Minggu pagi ini terlihat mendung awan biru berubah menjadi hitam pekat, tak lama rintik hujan turun membasahi tanah yang sudah lama kering karena lama tak terjamah oleh air hujan. Aroma hujan ditemani oleh angin serasa sejuk dan dingin membuatku ingin menyeduh teh agar tubuhku lebih hangat, segera aku pergi ke dapur untuk membuatnya. Ditemani secangkir teh hangat dan gorengan yang sengaja dibuatkan oleh ibuku, rasanya aku tak ingin beranjak dari tempat dudukku, akan tetapi rasa malasku aku urungkan setelah aku menyadari kalau harus kerumah Risthi untuk menepati janji, karena kemarin dia memintaku kerumahnya jam 09.00 WIB dan aku sudah janji untuk datang. Aku buru-buru menghabiskan tehku yang tinggal separuh itu dan baru saja akan beranjak untuk mandi tiba-tiba ponselku berdering.
"Tut..tutt..tut" ternyata telfon dari Risthi, segera aku mengangkatnya.
"Assalamu'alaikum ris" sapaku, sambil sedikit senyum karena aku tahu pasti dia akan menanyakan dengan nada heboh kenapa aku belum juga sampai dirumahnya.
"Wa'alaikumsalam Bulan Putri Wijaya, jadi gimana tuan putri ini sudah hampir jam sembilan loh jangan bilang kamu belum mandi.." suara gemes dan hebohnya muncul, aku hanya tertawa mendengarkan suara sahabatku itu.
"Iya iya sabar ini baru mau mandi, ee kamu telfon ya nggak jadi mandi aku hahaha" jawabku, yang pasti makin membuatnya kesel..
"Kebiasaan dehh kamuuu, udah sana mandi byee, Wassalamu'alaikum" lagi lagi aku hanya tertawa mendengarkan teriakan dia disebrang sana.
"Wa'alaikumsalam cantik, janji 10menit aku sampai sana" jawabku sambil menahan ketawa..
Segera aku menutup ponselku dan langsung lari ke kamar mandi.Sepuluh menit kemudian aku sampai di rumah Risthi yang kebetulan rumahnya dekat dengan rumahku dan beruntung hujan sudah sedikit reda. Setelah dibukakan gerbang oleh Risthi aku langsung duduk di teras rumahnya mengistirahatkan badan dan kakiku yang dari tadi aku buat lari karena buru-buru agar bisa tepat waktu sampai dirumahnya. Belum ada 5 menit aku duduk Risthi sudah menarik tanganku dan membawaku ke taman belakang rumahnya, biasanya kalau sudah seperti ini dia pasti mau curhat tentang Andi salah satu cowok popular di sekolah kita.
Melihat sahabatku sangat antusias menceritakan tentang Andi, aku jadi teringat dengan seseorang yang akhir-akhir ini selalu memenuhi pikiranku, namanya Deva dia salah satu cowok yang juga sangat dikagumi oleh para cewek-cewek disekolahan kita selain parasnya yang oke dia juga sangat berprestasi dibidang akademis maupun non akademis, dia juga sangat pandai bermain alat musik dan bernyanyi sama seperti Andi jadi tidak heran kalau banyak yang mengagumi mereka termasuk guru-guru. Akan tetapi sifat mereka sangat berbeda kalau Andi memang lebih rame dan selalu meladeni cewek-cewek yang mengidolakan dia, sedangkan Deva sangat cuek dan misterius suka menyendiri jadi cewek-cewek susah mendekatinya, dia jarang sekali kelihatan bergabung dengan Andi dan teman-teman tim basketnya kalau sedang istirahat, entah kemana perginya."Wooiiiii" teriak Risthi pas di telinga kananku, yang membuatku kaget dan lamunanku tentang Deva hilang seketika.
"Apasihh ris, kagett tauk.."
"Lagian kamu sih diajak ngbrol malah melamun, pasti ga denger kan yang aku omongin tadi.." protes Risthi sambil sedikit memancungkan bibirnya.
"Denger ris denger, kamu kemarin pas pulang sekolah disapa sama Andi kan" jawabku, untung tadi aku sempat mendengarkan dia meskipun tidak semuanya aku dengar hehehe.
"Iya terus gimana lagi ?? Pasti gatau lagi kan, orang tadi aku lihat kamu melamun lamaa banget huft." nada keselnya Risthi malah membuatku ingin tertawa.
"Hahahah emang gimana lanjutannya, ulangin ya janji kali ini tidak melamun lagi, plisss" kataku sambil memohon agar dia tidak kesel beneran.
"Janji yaa, hmm ngulang lagi deh.."
"Maaf maaf, ayo cerita lagi hahahha"
"Jadi gini kan kemarin pas pulang sekolah kamu pulang duluan soalnya ada perlu, jadi aku sendirian nunggu angkotnya dan lama banget gaada angkot sampai sekolahan hampir sepi, ehh Andi ternyata baru mau pulang dan dia menghentikan motornya pas didepanku "hai" kata dia dan aku bales hai juga, lalu dia bertanya kenapa belum pulang trus aku jelasin deh dan tau nggak apa yang dia bilang dia mengajakku pulang bareng aduhh lan ga kuat aku diginiin rasanya pengen loncat loncat aku tuh." cerita Risthi dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya, terlihat dia sangat senang waktu itu, aku jadi ikut senyum melihatnya dan sesekali ingin tertawa melihat tingkah lucu Risthi saat bercerita..
"Terus, kamu mau diajak bareng?" tanyaku penasaran.
"Yaaa itu masalahnya lan, pas baru mau aku jawab eee angkotnya dateng yaudah aku jawab aku mau naik angkot aja.." kali ini ekspresi kecewa yang muncul pada raut wajahnya.
Aku langsung tertawa terbahak-bahak mendengar jawabannya sambil berkata."kasian banget deh yang mau diboncengin cowok idaman tapi gajadi gara-gara abang angkot datang hahaha"
Risthi pun langsung pasang muka malu-malu dan malah ikut tertawa melihatku tertawa terbahak-bahak seperti itu. Yaa begitulah kita yang suka saling ejek tapi tidak pernah dimasukkan ke hati, karena kita sudah memahami mana yang serius dan mana yang bercanda. Karena keasyikan ngobrol aku sampai lupa waktu ternyata sudah jam satu siang aku pun memutuskan untuk pulang dan berpamitan dengan sahabatku itu.
----------------------Hari sudah malam bulan dan bintang sudah kembali bersama untuk menyinari malam yang gelap ini, aku sedang asyik membaca novel tiba-tiba "Tiingg" bunyi notif dari ponselku mengagetkanku, aku raih ponselku yang berada diatas meja dan membukanya, seketika jantungku berdenyut sangat cepat setelah aku melihat nama Deva yang muncul.. Rasa senang, kaget, gerogi semua bercampur aduk dalam perasaanku aku mencoba menenangkan hati dan membaca notif di ponselku "@devandra mulai mengikuti anda" dan "@devandra menyukai postingan anda" ternyata aku di follow cowok misterius yang sering mengganggu pikiranku itu dan dia menyukai satu postingan fotoku yang baru saja aku unggah tadi sore.
_________________
*SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA*
DAN MAAF KALAU KATA-KATANYA MEMBINGUNGKAN, MAKLUM BARU BELAJAR ^_^
"ADA KRITIK MAUPUN SARAN TULIS DIKOLOM KOMENTAR YAA DAN JANGAN LUPA VOTE BIAR AKU MAKIN SEMANGAT LANJUTINNYA"
THANK'S ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Membungkus Perasaanku [TAMAT]
Teen FictionCerita tentang Persahabatan, Percintaan, dan keluarga. "Biarkan untuk saat ini aku membungkus rapi perasaanku dalam diam, karena aku yakin jika Tuhan sudah menghendaki semua pasti akan indah pada waktunya!"