B&S - 16

6.3K 388 9
                                    

HAPPY READING ●

Weekend kali ini, Prilly akan menghabiskan waktunya di toko roti miliknya. Semua keluarga Prilly tahu jika Prilly memiliki sebuah toko roti sendiri. Prilly tidak merahasiakannya.

Sekarang Prilly sedang membantu Marissa menyiapkan sarapan untuk mereka. Prilly sibuk menata piring sedangkan Bundanya masih memasak.

"Prilly, kamu bangunin kakak kamu gih. Bentar lagi masakannya matang." titah Marissa yang masih fokus dengan masakannya.

Prilly yang sudah selesai dengan tugasnya mengiyakan perkataan Bundanya lalu ia menaiki tangga untuk menuju kamar kakaknya.

Sesampainya ia di kamar Armand, tanpa mengetuk pintu Prilly langsung masuk ke dalam kamarnya. Prilly menyibak gorden yang ada di kamar Armand membuat sinar matahari masuk melalui cela-cela jendela. Prilly yang tahu jika Armand tidak akan bangun hanya karena sinar matahari itu mulai melangkah mendekat ke arah Armand yang masih tidur dengan selimut yang melingkari tubuhnya. Prilly duduk di pinggir ranjang, tangannya mendekat ke wajah Armand lalu memencet hidung Armand. Hanya dengan cara ini, Armand bisa bangun.

Terbukti, kini Armand bangun dengan wajah kesalnya.

"Bisa gak sih lo bangunin gue dengan cara yang lembut gitu?" tanya Armand dengan wajah yang masih kesal.

"Gak bisa. Lo kalo dilembutin malah keenakan." Prilly bangkit dari duduknya. "Sana lo mandi terus sarapan." titah Prilly lalu berjalan keluar dari kamar Armand.

Armand berdecak kesal dengan perasaan dongkol ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

■■■■■

"Ayah mana Bun?" tanya Armand heran karena setiap weekend Arjuna pasti ada di rumah.

Di ruang makan sudah ada Armand, Marissa dan juga Prilly tanpa Arjuna untuk kali ini.

"Tiba-tiba ada meeting penting sih katanya, cuma meeting doang kok." jawab Marissa sambil mengambil nasi lalu menaruhnya di piring miliknya.

Armand mengangukkan kepalanya paham sembari mengunyah makanan.

"Kak, habis makan anterin Prilly ya." ucap Prilly dengan tatapan memohon ke arah Armand.

"Kemana?"

"Ke toko gue, bisa gak?"

Armand menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan makannya.

"Thanks kak, gue siap-siap dulu deh. Bun, Prilly ke atas dulu ya." Prilly mengecup pipi kanan kakaknya sebagai rasa terimakasih lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

■■■■■

Mobil yang ditumpangi oleh Armand dan Prilly berhenti tepat di toko roti milik Prilly. 'PrizZ Bakery' tulisan itu terpampang dengan jelas di depan toko roti itu.

"Nanti gue jemput lagi gak?" tanya Armand kepada Prilly yang sudah keluar dari dalam mobil milik Armand.

"Boleh deh kalo lo gak sibuk." jawab Prilly yang membungkukkan badannya agar bisa menatap wajah Armand.

Boss & SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang