● HAPPY READING ●
"Pasien mengalami Amnesia Retrograde." kata dokter yang menangani Ali.Kini Prilly ditemani dengan Rico sedang berada di ruangan dokter yang baru saja menangangi Ali. Baik Prilly dan Rico terkejut ketika mendengar perkataan dokter tersebut.
"Amnesia Retrograde ini kehilangan sebagian memori yang terjadi sebelum pasien mengalami trauma. Amnesia bisa terjadi karena ada kerusakan pada bagian sistem limbik yang ada di otak, dimana bagian ini berperan dalam mengatur ingatan dan emosi seseorang. Cedera yang dialami pasien di bagian kepalanya memicu terjadinya amnesia ini. Ibu dan Bapak jangan panik dulu, amnesia yang dialami pasien hanya bersifat sementara. Dengan beberapa pengobatan atau terapi bisa memulihkan kembali ingatan pasien. Saya harap Ibu dan Bapak tidak memaksakan pasien untuk mengingat hal-hal yang bisa membuat pasien kesakitan. Step by step dan pelan-pelan saja agar pasien tidak merasa tertekan." jelas dokter kepada Prilly dan Rico.
Prilly yang khawatir dengan kondisi pacarnya itu hanya bisa menundukan kepalanya. Tak apa Ali hanya mengingat dirinya sebagai sekretaris yang penting kesehatan Ali untuk sekarang yang terpenting, pikir Prilly.
"Jadi bagaimana agar ingatan Ali bisa kembali lagi, dok?" tanya Rico yang mewakili Prilly untuk bertanya karena lidah Prilly kelu hanya untuk mengeluarkan sepatah kata.
"Sejauh ini memang belum ada obat untuk menyembuhkan amnesia tapi saya akan tetap memberikan pasien beberapa vitamin agar tidak terjadi kerusakan sistem yang lebih parah. Melakukan terapi juga bisa membantu pasien mengingat kembali ingatannya. Terapi okupasi akan kami lakukan untuk kesembuhan pasien." jelas dokter itu lagi.
"Saya mau dokter melakukan yang terbaik untuk kesembuhan pasien." ucap Rico sambil menatap penuh harap kepada dokter di hadapannya.
"Saya akan berusaha semampu saya, dukungan dari orang terdekat juga diperlukan oleh pasien."
Rico dan Prilly menganggukkan kepalanya paham lalu pamit kepada dokter tersebut dan berjalan keluar dari ruangan dokter itu.
"Prill, lo yang sabar ya gue yakin Ali pasti bakal cepet ingat semuanya." ucap Rico sambil merangkul tubuh lemas Prilly.
"Lo udah hubungin orang tua Ali?" tanya Rico yang menggiring tubuh Prilly agar duduk di depan kamar Ali di rawat.
Prilly mengangguk, "Udah, orang tuanya minta buat Ali dibawa balik ke Jakarta besok pagi biar mereka gak harus bolak-balik Jakarta-Bali buat Ali. Mama udah ngobrol sama dokternya via telpon kok, kita tinggal bawa Alinya aja."
"Lo balik gih ke hotel, ganti baju sekalian mandi. Baju lo ada bercak darahnya, biar gue yang jaga Ali disini. Selalian lo packing buat pulang besok."
"Gakpapa gue tinggal?"
"Iya Prill, lo tenang aja Ali aman sama gue."
"Ya udah, kalo ada apa-apa sama Ali lo jangan lupa telepon gue ya."
"Iya Prilly. Nih lo pake mobil gue." Rico menyerahkan kunci mobilnya kepada Prilly dan langsung diterima oleh Prilly.
Prilly berdiri lalu berjalan menjauh dari Rico.
■■■■■
Ali dan juga Prilly sudah kembali ke Jakarta dari dua hari yang lalu. Ali juga sudah siuman dan kondisinya berangsur membaik. Karena Ali yang masih sakit dan masih dalam proses pemulihan membuat Prilly mengambil alih pekerjaan Ali di kantor dan sedikit di bantu oleh Marco. Setiap pulang kerja Prilly selalu menyempatkan untuk menjenguk Ali di rumah sakit sebelum dirinya pulang ke rumah.
Seperti hari ini, setelah pekerjaannya selesai Prilly hendak menuju ke rumah sakit dimana Ali di rawat. Ia menunggu Armand menjemputnya selama Ali sakit, Armand jadi sering antar-jemput adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss & Secretary
FanfictionE N D Cerita tentang seorang sekretaris yang bekerja disebuah perusahaan yang terkenal dan memiliki beberapa cabang. Perusahaan yang didirikan oleh Aliand Zenechka 7 tahun silam dan selama itu Prillyazza Zadie lah yang menjadi sekretarisnya. Akanka...