● HAPPY READING ●
Sekarang Ali dan Prilly sedang berada di restoran ternama yang ada di Jakarta. Ali yang memang lapar mengajak Prilly untuk makan malam terlebih dulu sebelum mengantar Prilly sampai rumahnya.
Ali membaca buku menu lalu menyebutkan pesanannya kepada pelayan, "Saya mau sirloin steak sama orange juice." Ali mengalihkan pandangannya dari buku menu ke arah Prilly, "Kamu pesan apa?"
"Saya sirloin steak minumnya milkshake chocolate." ucap Prilly lalu menutup buku menunya.
"Untuk tingkat kematangannya mau yang mana?" tanya pelayan laki-laki itu.
"Medium." jawab Ali.
"Baik, silahkan di tunggu." Setelah itu pelayan laki-laki itu pergi.
"Apa buku menu itu lebih menarik daripada wajahku?" tanya Ali yang menatap ke arah Prilly yang terus menunduk setelah pelayan itu pergi.
"Sayang?" panggil Ali karena ia merasa Prilly tak mendengarnya.
Iya kalian gak salah baca dan itu bukan typo. Jadi gini ceritanya.
Flashback
"Karena saya sayang sama kamu Prilly."
Prilly terkejut sangat-sangat terkejut mendengar ucapan yang terlontar dari mulut bossnya itu.
Ali mengambil tangan Prilly yang ada dipangkuan gadis itu lalu menggenggamnya sesekali ibu jarinya mengelus lembut punggung tangan Prilly.
"Prilly, kenapa diem? Saya gak meminta kamu untuk membalas perasaan saya. Saya hanya ingin kamu tau perasaan saya terhadap kamu, supaya kamu tidak salah mengartikan sikap saya selama ini."
Prilly masih tetap menundukkan kepalanya. Ia tak memiliki keberanian untuk menatap wajah Ali. Hatinya sekarang sedang berdetak tak karuan.
"Saya lapar, saya mau makan kamu mau menemani saya?"
Prilly tak merespon apapun.
"Saya anggap kamu mau."
Tanpa melepaskan genggaman tangannya Ali kembali menyetir hanya dengan satu tangan.
Tak lama mobil Ali berbelok dan berhenti tepat di depan restoran favoritenya.
"Kamu gak mau turun? Mau diem aja disini?" Ali sudah melepaskan genggamannya dari tangan Prilly lalu melepaskan safetybeltnya dan hendak siap-siap mau keluar dari dalam mobil.
"Saya juga sayang sama kamu." ucap Prilly tiba-tiba yang mampu membuat hati Ali berdegup kencang.
"Saya gak salah denger kan?" tanya Ali mencoba memastikan.
"Enggak Ali."
"Bisa ulangin lagi gak? Kayaknya kuping saya agak bermasalah."
Prilly berdecak, "Tau ah, gak ada siaran ulang." Prilly yang sudah melepaskan safetybeltnya bersiap untuk keluar.
Ali menahan Prilly agar tidak keluar dari mobil, "Jadi? Sekarang kita pacaran?"
"Ya gak tau, kamu kan gak nanya."
Ali tersenyum jahil, "Ngode nih."
"Tau ah." Prilly yang sudah kesal mencoba melepaskan tangan Ali.
Ali tertawa pelan.
"Prillyazza, would you be mine?" Ali meraih sebelah tangan Prilly. "Saya cuma mau denger jawaban iya."
"Kalau maunya gitu ngapain nanya-nanya." ucap Prilly ketus.
Ali mengacak rambut Prilly gemas sembari tertawa melihat ekspresi Prilly yang sedang kesal tetapi terlihat menggemaskan di mata Ali. Ali menaruh kedua tangannya di pipi Prilly lalu membuat gerakan agar wajah Prilly menatapnya dan dengan cepat Ali mencium kening Prilly.
"Udah saya tandain kalau kamu milik saya selamanya." ucap Ali setelah melepaskan ciumannya.
"Yuk masuk aku udah laper banget nih." ajak Ali yang sudah mengganti kosakatanya menjadi aku-kamu.
■■■■■
Mobil Ali berhenti tepat di depan rumah Prilly.
"Kamu mau masuk dulu atau enggak?" tanya Prilly lalu melepaskan seatbeltnya.
"Enggak, udah malem banget ini. Mama juga udah nanyain aku mulu." jawab Ali.
Prilly cemberut mendengarnya.
"Kok di tekuk gitu sih, kenapa?"
"Masih mau liat kamu."
"Duh gemesnya pacar aku." Ali menarik Prilly ke dalam pelukannya lalu mengecup pucuk kepala Prilly.
"Aku juga masih pengen liat wajah imut kamu ini, tapi Mama udah neror aku mulu buat pulang bawa roti kesukaannya." ucap Ali tanpa melepaskan pelukannya, ia hanya sedikit melonggarkan pelukannya.
Ali mendekatkan hidungnya ke hidung Prilly lalu sedikit menggesek-gesekkannya. Setelah itu ia mengecup kening Prilly.
"Kamu juga pasti di cariin sama Bunda kamu."
Prilly menarik diri dari Ali, "Ya udah deh. Aku masuk dulu ya."
Ali menganggukkan kepalanya, "Besok aku jemput kamu. Good night sayang. I love you." Ali mengecup kening Prilly sekali lagi.
"I love you too, take care sayang." Prilly keluar dari mobil Ali. "Kabari aku kalau udah sampai rumah."
"Iya. Sana masuk dulu."
"Tunggu kamu pergi dulu."
"Aku gak bakal pergi sebelum kamu masuk ke dalam."
"Iya deh." Prilly berjalan masuk ke dalam rumah.
Prilly melambaikan tangannya ke arah Ali sebelum ia menutup pintu rumahnya dan ia juga melakukan kiss bye membuat Ali menggelengkan kepalanya. Ali baru tahu dibalik sifat tegas Prilly itu, ia punya sifat yang manja dan menggemaskan.
~~~~~
akhirnyaa jadian juga merekaa, seneng gak nih hehe
sorry yaa kalo lama updatenyaa
thank you buat yang udah mau nunggu ceritaa ini 💓
jangan lupa like sama comment hehe
thanks you guyss!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss & Secretary
FanfictionE N D Cerita tentang seorang sekretaris yang bekerja disebuah perusahaan yang terkenal dan memiliki beberapa cabang. Perusahaan yang didirikan oleh Aliand Zenechka 7 tahun silam dan selama itu Prillyazza Zadie lah yang menjadi sekretarisnya. Akanka...