chapter 50

2K 228 8
                                    

***









Setelah perdebatan pagi yang tidak berfaedah antara taehyung dan jungkook tadi, pada akhirnya taehyung memutuskan untuk bangun. matanya masih mengantuk memang menginggat dia tertidur larut malam semalam. tapi perutnya sudah memberontak meminta diisi, membuatnya mau tak mau harus beranjak. mood nya bertambah buruk karna si gorila jeon yang bahkan justru mengeratkan pelukannya saat merasa taenyung bergerak untuk beranjak.


"kook lepas, aku lapar, singkirkan lengan besarmu itu." ucap taehyung dengan nada yang terdengar seperti rengekan di telingga jungkook. "kook, ayolah singkirkan tanganmu !" timpal taehyung lagi karna merasa ucapannya tak didengar. "tidak mau, aku masih ingin memeluk noona. pokoknya tidak mau." Bukannya melepaskan pelukannnya jungkook justru mendusel wajahnya di bahu yang lebih tua.


"kook, aku bersumpah aku akan mematahkan lenganmu kalau kau tidak melepakanku sekarang juga ! aku lapar sialan." bentak taehyung sambil terus meronta dalam dekapan jungkook. Akhirnya walau dengan enggan jungkoook melepaskan pelukannya. tapi baru saja taehyung bergerak untuk duduk dan meregangkan ototnya. jungkook justru dengan kurang ajar mencuri satu kecupan dari bibirnya lalu berlari kekamar mandi lalu mengunci pintunya. berjaga jaga kalau taehyng mengamuk dan benar-benar merealisasikan niatnya untuk mematahkan lengan jungkook. padahal yang lebih tua justru sedang geleng* kepala geli melihat tingkah gorila kesayangannya.


Taehyung memustuskan untuk beranjak dari kamar si tuan muda jeon. Perutnya benar* perlu diisi. Berjalan turun kearah dapur, disana taehyung bisa melihat banyak pelayan yang sedang menyiapkan sarapan. Wah, hidup tuan muda memang makmur rupaya. Tapi sedetik kemudian ia mendengus jengkel menginggat minggu* terakhir saat jungkook merusuh mengemis makanan kerumahnya padahal jelas* dirumahnya sendiri banyak makanan. Sialan memang.


"Permisi, bisa tunjukan arah kamar mandi. Aku butuh mencuci muka." Perkataan taehyung mengejutkan beberapa pelayan yang sedang sibuk mondar-mandir dari dapur ke meja makan.


"Disebelah kanan dapur ini nona ..."


"Taehyung, namaku taehyung. Terimakasih informasinya." Setelah berkata begitu taehyung melengang pergi ke arah yang ditunjukkan pelayan itu padanya. Dia harus segera cuci muka lalu sarapan.


Disisi lain jungkook terkejut saat keluar dari kamar mandi ia tidak menemukan taehyung dikamarnya. Jungkook berfikir taehyung sudah pergi. Karna itu ia buru* mengganti baju lalu meraih jaketnya. Menuruni tangga dengan cepat lalu berlari kearah pintu depan. Tapi langkahnya terhenti saat matanya menangkap atensi sang noona yang sedang duduk nyaman sambil melahap roti dengan selai coklat. Mendengus, kekhawatirannya sia*.


Jungkook berderap mendekat kearah taehyung lalu dengan seenak jidatnya ikut melahap roti yang sedang taehyung pegang.

"Ya ! Ini rotiku, kalau mau buat sendiri."

"Itu berasal dari meja makanku, berarti itu milikku."

"Di meja makanmu bahkan masih banyak makanan yang lain Jung."

"Tidak mau, aku mau roti coklat seperti noona."

"Kalau begitu buat sendiri sana. Roti dan selainya bahkan ada di depan matamu tuan muda jeon."

"Aku mau roti buatan noona."

"Dasar manja."

"Aku hanya manja padamu. Memang apa salahnya manja pada pacar. Benar kan ?"

"Cih menjijikan." Meski dengan mulut mendecih sinis tapi tangan taehyung tetap bergerak mengoles roti dengan selai coklat lalu meletakkannya ke piring jungkook. Membuat yang lebih muda mengembangkan senyum manis. Lalu bergumam terimakasih, yang bahkan tidak ditanggapi oleh taehyung.


Setelah sarapan mereka kembali ke kamar jungkook. Taehyung bilang dia butuh mandi. Dan tentu saja dengan senang hati jungkook mebelikan pakaian baru untuk taehyung. Jungkook kembali ke kamarnya setelah mendapatkan pakaian untuk taehyung. Jungkook mendengar suara gemericik dari kamar mandi menandakan kalau taehyung masih disana. Seringai jahil tercetak di wajah jungkook. Jungkook berencana masuk ke kamar mandi. Menyusul taehyung berendam atau sekedar ikut bermain dibawah guyuran shower bukan ide yang buruk kan ? Belum sempat tangan nya memutar knop pintu, tiba* ingatannya memutar tentang perjanjian nya dengan taehyung. Membuatnya urung untuk membuka pintu. Entahlah, jungkook juga binggung kenapa dia merasa enggan membuka pintu itu. Padahal otak nya sudah membayangkan se-sexy apa tubuh taehyung tanpa pakaian. Mesum memang. Menggelengkan kepala, jungkook memilih segera beranjak dari depan pintu kamar mandinya. Karna kalau tidak dia tidak yakin bisa mengendalikan hormon sialannya itu.


Taehyung menghentikan shower yang mengguyur tubuhnya saat mendengar ketukan pintu.

"Noona, baju gantimu kutaruh di depan pintu. Jangan mandi terlalu lama. Aku tunggu di bawah."

Setelah mengatakan itu jungkook segera meninggalkan kamarnya. Sedangkan di dalam kamar mandi taehyung hanya tersenyum simpul.

Jungkook melempar tubuhnya ke sofa. Mengacak rambutnya untuk sekedar melampiaskan frustasinya. Tergelak ringan, menginggat kalau ia baru saja berusaha menepati janjinya. "Ah, aku tidak tau kalau aku bisa bersikap se gentle itu, meletakkan baju di depan pintu ?" Jungkook tergelak menginggatnya. "Ais sialan, aku kehilangan kesempatan emas untuk mandi bersama." Lalu setelah itu terkekeh lagi. Persis seperti orang gila.










***







Hai 🤗

Aku update buat nemenin kalian yang tahun baruan dirumah sambil rebahan.

Chapter ini pendek cuma 730 kata.

Kalau mau yang panjang boleh mampir ke story baru ku yang judulnya 'GUGUR' yuk.

Siapa tau suka ?

Siapa tau suka ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


MY STREET (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang