B&S - 9

6.8K 392 4
                                    

● HAPPY READING ●

Prilly keluar dari kamarnya dengan terburu-buru. Kedua tangannya sibuk merapihkan rambutnya dengan menguncir asal tapi masih terlihat rapi dengan tas berukuran sedang yang tersampir di bahu sebelah kanan membuat ia sedikit kesulitan. Ia menuruni tangga dengan sangat cepat namun tetap berhati-hati agar dirinya tak terjatuh. Hari ini ia bangun sedikit terlambat karena tadi malam ia baru bisa tidur pukul 2 dini hari. Setelah berada di Jepang selama 2 hari tidak membuat ia terlepas dari pekerjaannya. Bahkan sekarang ia akan pergi menuju Bandung untuk menghadiri meeting bersama Ali. Meskipun hanya tidur beberapa jam dan berhasil membuat dirinya bangun sedikit terlambat tidak membuat ia sedikit merasa lelah karena memang sudah terbiasa dengan kejadian seperti ini. Bundanya yang tak membangunkan dirinya karena sedang ada di London dan juga alarmnya yang tidak bunyi karena ia tak mengaturnya tadi malam adalah alasan lain mengapa ia bangun terlambat.

Setelah menuruni tangga dengan berlari kecil ia menuju mobilnya untuk segera pergi menjemput Ali yang berada di rumah.

■■■■■

Dilain sisi, Ali sedang berdecak kesal karena Aleta yang membangunkannya padahal masih pukul setengah 5 pagi. Memang hari ini dirinya akan keluar kota tapi ia berangkat pukul 6 pagi. Dan ia meminta meminta Aleta membangunkannya setengah jam sebelum ia berangkat. Namun Aleta membangunkan dirinya 1 setengah jam lebih awal. Ali hendak tidur lagi tapi suara teriakan Aleta membuat ia merasa terganggu dan tidak melanjutkan tidurnya. Ia memilih mengambil laptop dan membuka email untuk sekedar mengecek saja. Ali juga mengerjakan beberapa tugasnya yang belum terselesaikan hingga tak terasa sudah pukul setengah 6 pagi, ia bangkit dari duduknya dan menuju kamar mandi.

■■■■■

Mobil Prilly terpakir dengan sempurna di depan rumah Ali. Sebelum ia masuk ke dalam rumah Ali, ia memilih untuk merapikan baju dan merias wajahnya yang tadi hanya sempat memakai bedak tanpa lipstik. Setelah dirasa cukup ia keluar dari dalam mobil dan memencet bel. Dan keluarlah Aleta.

"Prilly... long time no see sayang." Aleta heboh sendiri melihat Prilly yang ada di depannya lalu segera memeluk tubuh mungil Prilly.

Prilly terkekeh geli melihat kehebohan Aleta yang sudah ia anggap seperti Bunda Marissa lalu membalas pelukan Aleta.

"Makin cantik aja kamu ya lama udah gak ketemu. Kamu sih sibuk banget. Nanti biar mama bilang ke Ali deh buat gak ngasih kamu pekerjaan yang banyak biar kamu bisa sering ketemu sama mama." Aleta melepaskan pelukannya lalu beralih memegang tangan Prilly agar masuk ke dalam rumahnya.

"Kan udah jadi tugas Prilly ma. Mama juga sibuk sama butik Mama. Nanti deh kalo libur kita hangout bareng." ucap Prilly sambil mengikuti langkah Aleta yang pelan.

"Oke deh, mama tunggu ya."

Prilly menganggukkan kepalanya paham.

Aleta yang sangat mengenal Prilly karena Prilly sudah lama bekerja bersama Ali membuat Aleta menyuruh Prilly memanggilnya Mama seperti Ali memanggil dirinya. Aleta dan Marissa juga sahabat baik hal itu membuat Aleta menganggap Prilly seperti anak sendiri.

Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka sampai di ruang makan. Bertepatan juga dengan Ali yang memasuki ruang makan dengan style yang siap untuk berangkat kerja.

"Kamu mau sarapan sama apa sayang?" tanya Aleta setelah Ali dan Prilly duduk.

Kini posisi Aleta berada di tengah-tengah antara Ali dan Prilly yang duduk saling berhadapan. Di ruang makan tidak tampak Mario karena ia sedang berada di Singapore yang akan pulang nanti siang.

"Roti aja Ma." jawab Ali setelah menaruh tas kerja di kursi kosong sampingnya.

"Mama gak nanya kamu, mama nanya Prilly. Biasanya juga langsung ambil sendiri." jawab Aleta dengan mata yang menatap Ali.

Prilly terkekeh geli sedangkan Ali berdecak kesal.

"Gak usah ma, Prilly sarapannya nanti aja."

Aleta mengalihkan pandangannya ke arah Prilly, "Gak ada nanti-nanti, sarapannya sekarang. Lagipula kamu kan ke luar kota mana mungkin kamu sempat buat sarapan nanti."

"Ya udah deh, Prilly ambil sendiri aja Ma." ucap Prilly lalu tangannya mengambil nasi goreng yang ada di hadapannya.

"Tuh Prilly bisa ngambil sendiri, mama buatin Ali roti ya." ucap Ali sambil menatap Aleta.

"Ogah buat aja sendiri." jawab Aleta lalu melahap nasi goreng yang sudah ia ambil sebelum kedatangan Prilly tadi.

Lagi-lagi Prilly dibuat terkekeh geli oleh tingkah keduanya.

Akhirnya Ali memutuskan untuk membuat roti sendiri dan memakannya dengan perasaan dongkol. Selalu seperti ini jika ada Prilly di rumahnya ia akan dinomor duakan oleh Aleta.

■■■■■

Setelah tadi mereka menyelesaikan sarapannya. Keduanya langsung berpamitan kepada Aleta. Lalu mereka menuju mobil Ali dimana Pak Amin sudah menunggu mereka. Perjalanan menuju Bandung dengan menaiki mobil Ali dan Pak Amin yang menjadi supir.

Selama perjalanan menuju Bandung hanya ada suara yang terjadi karena jari Prilly yang beradu dengan keyboard pada laptop. Ia hanya menyelesaikan tugasnya yang kemarin tertunda karena ia sudah merasa ngantuk. Sementara Ali juga sama sibuk seperti Prilly tapi bedanya Ali sibuk dengan ponsel yang ada di kedua tangannya. Ia bukan mengecek email atau menghubungi Clarissa, melainkan sibuk bermain game yang ada di ponselnya. Itulah yang selalu di lakukan oleh Ali ketika sedang bosan dalam perjalanan yang jauh.

"Setelah meeting nanti apa kita langsung pulang ke Jakarta?" tanya Ali setelah ia memenangkan game yang ia mainkan tadi.

Prilly yang sudah menyelesaikan laporannya menatap ke arah Ali yang kini sedang menatapnya.

"Terserah kamu. Setelah meeting nanti kamu gak punya jadwal lain. Sebenarnya hari ini kamu free tapi karena meeting ini seharusnya di lakukan beberapa minggu yang lalu." jawab Prilly dengan senyuman yang manis di wajahnya.

"Baiklah, kita bisa bersantai-santai dulu di villa milik saya disana. Kita akan balik ke Jakarta sore saja."

"Oke. Tetapi besok jadwal kamu sangat padat karena harus menghadiri pembukaan perusahaan Mr. Chris setelah itu dilanjut wawancara dengan sebuah majalah dan diakhiri dengan beberapa pertemuan penting. Apa kamu baik-baik saja kalo kita pulang sore hari?"

"Gakpapa, saya juga butuh refreshing sebentar."

"Baiklah."

Setelah percakapan itu berakhir suasana di mobil itu menjadi sepi kembali. Hingga keduanya memutuskan untuk sibuk kepada ponsel masing-masing.

~~~~~


Maaf yaaa updatenya lamaa hehehe
Jangan lupa tinggalin jejak kalian yaa, pencet tombol bintang dan comment yaaa hehehe
Thank you
Babayyy

Boss & SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang