● HAPPY READING ●
Seorang perempuan cantik tengah berjalan keluar dari bandara sembari mendorong sebuah koper berukuran besar. Perempuan itu membuka kaca mata hitamnya yang sedari tadi bertengger di hidungnya guna menutupi mata pandanya. Tanpa riasan make up perempuan itu tampak tidak malu-malu.
Setelah mendapatkan sebuah taksi perempuan itu langsung masuk ke dalam taksi lalu ia memberi tahu sang sopir menuju tempat yang ia tuju. Lalu taksi itu segera berjalan membelah jalanan london di pagi hari.Selama diperjalanan Clarissa sibuk bermain dengan ponselnya. Karena sang kekasihnya itu mengirim pesan kepadanya dan dengan segera ia membalas pesan dari Ali. Selama 2 hari terhitung dari sekarang ia akan menghadiri London Fashion Week yang dilangsungkan nanti malam. Lalu keesokan harinya Clarissa akan bertolak menuju Indonesia. Ia sungguh merindukan kekasihnya dan ingin segera mengobati rindunya itu.
■■■■■
Armand yang sedang asik memainkan game di ponselnya merasa terganggu oleh teriakan bundanya.
"Kenapa sih bun? Kok teriak-teriak mulu daritadi sakit tau telinga Armand dengernya." ucap Armand dengan wajah kesalnya setelah ia menyelesaikan gamenya yang berujung kalah karena teriakan sang bunda.
Marissa terkekeh melihat wajah kesal Armand, "Temenin bunda yuk."
"Gak mau." Armand kembali melanjutkan bermain game.
"Oh jadi gak mau ya udah uang bulanan, bulan ini gak bunda transfer. Hmm, lumayan uangnya bisa buat bunda beli tas baru." jawab Marissa.
Armand meleparkan ponselnya begitu saja setelah mendengar ucapan bundanya bergegas berdiri dan menghampiri Marissa lalu memeluk lengan bundanya itu.
"Ya udah Armand temenin kemana aja yang bunda mau." ucap Armand sembari menatap wajah Marissa dengan senyuman manisnya.
Marissa melepaskan tangan Armand yang ada di lengannya, "Bunda ambil tas dulu. Kamu anterin bunda ke supermarket ya."
"Siap bunda." jawab Armand sembari hormat kepada bundanya.
Marissa yang menyaksikan itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, "Sekalian nanti anterin Bunda ke LWF."
"Iya bundaku sayang."
■■■■■
Malam hari di London terasa sangat dingin karena suhu disana mencapai minus 1 derajat. Hal itu membuat Clarissa memakai sebuah jaket tebal untuk membungkus tubuhnya yang sudah rapi dengan memakai dress panjang berwarna merah yang tampak pas ditubuhnya. Ia berjalan keluar dari kamar hotel untuk menuju lobby dimana mobil jemputannya yang sudah menunggu dirinya.
Sesampainya ia masuk ke dalam mobil, ponsel miliknya berdering dan tertera nama Ali disana.
"Halo sayang."
"Halo, kamu lagi ngapain sekarang?"
"Ini lagi perjalanan ke London Fashion Week sayang. Kamu udah makan siang belum? Disana kan masih siang."
Terdengar kekehan Ali disebrang sana.
"Belum sayang, ini aja baru kelar meeting. Tapi aku udah minta Prillyazza buat mesen makan."
"Sekarang Prilly dimana sayang?"
"Diruangannya lah. Kenapa emangnya?"
"Sampein ke dia kalo aku kangen banget sama dia. Bilangin juga kalo aku ada di Jakarta ntar hangout bareng."
"Kamu cuma kangen sama Prillyazza? Gak kangen sama aku?"
Ucapan Ali mengundang gelak tawa dari Clarissa.
"Yaampun sayang jadi kamu cemburu sama Prilly? Alay ih kamu. Aku kangen kok sama kamu, kangen banget malah."
Lagi-lagi Ali terkekeh.
"Miss you too sayang, aku matiin dulu ya. Makanannya udah dateng. See you soon sayang. Kamu jangan lupa makan ya, jaga kesehatan kamu. I love you sayang."
"Iya Alii, bawel banget sih kamu. Kamu juga jaga kesehatan ya. I love you too sayangku."
Setelah itu Ali langsung memutuskan sambungan telpon.
Tak terasa kini Clarissa sudah sampai di tempat acara yang dihadiri Clarissa. Banyak wartawan yang berjejer di sisi kanan dan kiri jalan yang di lapisi red carpet.
Clarissa turun dari dalam mobil dengan sangat anggun. Kaki jenjangnya yang terbuka karena dress yang ia pakai membuat Clarissa tampak cantik. Sepanjang dirinya masuk ke dalam tempat acara itu tak henti-hentinya para wartawan memotret dirinya. Ia sempat berhenti sebentar agar sang wartawan dapat memotret dirinya dengan jelas. Setelah dirasa cukup ia kembali melanjutkan langkahnya.
■■■■■
"Bunda ayo lama banget sih." teriak Armand dari ruang tamu.
Armand sudah bosan menunggu Marissa yang tak kunjung keluar dari kamar.
Terdengar suara pintu terbuka dan memperlihatkan wajah bundanya.
"Kamu tuh ya ngomel mulu dari tadi." ucap Marissa sembari berjalan.
Armand bangkit dari duduknya lalu berjalan mendahului bundanya masih ribet dengan make up di tangannya.
Kalo tidak demi uang saku yang tidak dikirim, ia tidak akan mau menunggu bundanya yang sangat lama untuk berdandan dan mengantarkan bundanya pergi ke LWF.
■■■■■
"Kamu gak perlu nunggu bunda, biar nanti bunda pulang sama ayah aja." ucap Marissa sesampainya mereka di tempat acara.
"Siapa juga yang mau nungguin bunda."
Marissa berdecak kesal, "Bukain pintu bunda sana, biar kayak tamu-tamu yang lainnya."
"Ih ogah bunda, emang Armand supir apa."
"Oke. Uang jajan gak di transfer."
Armand berdecak kesal lalu berjalan keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk bundanya. Setelah itu ia kembali menuju apartemennya karena udara London yang dingin membuat Armand ingin segera pulang.
Tetapi matanya menangkap sosok yang selama ini ia masih ingat. Perempuan itu. Perempuan yang mampu membuat hati Armand enggan untuk disinggahi oleh perempuan lain. Dan dengan tidak sengaja mata keduanya saling bertemu. Namun dengan cepat perempuan itu memutuskan eye contact yang terjadi, Armand mendesah kecewa lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam mobil.
■■■■■
Mata itu, pandangan itu, lelaki yang sampai sekarang masih menempati tahta tertinggi di hatinya. Clarissa sudah berusaha sebisa mungkin untuk melupakan lelaki itu, tapi nihil ia tak mampu bahkan tak akan pernah mampu melakukannya. Ia sungguh mencintainya, selamanya pun akan begitu. Bayang-bayang lelaki itu bahkan sering muncul benaknya. Terkadang hatinya menginginkan untuk kembali lagi bersamanya namun otaknya tak menerima itu. Pertemuan yang tak terduga ini membuat Clarissa labil dengan perasaannya terhadapa Ali. Tapi, berulang kali dirinya meyakinkan hatinya untuk tetap mengingat Ali.
~~~~~
Ayeayyy cepet up nihh wkwk
Seneng gakk nih?? hehe
Yang nunggu Ali-Prilly bersatu sabar yaaa, pasti bakalan bersatu kok hehe
Yang penasaran Ali-Prilly bersatu, jangan lupa tambahkan cerita ini ke reading list kalian yaaa
Jangan lupa like sama comment kaliann
Thank youuu
Babayyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss & Secretary
FanfictionE N D Cerita tentang seorang sekretaris yang bekerja disebuah perusahaan yang terkenal dan memiliki beberapa cabang. Perusahaan yang didirikan oleh Aliand Zenechka 7 tahun silam dan selama itu Prillyazza Zadie lah yang menjadi sekretarisnya. Akanka...