B&S - 19

6.6K 385 16
                                    

HAPPY READING ●


Ali dan Prilly tiba di Incheon International Airport tepat pukul 11 siang waktu setempat. Mereka pergi ke Seoul untuk menghadiri meeting dengan kolega bisnis Ali dan ada beberapa pertemuan rutin dengan para pebisnis terkemuka yang diadakan di salah satu hotel bintang lima di Seoul. Selama 4 hari ke depan mereka akan tinggal di Seoul. 2 hari untuk bekerja 2 hari untuk liburan.

Di Korea Selatan sekarang sedang musim panas. Dengan pakaian casualnya, Ali dan Prilly berjalan menuju mobil yang sudah dipesan oleh Prilly. Hari ini mereka tidak disibukkan dengan kegiatan penting, tetapi 2 hari kedepan mereka akan sangat sibuk dengan kegiatan-kegiatan yang sudah teragendakan. Ali dan Prilly berjalan bersampingan dengan salah satu tangan mereka membawa koper berukuran besar.

Mereka memasuki mobil yang pintunya sudah terbuka, Prilly mempersilahkan Ali masuk terlebih dahulu. Setelah Ali sudah duduk rapi, Prilly menutup pintu. Namun hal itu diurungkan karena ada tangan Ali yang menahannya.

"Duduklah disamping saya." ucap Ali.

Prilly mengangguk lalu ia masuk ke dalam mobil.

■■■■■

Mobil yang ditumpangi Ali dan Prilly sudah sampai di hotel. Prilly memilih hotel di daerah Songpa-gu. Prilly keluar terlebih dahulu dari mobil lalu di susul oleh Ali. Setelah mengambil koper dan mengucapkan terima kasih kepada sopir yang mengantarkannya, mereka masuk ke dalam hotel.

"Kamar kamu tepat di depan kamar saya." ucap Prilly lalu memberikan kunci hotel kamar Ali.

Ali menerima kunci itu lalu berjalan menuju lift disusul oleh Prilly yang berjalan di belakangnya.

"Setelah ini kamu mau jalan-jalan?" tanya Ali saat mereka sudah masuk ke dalam lift.

"Iya." jawab Prilly sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.

Ali menolehkan kepalanya ke arah Prilly. "Kemana?"

"Seoul Sky sama Songpa Naru Park." Prilly balik menatap Ali.

"Jauh dari sini?"

"Enggak deket kok, cukup jalan kaki aja."

"Saya ikut kamu jalan-jalan. Kabari saya jika kamu akan pergi." ucap Ali yang bertepatan dengan lift yang terbuka.

Prilly sempat terdiam mendengar ucapan Ali.

"Tumben ikut gue jalan-jalan, biasanya selama ada kerjaan di luar negeri kek gini dia gak mau ikut gue jalan-jalan kalo gak buat beli oleh-oleh aja." batin Prilly yang heran dengan tingkah Ali yang semakin hari semakin aneh menurutnya.

Prilly merasa semenjak Ali putus dengan Clarissa, Ali menjadi dekat dengan dirinya. Sering mengajaknya jalan-jalan, sering ngajak makan siang bareng, dan masih banyak lagi. Tingkah Ali yang seperti itu membuat hatinya selalu berdegup lebih cepat jika sedang bersama Ali, padahal ia tidak merasa seperti ini sebelumnya. Apa dirinya punya rasa untuk Ali? Prilly segera menepis pikirannya itu. Tidak mungkin ia jatuh cinta dengan Bossnya.

■■■■■

Prilly keluar dari dalam kamar mandi dengan tubuhnya yang terbalut bathrobe. Ia melangkahkan kakinya menuju lemari pakaian, lalu masuk kembali ke dalam kamar mandi. Karena ia lupa membawa baju ganti tadi. Prilly keluar dari dalam kamar mandi dengan dress selutut yang berwarna biru muda. Ia melangkahkan kakinya menuju meja rias yang tak jauh dari kamar mandi, lalu mulai merias wajahnya.

Tak lama kemudian, ia sudah selesai berdandan. Ia menyambar sling bag yang ada sudah ia siapkan. Lalu mengambil ponselnya yang ia letakkan di meja dekat kasur dan membuka notifikasi dari Ali.

Boss & SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang