Bagian tanpa judul 17

4.5K 217 0
                                    


"Sudah lebih baik?"

"Setidaknya uda ngga terlalu keliatan bekas gigitannya."

"Yaudah yuk masuk."

Hal yang biasa di lakukan oleh Shinta adalah, dia selalu menunggu Yasmin di depan gerbang sekolah hanya untuk masuk kelas bersama. Romantis bukan, siapa yang tidak iri tentang perlakuan Shinta pada Yasmin. Sudah bukan lagi menjadi rahasia di sekolah ini jika Yasmin dan Shinta selalu bersama.

Yaa namanya juga saudara, meskipun saudara nemu gede.

Jika orang lain yang melihatnya, sudah pasti mereka disangka pacaran. Iri, sudah pasti.

"Pagi Miss!"

"Ehh, pagi Yasin (Yasmin Shinta)"

"Selalu saja."

"Sudah sembuh Shinta?"

"Sudah."

Mereka tidak sengaja berpapasan dengan Rin di lapangan, memang Rin bisa di bilang guru yang sangat rajin dan sangat muda di antara guru guru lainnya. Selama ini dia tidak pernah ada kata terlambat, kecuali ada halangan.

Mungkin hanya berselisih empat atau lima tahun dengan Shinta.

Shinta yang masih cueknya menanggapi sapaan dari Rin, mungkin dia menjaga sikap karena ini di sekolahan. Padahal kemarin mereka tidur seranjang, cuma tidur lohh.

Berbeda dengan Rin yang menggerutu tidak jelas sepanjang perjalanan masuk ke ruangannya, mungkin dia kesal karena sikap Shinta yang dengan cueknya.

"Masih mending berantem lagi aja biar bisa deket seperti kemarin,"

"Tapi dia kalau marah ngeri juga ya," batinnya. Sambil membayangkan yang membuat Rin bergidik ngeri.

Pukul tujuh kurang sepuluh, kelas Shinta sudah hening sedang mengadakan ulangan seperti yang waktu Rin janjikan kemarin. Mau tidak mau, suka tidak suka. Shinta yang sebelumnya belum ada kesiapan belajar langsung di hidangkan dengan lembar ulangan.

Sebelum mengerjakan ulangan yang sudah di sediakan, teman teman Shinta pada kaget melihat perubahannya, ada yang bilang bahwa Shinta anak baru lah, kegantengan lah, bahkan ada pula yang terang terangan menyatakan suka padanya.

Bahkan Anton sang ketua kelas yang terkenal sangat ganteng pun minder melihat Shinta lebih ganteng dari dirinya. Bahkan ada yang bilang Shinta mirip seperti tomboy Thailand, memang tidak menampik bagi Author. Thailand terkenal dengan orang orang yang pandai kamuflase.

Untuk kalian kalau suatu saat berkunjung ke Negara yang dengan julukan Gajah Putih, mata harus jeli membedakan mana perempuan mana laki laki.


**


Istirhat adalah surga bagi para Siswa/i, para murid pada berhamburan menuju kantin yang tersedia berbagai macam makanan ringan dan lain sebagainya.

Di sekolah yang sebesar ini hanya ada satu kantin, maka tidak jarang pula para murid ada yang tidak kebagian tempat duduk yang selayaknya. Ada yang sekedar memesan dan langsung di bawa ke dalam kelas.

Tapi tidak dengan Shinta dan Yasmin, mereka tetap lebih memilih berdiam di taman yang ada di bekalang sekolah. Lebih tepatnya tanah kosong yang lumayan luas, sangat asri dan udara yang sejuk dan memenangkan, maka dari itu Shinta selalu nyaman berdiam di tempat itu, bahkan jika ada yang membolos dalam pelajaran pun tidak ada yang mengetahuinya jika di taman, karena memang jarang di kunjungi oleh siswa lainnya selain Shinta.

Shinta SenjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang