● HAPPY READING ●
Prilly yang baru saja bangun dari tidurnya langsung masuk ke dalam kamar mandi. Weekend kali ini, ia akan menjemput kakaknya di bandara. Karena hari ini Armand akan kembali lagi ke Indonesia dan benar-benar akan menetap disini. Tugas Armand yang ada di London sudah selesai, sudah saatnya ia kembali ke tempat asalnya.
Prilly keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan di kepalanya untuk membungkus rambutnya yang basah. Dengan balutan bathrobe, ia berjalan menuju meja rias. Tangannya tergerak untuk mengambil hair dryer lalu mulai mengeringkan rambutnya, sebelum itu ia sudah melepas handuk di kepalanya.
Setelah selesai mengeringkan rambutnya, Prilly hanya memakai make up tipis dan ia beralih menuju lemari untuk mengambil baju lalu memakainya. Selesai memakai baju, Prilly keluar dari kamar lalu menghampiri bundanya yang ia yakin sedang ada di dapur.
"Pagi bundaaa." sapa Prilly lalu mengecup pipi kanan Marissa yang tengah sibuk bergelut dengan penggorengan.
"Pagi sayang. Bunda boleh minta tolong?" tanya Marissa yang masih sibuk memasak.
Prilly yang sedang mengambil minuman di lemari es dan meminumnya sambil duduk di mini bar menjawab ucapan Marissa.
"Apa bunda?"
"Tolong buatin ayah kamu teh ya terus kamu anter ke taman belakang." jawab Marissa sembari membalikkan badannya sebentar ke arah Prilly dan tak lama kemudian ia bergelut lagi dengan masakannya.
Prilly yang sudah menghabiskan minumannya bangkit dari duduknya untuk membuat teh.
"Kak Armand sampe Jakarta jam berapa bun?" tanya Prilly dengan tangan yang menuangkan air hangat ke dalam cangkir.
"Kemarin sih bilangnya jam 9. Kalo ayah udah selesai berkebun di belakang, kamu sama ayah berangkat ya."
"Iya bunda." jawab Prilly lalu pergi dari dapur menuju taman belakang dengan secangkir teh yang ia bawa.
"Ayah, ini tehnya diminum dulu." titah Prilly pada Arjuna yang sibuk memotong rumput liar di taman belakang.
Arjuna menghentikkan aktivitasnya lalu menghampiri sang putri yang sudah duduk manis di gazebo. Sesampainya ia di gazebo, Arjuna duduk di sebelah Prilly lalu meminum teh yang Prilly buat tadi.
"Ayah gak lupa kan buat jemput kak Armand." ucap Prilly sembari menatap wajah Arjuna.
Arjuna meletakkan kembali cangkirnya lalu menatap wajah Prilly, "Enggak dong. Ayah mau mandi dulu ya."
Arjuna berdiri lalu meninggalkan Prilly yang masih duduk di gazebo sembari menatap ke arah kolam renang.
■■■■■
"Bunda mau titip sesuatu gak?" tanya Prilly yang duduk di sebelah Marissa. Ia sedang menunggu Arjuna keluar dari kamar.
Prilly dan Arjuna hendak pergi menjemput Armand.
Marissa yang tadinya membaca majalah menghentikan aktivitasnya lalu menaruh majalah itu di meja.
"Tolong beliin kue di tempat biasa aja deh, bunda lagi pengen."
Prilly menatap curiga Marissa, "Bunda gak lagi hamil kan?"
Ucapan Prilly sukses membuat Marissa tertawa.
"Ya enggak dong, masa bunda lagi pengen kue dikata ngidam sih. Ada-ada aja deh." jawab Marissa sesudah tawanya mereda.
Prilly terkekeh, "Prilly gak mau punya adik loh bunda."
"Bunda juga gak mau punya anak lagi, bunda maunya punya cucu. Udah waktunya bunda nimang cucu ini."
"Apaan sih bunda."
Arjuna turun dari tangga dan langsung menghampiri Prilly dan Marissa yang sedang berbincang di ruang tamu.
"Yuk Prill berangkat." ajak Arjuna saat ia sampai di hadapan mereka.
Prilly bangkit dari duduknya lalu mencium pipi Marissa.
"Prilly berangkat dulu ya bunda." ucap Prilly setelah mencium pipi bundanya.
"Iya sayang. Jangan lupa pesenan bunda." Prilly menganggukkan kepalanya.
Setelah itu Prilly menuju mobil terlebih dulu.
■■■■■
Mobil yang di tumpangi oleh Arjuna dan Prilly sudah sampai di bandara. Setelah memakirkan mobilnya, mereka keluar dari mobil lalu masuk ke dalam bandara.
Belum sampai mereka masuk, Armand sudah muncul dengan membawa dua buah koper besar. Armand berjalan menghampiri Prilly dan Arjuna.
"Langsung pulang atau mau mampir dulu nih?" tanya Arjuna setelah acara kangen-kangenan selesai.
"Tadi bunda nitip kue di tempat biasanya yah, kita kesana dulu ya." jawab Prilly yang sudah berada di rangkulan Armand.
"Ya udah, Armand gapapa kalo kita mampir dulu?" tanya Arjuna ke arah Armand.
Armand menganggukkan kepalanya, "Gapapa ayah. Ya udah yuk langsung ke mobil."
Prilly membantu membawa koper milik Armand. Dengan tangan Armand yang masih merangkul bahu Prilly. Mereka bertiga menuju mobil yang terparkir tak jauh dari posisi mereka.
~~~~~
Sorry kalo ini part kali ini pendek, lagi gak ada ide hehe
Sorry juga lama updatenyaa, baru punya waktu buat up ceritanyaaa
Jangan lupa vote tapi hehe
Babayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss & Secretary
FanfictionE N D Cerita tentang seorang sekretaris yang bekerja disebuah perusahaan yang terkenal dan memiliki beberapa cabang. Perusahaan yang didirikan oleh Aliand Zenechka 7 tahun silam dan selama itu Prillyazza Zadie lah yang menjadi sekretarisnya. Akanka...