjoon tidak terlihat seperti namjoon yang biasanya. Belum lagi tadi hoseok sempat mendengar dari baekhyun kalo namjoon memanggil kakaknya kemari.

MY STREET (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang