B&S - 29

6.7K 372 9
                                    

HAPPY READING ●


Beberapa bulan kemudian.

Keadaan Ali sudah lebih membaik. Terapi dan pengobatan yang dilakukan oleh Ali beberapa bulan ini membuahkan hasil. Kini Ali sudah mengingat Prilly sebagai pacarnya, tapi belum sepenuhnya ingatan Ali pulih. Armand dan Clarissa juga sedang mempersiapkan pernikahan mereka yang akan dilangsungkan satu bulan dari sekarang.

Ali yang sedang menunggu kedatangan Prilly sambil sibuk memainkan ponselnya di dalam mobil. Malam minggu ini mereka akan menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan bersama. Prilly yang memang lagi pengen menonton film di bioskop mengiyakan ajakan Ali tadi siang yang mengajaknya untuk malam mingguan.

Tak lama pintu mobilnya terbuka dan mendapati Prilly dengan pakaian casualnya masuk ke dalam mobil. Ali yang tadi sibuk memainkan ponselnya kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

"Maaf ya nunggu lama, tadi Kak Armand ngajak ngobrol dulu bentar. Salah kamu juga gak mau nunggu di dalem." ucap Prilly yang langsung mengoceh saat sudah duduk dan sedang memasang seatbelt.

Ali mengecup pipi Prilly singkat, "Baru juga masuk udah ngomel aja."

Prilly terkekeh pelan dan menatap Ali.

"Aku juga gak masalah mau nungguin kamu berapa lama."

"Gombal mulu kamu." Prilly memukul gemas lengan Ali.

Mobil Ali berhenti di parkiran salah satu mall yang ada di Jakarta. Ali turun dari mobilnya dan disusul oleh Prilly. Mereka masuk ke area mall dengan tangan mereka yang bertautan.

"Aku udah booking tiket buat kita nonton nanti. Aku milih yang jam 8 karena sekarang masih jam 7. Kamu mau kemana dulu?" tanya Ali ketika mereka sedang menaiki eskalator.

"Aku mau makan, laper." jawab Prilly dan menatap Ali.

"Mau makan apa?"

"Aku mau sushi sama ramen."

"Oke."

Ali membawa Prilly ke restoran Jepang yang sudah menjadi langganan mereka.

Setelah tadi mereka makan sushi dan ramen sesuai permintaan Prilly. Mereka keluar dari restoran Jepang dan menuju ke bioskop karena 30 menit lagi film akan dimulai. Tapi sebelum itu, mereka mampir ke toko sepatu karena Ali ingin membeli sepatu baru dan ia juga membelikan untuk Prilly meskipun kekasihnya itu sudah menolak.

■■■■■

"Kamu gak mau nginep rumah aku?" tanya Prilly ketika mereka sudah sampai di depan rumahnya.

Ali menatap Prilly bingung, tumben sekali kekasihnya itu menawarinya untuk menginap di rumahnya.

"Papa sama Mama pergi ke rumah Tante yang di Bandung dari tadi siang, pulangnya besok siang. Kak Armand tadi bilang mau nginep rumah temennya, aku di rumah sendiri. Kamu gak mau nemenin aku?"

"Kan masih ada bibi."

Prilly mengerucutkan bibirnya sebal.

"Iya sih, tapi kan---"

"Gimana kalo kamu aja yang nginep rumah aku. Pasti Mama seneng, kalo aku yang nginep sini aku gak enak sama tetangga kamu sayang, kita kan belum sah apalagi cuma ada bibi sama kamu doang."

"Ya udah aku nginep rumah kamu, aku juga kangen sama Mama. Tapi aku ngambil baju dulu ya."

Ali mengangguk. "Biar aku ijin sama Ayah kamu kalo kamu bakal nginep rumahku."

Boss & SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang