chapter 18

3K 362 6
                                    

Ost.kerispatih - mengenangmu




***








_____

Taehyung duduk di ayunan di taman kompleknya. Dia menunduk sambil menangis. Tak lama taehyung mulai memukuli dirinya sendiri.


"Taehyung bodoh, pembawa sial, dasar pembawa sial, pembawa sial" taehyung terus memukuli kepalanya sambil bergumam pembawa sial. Lalu seseorang mencekal kedua tangan taehyung membuat taehyung mendongak. Disana park bogum sedang menatapnya teduh.


"Hei jangan menyakiti dirimu sendiri tae, pukul aku kalau kau ingin memukul jangan memukul dirimu sendiri oke ?" Taehyung bangun dan memeluk bogum erat, erat sekali, sampai bogum sesak mungkin tapi tidak sedikitpun si sulung park melayangkan protes. Bogum hanya mengelus punggung gadis kecil didepannya ini. Terlampau paham dengan kesakitan yang taehyung rasakan.


Setelah tangisan taehyung berhenti, dan pekukan mereka terlepas. Bogum membawa taehyung duduk di salah satu bangku taman. Menangkup wajah gadis pujaannya. Bogum melihat betapa kacaunya wajah gadis yang amat dia cintai. Pancaran luka dari mata taehyung membuatnya terasa terkoyak.


"Jangan menangis sendirian lagi baby. Kau punya oppa, punya jimin, punya seokjin, juga appa dan mama park.  Jadi kenapa menangis sendiri"


"Jin eonie pasti benci aku kan ? Aku membuat papa dan mama meninggal. Kalau saja, kalau saja aku tidak keras kepala, dan merayakan ulang tahunku di rumah saja, mereka pasti tidak akan kecelakaan oppa, mereka pasti masih hidup" taehyung menunduk dalam.tangis nya kembali pecah menginggat ide bodohnya untuk merayakan ulang tahun direstoran malam itu adalah penyebab kecelakaan  orang tuanya.


"Hei taehyungie" yang dipanggil tidak sedikitpun merespon


"Taehyungie, lihat oppa, ini bukan salahmu oke ?" Taehyung menggeleng brutal ini salahnya, tentu ini salahnya.


Malam itu malam ulang tahun paling bahagia untuk taehyung karna diulang tahunnya yang ke 14 ayahnya membelikannya motor untuk pertama kalinya. Membuatnya tidak sabar untuk mengendarainya dan memaksa keluarganya untuk merayak ulang tahunnya di restoran. Hanya agar taehyung bisa segera mengendarai motornya. Orang tua taehyung berjalan lebih dulu dengan mobil diikuti taehyung dan seokjin yang mengendarai motor taehyung. Sampai kecelakaan itu terjadi di depan mata taehyung dan jin. Mobil orang tua mereka ditabrak truk besar sampai berguling dan hancur.



"Ini, ini salahku oppa, aku bodoh, aku, aku, aku yang salah, sekarang aku tidak punya orang tua lagi, aku, aku" bogum melihatnya, melihat taehyung yang terus merancau dengan tubuh bergetar. Bogum menarik taehyung kedalam pelukannya lagi. Mengelus punggung taehyung memberi afeksi menenangkan. Sambil terus mengucapkan kata 'gwencana' seolah mantra untuk menenangkan taehyungnya.


"Kau punya oppa tae, kau tidak sendiri, jangan takut baby, oppa ada disini untuk menjagamu" bogum mencium pucuk kepala taehyung sayang.taehyung mengangguk dalam pelukan bogum. Percaya akan setiap hal yang bogum oppa nya katakan.

____




Hah hah hah

Taehyung terbangun dari mimpinya dengan keringat yang sangat banyak. Mimpi seperti itu lagi. Akhir* ini taehyung sering bermimpi seperti itu. Memori masa lalunya sering kali mampir kemimpinya setelah hari interogasi itu. Karna itulah taehyung memilih lari 3 hari kemarin karna dia pikir dia butuh udara segar.



Taehyung mengambil segelas air di nangkas. Meminumnya rakus sekali teguk. Membaringkan tubuhnya kembali. Menatap langit* kamar lalu menghembuskan nafas kasar.


MY STREET (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang