● HAPPY READING ●
Keadaan Ali sudah membaik dan dirinya bisa bekerja kembali setelah satu minggu ia bedrest di rumah.
Ali dan Prilly berjalan keluar dari ruang meeting. Ali yang berjalan beberapa langkah di depan Prilly menghentikan langkahnya membuat Prilly yang dibelakangnya ikut berhenti. Ali memutar tubuhnya ke arah Prilly lalu berjalan mendekat menuju Prilly."Bisa temani saya ke butik Clarissa?" tanya Ali.
"Bisa. Kapan kita pergi kesananya?" Prilly balik bertanya.
Ali mulai melangkahkan kakinya kembali disusul oleh Prilly yang sekarang berjalan di samping Ali.
"Setelah jam makan siang. Jadwal buat besok sudah kamu kosongkan?"
Prilly mengangguk, "Sudah, pak."
"Besok kamu pergi bersama saya, saya jemput kamu."
"Bapak tidak pergi bersama Kak Rissa?"
"Saya ingin pergi bersama kamu, sudah dari dulu bukan? Saya selalu mengajak kamu."
Prilly berjalan beberapa langkah di depan Ali untuk menekan tombol lift.
Tak lama pintu lift terbuka dan Prilly mempersilahkan untuk Ali masuk terlebih dahulu."Lagipula Rissa tidak bisa hadir ia harus menghadiri acara fashion di Paris."
"Baiklah saya pergi bersama Bapak."
Jadi besok Sabtu itu sahabat Ali, Leo akan nikah. Seperti yang disampaikan oleh Leo beberapa minggu sebelum mereka ke Bali. Meskipun Ali tidak mengingat kapan Leo memberitahukan hal itu kepadanya, tetap saja ia akan datang di hari bahagia sahabatnya itu. Bahkan Ali tak segan-segan memberikan hadiah spesial sebagai kado pernikahan Leo.
Sekarang, Ali dan Prilly bersama sopir Ali sedang berada di jalan menuju butik milik Clarissa.
"Kamu lapar tidak?" tanya Ali yang baru saja selesai chattingan dengan Clarissa.
"Memamg kenapa?" Prilly menolehkan menatap Ali yang kini menatap balik dirinya.
"Jawab saja."
"Iya lapar."
"Setelah dari butik Clarissa kita makan dulu." ucap Ali kembali fokus pada ponsel miliknya. Kali ini ia bukan chattingan dengan Clarissa melainkan ia mengecek email dari beberapa rekan kerjanya.
Setelah menempuh waktu 30 menit, mobil Ali berhenti di depan butik Clarissa. Ali dan Prilly keluar dari dalam mobil dan masuk ke dalam butik Clarissa.
"Selamat siang Tuan Ali." sapa pegawai butik yang berjaga di depan pintu.
"Selamat siang Nona Prillyazza." sapa pegawai butik itu juga pada Prilly.
"Selamat siang." balas Ali dan Prilly yang tak sengaja mengucapkannya secara bersamaan.
"Saya mau ambil pesanan saya." ucap Ali pada salah satu pegawai butik yang berbeda.
"Mau dicoba terlebih dahulu atau tidak, Tuan?" tanya pegawai itu dengan sopan.
Ali mengangguk lalu tatapannya beralih ke arah Prilly yang ada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss & Secretary
FanfictionE N D Cerita tentang seorang sekretaris yang bekerja disebuah perusahaan yang terkenal dan memiliki beberapa cabang. Perusahaan yang didirikan oleh Aliand Zenechka 7 tahun silam dan selama itu Prillyazza Zadie lah yang menjadi sekretarisnya. Akanka...