● HAPPY READING ●
Sesuai apa yang dikatakan oleh Ali tadi. Kini keduanya telah sampai berada di Villa milik Ali. Ali langsung masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Prilly yang memang sudah tau dengan seluk beluk Villa ini memilih masuk ke dalam kamar untuk mengganti bajunya. Setelah itu ia menuju dapur untuk masak buat makan siang nanti.
Dengan pakaian casualnya dan rambut yang di kuncir asal Prilly menuruni tangga dengan santai.
Namun setelah ia sampai di dapur dan hendak mengeluarkan bahan-bahan untuk masak di dalam lemari es, ternyata tak ada satu pun bahan masakan disana. Alhasil Prilly kembali lagi menuju kamarnya untuk mengambil tas lalu pergi menuju supermarket dekat Villa.
Ketika dirinya baru saja keluar dari kamarnya, pintu depan kamarnya menampilkan sosok Ali yang sudah mengganti pakaiannya dengan kaos hitam yang dipadukan celana jeans coklat selutut.
"Kamu mau kemana, Prill?" tanya Ali saat melihat Prilly yang hendak menutup pintu kamar.
"Ke supermarket Li, mau beli bahan-bahan buat masak." jawab Prilly.
"Saya anter aja, sekalian saya mau beli minuman di supermarket."
Setelah mengucapkan itu Ali masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil dompetnya. Sedangkan Prilly berlalu pergi dan menunggu Ali di ruang tamu."Yuk." ajak Ali sesampainya ia di ruang tamu dan mendapati Prilly tengah sibuk dengan ponselnya.
Prilly menyimpan ponselnya ke dalam tas dan berlalu pergi menyusul Ali yang sudah jauh beberapa langkah darinya.
■■■■■
"Saya kesana dulu ya Li." ujar Prilly setelah masuk ke dalam supermarket dan mengambil trolly berukuran besar. Lalu tangannya menunjuk ke arah dimana sayuran dan bahan-bahan masak terletak.
Ali hanya menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan Prilly untuk mengambil beberapa minuman dan cemilan. Kemudian disusul oleh Prilly yang berjalan menuju tempat sayuran.
Saat Prilly tengah sibuk memilih daging yang ia ingin beli. Ia dikejutkan dengan sosok yang sangat sangat tidak ingin ditemui olehnya lagi.
"Emang tuhan adil banget ya, kita bisa ketemu lagi baby." ucap sosok itu yang ternyata adalah Rico sambil mencolek dagu Prilly.
Melihat itu Prilly melototkan kedua matanya dan mengusap dengan kasar bekas colekan Rico didagunya.
"Ngapain sih lo gangguin gue mulu. Gue udah ngasih tau ke lo jangan lagi nunjukin muka brengsek lo dihadapan gue." ujar Prilly dengan wajah merahnya, yang menandakan ia sangat kesal dengan lelaki itu.
Rico terkekeh geli, "Kamu makin menggemeskan kalo lagi marah baby."
"Btw, tumben kamu ada di Bandung by?" tanya Rico yang tak memperdulikan Prilly yang terlihat muak dengan dirinya.
"Bukan urusan lo ya." Setelah mengatakan itu Prilly pergi meninggalkan Rico namun tangan Rico menahannya untuk pergi.
"Lepasin gak!" sentak Prilly sembari berusaha melepaskan tangan Rico.
"Aku gak bakal lepasin kamu lagi by, aku mohon maafin aku. Aku janji gak bakal ngulangin kesalahan itu lagi. Aku cinta sama kamu by, please kita balikan ya." Rico kembali memegang tangan Prilly, kali ini ia menggenggam kedua tangan Prilly dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss & Secretary
FanfictionE N D Cerita tentang seorang sekretaris yang bekerja disebuah perusahaan yang terkenal dan memiliki beberapa cabang. Perusahaan yang didirikan oleh Aliand Zenechka 7 tahun silam dan selama itu Prillyazza Zadie lah yang menjadi sekretarisnya. Akanka...