● HAPPY READING ●
Minggu pagi ini Prilly sedang menghabiskan waktunya untuk membuat cookies. Setiap weekend, Prilly akan membuat cookies atau cake untuk dinikmati bersama keluarganya sambil berbincang santai di gazebo belakang. Prilly ini sangat pandai dalam dunia memasak apalagi bikin dessert, Prilly deh jagonya. Prilly tengah menunggu cookiesnya matang sambil duduk di kursi bar dengan sibuk memainkan ponselnya.
Bunyi oven yang menandakan cookies Prilly sudah jadi membuat ia meletakkan ponselnya asal. Sambil menunggu cookies buatannya dingin ia memilih kembali ke kamarnya untuk mandi.
"Wah ada jajanan enak nih." Ucap Armand yang tiba-tiba datang ke dapur dan melihat cookies buatan Prilly.
Saat tangan Armand hendak mengambil satu buah cookies itu sebuah tangan mungil memukul tangannya dengan keras yang cukup membuat dirinya mengaduh kesakitan sambil mengelus bekas pukulan itu.
"Sakit bego."
"Salah sendiri, liat tuh tangan lo kotor maen ngambil cookies sembarangan. Cuci tangan lo dulu sana. Ntar lo nyebarin virus di cookies buatan gue." Omel Prilly kepada Armand yang sedang menatapnya dengan kesal.
Armand memang baru saja selesai membantu ayahnya berkebun. Armand berdecak kesal mendengar omelan Prilly lantas melangkahkan kakinya menuju wastafel untuk mencuci tangan.
"Prill, nanti malem temenin gue ya." ucap Armand yang menempatkan posisinya di samping Prilly yang tengah menyusun cookies ke dalam toples.
"Kemana?" tanya Prilly tanpa menolehkan kepalanya.
"Ke pesta pernikahan sahabat gue." Tangan Armand bergerak untuk membantu Prilly.
"Ogah ah, ntar malem gue mau me-time." tolak Prilly.
"Please dong Prill, masa lo tega sih biarin gue kesana sendirian kek orang jomblo." Armand memohon kepada Prilly sambil menunjukkan puppy eyes.
Prilly meraup muka Armand dengan kasar, "Emang lo jomblo. Udah ah minggir lo."
Prilly keluar dari dapur dengan membawa 2 toples di kedua tangannya yang berisi cookies buatannya untuk di bawanya menuju gazebo belakang.
"Prilly please kali ini aja deh, ayolah Prill." Armand menyenggol-nyenggol lengan Prilly agar gadis itu mau ikut dengannya ke pesta pernikahan sahabatnya itu.
Prilly menatap tajam ke arah Armand, "Gak usah lo nyenggol-nyenggol gue! Ntar jatuh nih toples gue suruh lo gantiin."
"Oke-oke tapi lo temenin gue ya." Armand masih tetap memohon kepada Prilly.
"Berisik lo ah, iya-iya."
Mendengar itu Armand bersorak gembira lalu mengecup pipi Prilly. Lalu berlari menuju kamarnya untuk mandi karena badannya yang berkeringat sehabis berkebun tadi. Sedangkan Prilly menggelengkan kepalanya akan sikap kakaknya itu. Lalu melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.
■■■■■
Di rumah besar nan megah tampak seorang pria yang masih bergelut dengan mimpinya. Hingga teriakan yang berasal dari Mamanya berhasil membuat ia mengerjapkan kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss & Secretary
FanfictionE N D Cerita tentang seorang sekretaris yang bekerja disebuah perusahaan yang terkenal dan memiliki beberapa cabang. Perusahaan yang didirikan oleh Aliand Zenechka 7 tahun silam dan selama itu Prillyazza Zadie lah yang menjadi sekretarisnya. Akanka...