chapter 45

1.8K 248 17
                                    















***

















Detik suara jam dinding yang ada disudut ruangan itu seolah menjadi simfoni di tengah ruangan sepi. Sedangkan disudut lain diatas ring terlihat dua anak manusia yang sedang terlentang dengan nafas tak karuan. Mereka, kim taehyung dan jeon jungkook sedang berebut oksigen untuk mengisi paru-parunya yang seolah kosong. Pergulatan sengit beberapa waktu yang lalu benar* menguras tenaga mereka.



Pergulatan mereka berakhir setelah si pemuda jeon berhasil mengunci leher yang lebih tua, membuat taehyung tidak punya pilihan lain selain menyerah. Taehyung mendengus kesal menginggat kekalahannya. Separuh harga dirinya berteriak tak terima. Tapi tak sudi juga untuk lari dari kekalahan, karna jelas ia tak mau dilabeli sebagai pecundang. Belum selesai taehyung berdamai dengan kekesalannya, suara menyebalkan jungkook yang terdengar masih dengan nafas tak karuan membuat nya bertambah kesal.



"Hah...hah.. noona kau menyerahkan ? Itu artinya aku yang menang, berarti kau harus menuruti permintaanku !" jungkook berseru dengan semangat. Taehyung hanya melirik sinis kearah jungkook yang sedang tersenyum lebar tersebut. "Kau curang jeon ! Bagaimana mungkin aku tidak menyerah kalau kau mengunci leherku dengan tangan gorilamu itu !" Jungkook hanya berdecak malas mendengar respon taehyung yang seolah tidak ingin mengakui kekalahannya tersebut. "Curang apanya ? Tidak ada peraturannya kan kalau kita dilarang melakukan kuncian selama bertarung. Lagipula aku sedang bertarung bukan bersedekah, jadi pasti aku akan melakukan apapun untuk menang." Taehyung menghela nafas, akhirnya mengalah dan mengakui kalau memang dia kalah. "Jadi, kau mau hadiah apa dariku ?" Sedangkan yang di tanya terlihat sedang berpikir keras sampai dahinya berkerut.






Beberapa detik hening setelah pertanyaan terakhir yang taehyung lontarkan, jungkook bergerak untuk mengganti posisinya, yang tadinya terlentang menjadi mengukung yang lebih tua dibawahnya. Pergerakkan jungkook tentu membuat taehyung terkejut. Alarm bahaya di kepala taehyung berdering seketika. Karna, yah menurut taehyung posisi terlentang dibawah kungkungan gorila mesum semacam jungkook tentu bukan pertanda baik. Tapi meskipun begitu taehyung tidak melakukan pergerakkan sama sekali. Entah kenapa isi kepalanya memerintahkan seluruh saraf tubuhnya untuk diam dan melihat apa yang selanjutkan akan dilakukan si jeon mesum jungkook padanya.





Tapi nyatanya sudah beberapa detik terlewat mereka hanya diam dengan mata yang saling mengunci satu sama lain. Taehyung yang memandang waspada kearah jungkook. Sedangkan jungkook yang hanya diam mengamati betapa si cantik taehyung benar* memiliki pengendalian diri yang tinggi. Menginggat taehyung tidak menampilkan ekspresi yang berarti meskipun jungkook tiba* mengukungnya. "Kau mau apa sialan ?" akhirnya taehyung buka suara setelah tidak tahan dengan keterdiaman jungkook diatasnya. Bukannya menjawab pertanyaan taehyung, jungkook justru menurunkan kepanya, menelusupkannya kearah perpotongan leher taehyung. Taehyung sendiri lagi* hanya diam, entah kenapa taehyung ingin melihat apa yang akan jungkook perbuat pada tubuhnya.





Otak taehyung sudah merancang segala kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi saat merasakan nafas jungkook yang menyapu lapisan lehernya. Secara praktis otaknya menyusun kesimpulan bahwa mungkin yang jungkook ingin kan sebagai hadiah adalah tubuhnya. 'Ah, mungkin saat nya melepas keprawanan' batin taehyung. Tapi semua angan taehyung berantakan saat vokal jungkook terdengar dengan nada bercanda.

"Kau bau noona."


Taehyung mendengus, lalu berkomentar dengan sinis, "salahmu sendiri sialan, sudah tau aku berkeringan begini, suruh siapa mengendusi leherku." Setelah itu taehyung berusaha mendorong tubuh jungkook menyingkir setelah meneriakkan kata 'minggir' ke telinga yang lebih muda. Tapi sepertinya tenaganya masih lemah setelah pergulatan mereka tadi alhasil tubuh jungkook tidak bergerak seincipun dari atas tubuhnya. "Biarkan aku begini noona, aku suka bau keringatmu." Taehyung terkekeh sinis mendengar omongan jungkook. "Kau idiot ya ? Manusia macam apa yang suka bau keringan ?" Mendengar komentar taehyung, jungkook mengangkat kepalanya sekedar untuk melihat raut wajah taehyung dengan jelas, "aku tidak idiot noona, dan aku memang suka bau keringat mu,






Apalagi kalau bercampur bau spermaku."
Setelah mengatakan itu jungkook memamerkan cengiran lebar memperlihatkan deretan giginya, jangan lupakan alisnya yang bergerak naik turunkan seolah sengaja mengejek taehyung. Membuat taehyung menggeram marah lalu memukuli tangan jungkook dengan pukulan bertubi-tubi membuat yang lebih muda mengaduh sambil tertawa. Jungkook bergerak duduk sambil mengusap lengan nya yang menjadi sasaran pukulan anarkis taehyung yang menyakitkan. Meskipun begitu si pemuda jeon masih saja tergelak menginggat wajah sebal sang noona, rasa nya puas sekali berhasil membuat yang lebih tua mengamuk.





Taehyung juga ikut mendudukkan tubuhnya. Melempar pandangan tajam kearah yang lebih muda yang masih saja tertawa. "Jeon, berhenti tertawa atau kurobek mulut mesum mu itu." Mendengar ancaman taehyung yang sepertinya tidak main-main itu akhirnya jungkook berusaha keras menghentikan tawanya. Jungkook melirik kearah taehyung yang sedang sibuk mengikat ulang rambutnya. Seketika itu jungkook teringat percakapannya dengan jimin beberapa waktu yang lalu.




______

"Hyung, kenapa kau bisa yakin kalau kau menyukai ani maksudku mencintai yoongi noona ?"

"Kenapa tiba* tanya? Mencurigakan sekali."

"Yak ! Jawab saja apa susahnya sih ?"

"Yoongi noona itu, aku tidak bisa melepaskan nya"

"Hah ?"

"Aku yakin aku mencintai yoongi noona karna aku tidak bisa hidup tanpanya. Dia seperti poros untuk hidupku. Aku selalu ingin melihatnya. Memastikan dia tersenyum walaupun hanya sekali saja seharinya. Memastikan dia melewati hari tanpa kendala. Singkatnya aku selalu ingin dia bahagia. Sebenarnya kenapa tiba* bertanya ? Kau benar* menyukai taehyung ya ?"

"Molla"

"Dasar bayi besar"

"Hei, aku bukan bayi okey ? Aku sudah dewasa."

"Dewasa apanya ? Bahkan membedakan perasaanmu sendiri saja tidak bisa." Biasanya jika mendengar ejekan seperti itu dari jimin, jungkook akan langsungmelempar protes. Berkata lantang sekali lagi kalau dia sudah dewasa. Tapi entah kenapa hari ini sebagian dari dirinya menyetujui ucapan jimin bahwa dia memang belum dewasa.



________










"Noona..." panggilan jungkook dengan nada lirih namun terkesan serius itu, membuat taehyung spontan menoleh kearahnya. Mengangkat alis nya seolah bertanya 'apa ?' pada yang lebih muda. Tapi jungkook masih bungkam. Sedangkan taehyung semakin mengerutkan dahinya binggung saat tiba tiba tangan kiri jungkook menggenggam telapak tangan kanannya. Lalu secara perlahan bergerak mencondongkan wajahnya kearah wajah taehyung. Mata mereka saling bertatapan untuk beberapa saat meski tak ada yang bersuara. Seolah tidak mendapatkan penolakkan jungkook bergerak semakin mendekat lalu dengan perlahan mempertemukan bibir mereka. Untuk sesaat taehyung terkejut, tapi meskipun begitu ia tidak menolak. Ia membiarkan jungkook mengecap bibir atas dan bawahnya bergantian. Ciuman jungkook terkesan sangat halus menurut taehyung. Dan harus taehyung akui kalau jungkook memang seorang profesional sepertinya. Jungkook sangat tau bagaimana cara membuai lawannya. Tangan kanan jungkook bergerak naik mengelus tengkuk taehyung, sedikit menekan nya untuk memperdalam ciuman mereka. Setelah merasa ciuman mereka berlangsung cukup lama. jungkook menarik mundur dirinya, menyisakan taehyung yang sedang menunduk sambil terengah di depannya. Seksi, puji jungkook dalam hati.






Jungkook menggunakan tangan kanannya untuk menyentuh dagu taehyung. Mengisyatkan agar sang noona melihat kearahnya. Lalu saat pandangan mereka bertemu, jungkook mulai buka suara, "noona, jadilah milikku. Aku mau kau jadi kekasihku. Karna kupikir













Aku mulai mencintaimu."


















***





























Halooo !!!!
Akhirnya bisa update juga.

💕💕💕

MY STREET (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang