Bagian tanpa judul 13

5.1K 224 0
                                    


Haii.
Kalau sudah bangun jangan lupa sarapa yang sudah aku sediakan, kalau butuh sesuatu mintalah pada bibi, kalau ingin pulang mintalah suruhan papa untuk mengeluarkan motormu pada garasi. Tapi alangkah baiknya tetap tinggal saja, aku sangat berharap.

Hari ini aku menemani papa untuk bertemu klient kerjanya, mungkin pulang sore.

Maaf atas pertemuan yang sungguh mengecewakan, aku tidak bermaksud jahat padamu. Hanya saja aku akan memaksa bahwa kau untuk menjadi milikku.

Awalnya aku ingin menikmatimu, tapi dengan melihat wajah teduhmu, wajah polosmu saat tertidur, aku urungkan niatku. Karena menikmati seseorang tanpa perlawanan itu tidak ada sensasi sama sekali sayang.

Boleh dong ya kalau kapan kapan aku makan kamu.

Percayalah, kamu masih bersih, hanya sedikit Hickey pada bagian dada dan lehermu.

Oh iya, kamu jangan macam macam sama aku, aku sudah mengambil gambar ketika kita tidur berdua.

Selamat hari minggu, SAYANG. Jangan lupa besok mulai sekolah lagi.

Sekarang
Kamu milikku.

~RINRADA


Tidak ada yang lebih menyakitkan ketika dirinya dicumbui oleh seseorang tanpa sepengetahuan, yang ada di ingatan Shinta hanyalah dirinya ketika masih di toko.

Gigitan kecil yang menciptakan tanda merah pada bagian leher dan dadanya, dia sangat terkejut ketika melihan pada sekeliling tubuhnya yang tidak menggunakan baju, hanya menggunakan celana panjang yang ketika masih ia pakai waktu siang kemarin.

Shinta melihat pada sekeliling penjuru kamar, setelah ingatannya pulih, ternyata benar ini bukan kamarnya.

Shinta menangis kala dirinya merasa sudah tidak suci lagi, dia merasa gagal menjaga kehormatan.

Meskipun dia mendapatkan penjelasan dari Rinrada bahwa dirinya masih bersih, tapi tetap saja Rinrada sudah berani menggigit bagian sensitifnya.

Shinta sudah membaca surat yang terselip pada bagian bawah mangkuk makan, saking marahnya dia menyobek surat tersebut dan ditaburkan pada nasi yang Rinrada sediakan.

Sudah tidak bisa di Expresikan lagi bagaimana marahnya Shinta pada seseorang yang telah menodainya.

Shinta bangkit dari ranjang Rinrada, segera memakai kembali bajunya, setelah rapi dan bersiap untuk pulang.

Dia mengacak acak seisi kamar milik Rinrada seperti kapal pecah.

"LO BERURUSAN SAMA GUE RIN!!!"


**


Shinta tidak bisa membayangkan kala dirinya sedang dicumbu nafsu oleh Rinrada yang sialan itu, tangannya terus memegangi bagian dadanya yang merasakan sakit yang sangat perih, badannya melemas, wajahnya sangat pucat, matanya memerah akibat menangis.

Shinta merogoh Hp pada saku celananya.

Yas, gue perlu bantuan lo, cepetan kesini
Kalau ada berpergian, cepat batalkan
Cepat Yas...

Shinta SenjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang