V

7K 908 46
                                    

Copyright :Moonlight-1222
Vote sebelum baca atau baca dulu baru vote. Jangan lupa :)
Silahkan follow Moon dan baca cerita yang lain juga. Makasih.

.
.
.

Sebuah pernikahan seharusnya membawa kebahagiaan pada semua keluarga kedua mempelai, tapi tidak ada satupun senyum tulus di wajah semua kakak perempuanku. Bibir mereka melekuk kaku. Terpaksa dan tidak nyaman. Papa memang tersenyum lebar, tapi Mama mengatupkan bibir---menolak tersenyum. Sementara Thomas membuatku cemas karena tidak hadir di pernikahanku. Dia hanya meninggalkan secarik kertas yang berisi ucapan selamat.

Pernikahan ini diadakan setelah dua hari dari persetujuanku. Saat aku memberitahu Lord Etton sepulang dia dari pabrik, dia memperlihatkan ekspresi pelik sebelum memelukku. Dia membisikkan terima kasih sebelum pergi. Sejujurnya aku sangat malu dengan tindakannya yang tiba-tiba dan berniat membiarkan dia pergi kalau saja tidak menyadari sesuatu di wajahnya.

Apa Anda terluka, My Lord?

Maksudmu ini?” Dia menunjuk rahang kirinya yang memar. “Ini hanya kejatuhan alat-alat di pabrik. Tidak apa. Ini hanya memar biasa.

Aku tertegun. Memar itu lebih terlihat seperti bekas pukulan. “Apa Thomas memukul Anda?

Ekspresi Lord Etton mendadak kaku.

Apa kalian ada masalah? Apa itu memiliki kaitannya dengan saya?” Thomas memang tidak ikut pulang bersama mereka.

Kamu memiliki saudara yang sangat menyayangimu. Kakakmu itu merasa tidak rela karena saya sudah membuat adiknya terjebak dalam pernikahan ini. Dia sangat marah karena mengetahui saya sudah menggunakan potretmu untuk menggantikan mendiang isteri saya. Jadi saya sangat berterima kasih karena kamu setuju menikah secara sukarela. Saya tidak ingin memaksamu karena kamu berhak bahagia.

Ada perasaan tidak nyaman yang tiba-tiba merambat ke dadaku, tapi aku menepisnya. “Anda tidak perlu khawatir. Saya menyukai Ethan dan ingin dia bahagia.”

Tatapan pria itu semakin membuatku tidak nyaman. Ada hal yang sulit kudefinisikan dalam sepasang lapis lazuli-nya yang indah. Terlalu dalam dan tenang, tidak ubahnya seperti samudera yang ternyata malah menyembunyikan banyak rahasia di dalamnya. Aku tidak tahu, tapi aku selalu meyakini bahwa mata adalah bagian dari tubuh manusia yang paling jujur.

Rahasia apa yang disembunyikan oleh pria ini, aku masih belum bisa memastikannya. Meski begitu, entah kenapa hatiku tidak pernah memerintahkanku untuk pergi? Apa ini karena kasihan terhadap Ethan? Ataukah mungkin karena---jauh di dalam lubuk hatiku---aku sudah tertarik dengan pria ini?

Aku tidak memungkiri kalau wajah Lord Etton memang sangat menyenangkan untuk dipandang. Aku menyukai bentuk hidung tingginya, alis tebal yang senada rambut hitam lebatnya, dan rahang tegas yang membuatnya indah dilihat dari sisi manapun, terutama posisi samping seperti ini. Posturnya tegap dan sangat tinggi, meski aku harus mendongak bila kami berdampingan---karena puncak kepalaku hanya sanggup mencapai bahu lebarnya.

Naluri ketertarikan. Aku tidak akan pernah menyangkal fakta itu. Bagaimanapun rupa rupawan memang selalu menjerat. Terutama untuk gadis muda sepertiku.

My Lord,” aku memanggilnya saat dia kembali hendak berlalu. “Saya akan berusaha mencintai Anda dengan segenap hati saya, dan saya sangat mengharapkan kalau Anda bisa membalas semua usaha saya dengan perasaan cinta yang seimbang. Saya juga tidak bisa menerima pengkhianatan. Saya mungkin masih muda, tapi saya tidak mudah untuk dibohongi. Saya akan melakukan apapun untuk melepaskan diri dari Anda bila Anda terbukti menyakiti saya.”

Scarlett & Lord Etton [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang