chapter 53

2K 196 13
                                    

***












Mulut bungkam Taehyung membuat Jungkook gemas. Sudah beberapa menit mereka berdua duduk di kantin rumah sakit dengan dua piring egg toast sandwich dan kopi hangat. Dan selama itu pula taehyung hanya diam tanpa menyetuh makanannya maupun bicara.

"Noona, terjadi sesuatu ?"

"Eh, apa ? ehm tidak, tidak ada."

"Lalu kenapa daritadi noona diam saja ? tadi kau bilang lapar tapi sampai disini malah cuma melamun." 'karna sebenarnya aku memang tidak lapar.' batin  Taehyung

"aku tidak melamun hanya kepikiran beberapa hal."

"Aku tau kau tidaka akan membagi apapun yang sedang kau pikirkan padaku. Meskipun aku bilang aku mau mendengarkannya. jadi aku hanya mau bilang apapun itu jangan terlalu dibawa serius."

Taehyung hanya tersenyum mendengar jawaban Jungkook. sebenernya Taehyung tidak menyangka jungkook akan menjawab begitu. dia pikir jungkook akan berkata 'ceritakan masalahmu padaku' atau hal hal-hal semacamnya tapi ternyata bocah ini justru sama sekali tidak mencoba memintanya bercerita.

"terimakasih."

"untuk ?"

"Tidak memintaku bercerita apapun."

Jungkook tersenyum lalu mengangguk. dia memotong sandwichnya lalu mengarahkan garbu nya ke depan mulut taehyung.

"Buka mulut noona."

"Aku bisa makan sendiri jeon."

"Oh ayolah tangan ku sudah lelah noona."

pada akhirnya dengan ogah ogahan Taehyung tetap membuka mulutnya. menerima suapan Jungkook. menghasilkan senyum lebar dengan dua gigi kelinci lucu dari si empu yang sedang memegang garbu. tidak apa apa. Jungkook tidak akan buru buru. dia tau Taehyung orang yang tertutup dan dia pun tidak jauh berbeda. karna itulah dia tau tidak semua hal bisa dengan mudah dibagi dengan orang lain. dan karna itu pula dia tidak akan memaksa taehyung untuk terbuka padanya.




















Mereka berdua berjalan kembali ke kamar rawat seokjin setelah acara sarapan singkat mereka. Didalam ruang rawat sudah tidak ada lagi kim namjoon. Entah kemana si pria kim itu pergi. Yang jelas saat ini hanya ada seokjin dan jinan di dalam ruangan tersebut. Seokjin yang sedang bermain ponsel sedangkan jinan sedang membereskan sisa makan siang dan barang barang seokjin.

"namjoon hyung sudah pergi ?"

"iya, dia pergi beberapa saat setelah jinan datang. dia bilang ada yang harus diurus. dan kalian berduan, kenapa pergi lama sekali ? apa apotiknya sangat ramai ?"

"tidak, tadi kami berdua beli makanan dulu karna tiba tiba aku lapar."

"dasar kebiasaan. oh iya, kata dokter kapan aku bisa pulang ?"

"Aku berkata pada dokter agar eoni dirawat lebih lama, agar bisa tidur dengan cukup dan tidak terus berfikir tentang restoran dn cafe."

"apa-apaan ! aku bosan harus berbaring seharian penuh taehyung, lagipula aku sudah baik-baik izinkan pada dokter ya, aku mau pulang hari ini."

"Mana bisa begitu, eoni pasti akan langsung bekerja kalau aku membiarkan mu pulang hari ini. jadi eoni akan tetap disini sampai dokter sendiri yang mengizikanmu pulang."

Seokjin cemberut mendengar keputusan sang adik karna sungguh dia sangat bosan berdiam seharian penuh diatas ranjang seperti ini. mencoba membujuk dan menolak permintaan adiknya untuk berdiam lebih lama dirumah sakit. Tapi mau bagaimana lagi. Menolakpun juga percuma. Taehyung jauh lebih keras kepala darinya. Jadilah dia hanya diam menuruti kemauan sang adik. memang selalu begini akhirnya bukan, seokjin akan selalu mengalah dan menuruti apapun keinginan adik tersayangnya itu.












Perdebatan mereka terhenti karna dering ponsel taehyung. taehyung sedikit menjauh dari yang lain untuk mengangkat panggilan saat nama 'hoseok oppa' terpasang dilayar ponselnya.

"yeoboseyo ?"

"tae, kau dimana ?"

"Aku ada di rumah sakit, kenapa ?"

"bisa kau kemarkas sekarang. ini penting. ajak jungkook juga. dia sedang bersamamu kan ?"

"Ya, dia sedang bersamaku.kami akan segera kesana. mungkin kami akan sampai sekitar lima belas menit lagi."

setelah mengucapkan 'hati hati dijalan hoseok menutup teleponnya.

"Siapa yang menelpon tae ?" seokjin memandang taehyung dengan pandangan bertanya, penasaran siapa yang menelfon sampai adiknya harus mengammbil jarak saat mengangkatnya.

"hoseok oppa yang menelfon, dia minta tolong dibelikan makan siang sekalian untuk teman temanyang mengajar di sanggar hari ini."

"oh, kalau begitu pergilah. kasian kalau teman teman mu harus terlambat mkan siang nanti."

"he'em,kalau begitu kami pergi dulu. jinan, tolong jaga seokjin eoni ya, marahi saja kalau dia merengek minta pulang lagi."

"tentu, akan kuikat diranjang rumah sakit kalau dia minta pulang lagi."

taehyung tertawa mendengar jawaban sahabatnya itu. sedangkan seokjin menggerutu tentang betapa jahatnya jinan. 











Setelah sampai di dalam mobil, taehyung memberi tau kalau mereka dipanggil ke markas. Jungkook mengangguk dan mulai menjalankan mobil dengan pelan. Jungkook menoleh kearah taehyung dengan pandangan penuh selidik.

"apa yang terjadi sampai kita dipanggil ?"

"Aku tidak tau, hoseok oppa tidang bilang apapun. Dia hanya minta kita segera ke markas. Menurutmu apa terjadi sesuatu yang buruk ?"

"Tentu, saat semua anggota dikumpulkan saat mereka tidak punya misi, hanya ada 2 kemungkinan bukan ? kita diserang ? atau kita menangkap penghianat ?"

"Ah, benar juga. tidak pernah ada kemungkinan baik saat kita dikumpulkan mendadak."

"kook."

"hm ?"

"Mana yang lebih ingin kau dengar, kita diserang atau kita menangkap penghianat ?"

"Aku lebih suka mendengar kalau kita diserang."

"kenapa ?"

"Karna setidaknya aku harus menghajar musuh, bukan menghajar temanku. itu sedikit lebih baik."

Taehyung hanya mengangguk setuju. Lagipula taehyung percaya ikatan kekeluargaan mereka cukup kuat. Jadi harusnya mereka tidak perlu khawatir tentang penghianatan bukan ?

Taehyung lalu menyandarkan kepalanya di sandaran kursi. berniat mengistirahatkan sebentar kerja otaknya. Taehyung hanya berharap apapun yang akan terjadi nanti semoga itu bukan sesuatu yang terlampau mengejutkan, karna hari ini taehyung merasa sudah terlalu banyak terkejut. 

Fakta bahwa sang kakak sudah tau tentang perjanjiannya dengan kim namjoon. Sudah lebih dari mengejutkan untuk taehyung. Juga fakta bahwa dia tidak tau bajingan mana yang memberi tau kakaknya cukup membuatnya marah. Karna taehyung selalu benci jadi si bodoh yang tidak tau apa-apa.

Taehyung berharap tidak ada lagi kejutan hari ini. Cukup sampai disana saja


















***




















Aku mau tanya, sampai disini ada yang binggung sama alurnya ?

Kalau ada yang kalian gak paham dari cerita ini bisa komen ya.

Soalnya alur nya emang agak aku cepetin, supaya cepet tamat.

Karna aku yakin banyak dari kalian yang udah bosen sama cerita ini karna udah kayak sinetron indo. sampek lebih dari 50 chapter.

Haduh, aku juga binggung kenapa jadi sepanjang ini 🙈




Udah segitu aja cuap cuapku pagi ini. Btw jam 2 itu udah pagi kan ya ?

MY STREET (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang