Selesai bersiap-siap segera aku menuju ruang makan untuk sarapan pagi bersama ayah dan ibuku.
"Pagii yah bu!" Sapaku, sambil menarik kursi untuk duduk.
"Pagi Lan, tumben kamu terlihat santai hari ini." Tanya ayah heran.
"Hari ini gaada hal penting yang harus aku urusin yah, cuma nanti ada latihan buat perpisahan sekolah aja." Jawabku. Yang kemudian mengambil nasi.
"Kamu mau tampil nanti diacara perpisahan?" Sahut ibuku.
"Ya bu!"
"Mau tampil apa, baca puisi?"
"Ada dehh.." Balasku dengan senyum menggoda ibuku. Dan ayahku malah tertawa melihat kami.
"Dasar anak ini, suka sekali menggoda ibunya.." Ucap ibu sambil tersenyum dan mengeleng-gelengkan kepala. Aku hanya tertawa melihatnya.
"Rahasia dong bu, kan kejutan. Hahaha" Jawabku sambil masih tertawa. Dan tidak terasa sarapanku sudah habis masuk kedalam perutku.
"Bulan bulan! Ada ada aja kamu, sudah berangkat sana udah siang tuh!!" Kata ayah sambil tersenyum melihat tingkahku.
"Hehehe oke! Berangkat dulu yah bu, Assalamu'alaikum!" Jawabku dengan mencium punggung telapak tangan orangtuaku, lalu dengan buru-buru berlari keluar rumah.
"Wa'alaikumsalam! Hati-hati Lan!" Teriak mereka.
"Siap bos!" Balasku sambil berlari.
---------------------Sesampainya didepan kelas, aku melihat Risthi sedang duduk dibangku depan kelas sendiri. Dan sepertinya lagi melamun, sampai tidak menyadari aku sudah duduk disampingnya.
"Haii Risthiani Wulandari, bengong aja!!" Aku mengagetkan sahabatku itu dengan menepuk pahanya.
"Ehh,, ngagetin aja!"
"Lagian kamu bengong aja, mikirin apasih?"
"Lan, aku mau tanya dong sama kamu."
"Apa? Tanya aja.."
"Kamu serius ga sih, kemarin bilang kalau pita ini dari Andi?" Tanya Risthi sambil mengeluarkan pita pemberian Andi dari tasnya.
"Oooo jadi dari tadi bengong mikirin ini!" Aku tersenyum sambil mengambil pita itu dari tangannya.
"Aku serius Lan, jawab dong!" Ucap Risthi memelas.
"Iya Risthi cantik, ini dari pujaan hatimu yang kepedean itu!" Balasku dengan sedikit menggoda.
"Ceritain dong Lan please!!" Risthi memohon. Karena aku kasian melihat wajah super keponya, jadi aku menceritakan semua kejadian kemarin kepadanya. Terlihat begitu bahagia raut wajahnya dan pipinya berubah menjadi kemerahan karena tersipu malu.
"Ehh Andi!!" Ucapku tiba-tiba. Risthi yang sedang serius mendengarkan ceritaku langsung terperanjat kaget.
"Andi? Mana?" Tanyanya kaget.
"Tapi bohong! Hahaha!" Aku beranjak dari tempat duduk dan berlari masuk kelas dengan tawa sangat puas, yang sudah dari tadi aku tahan ketika melihat ekspresi lucu Risthi waktu mendengarkan ceritaku. Dia pun berlari mengejarku dengan gemas.
-------------------"Tettt..teeettttt..teettt!!"
Bel pulang sekolah berbunyi."Lan kamu jadi ke cafe jingga?" Tanya Risthi.
"Ohh ya, hampir aja aku lupa!"
"Tapi, menurutmu gimana Ris aku harus dateng apa ga?" Lanjutku dengan raut wajah bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Membungkus Perasaanku [TAMAT]
Teen FictionCerita tentang Persahabatan, Percintaan, dan keluarga. "Biarkan untuk saat ini aku membungkus rapi perasaanku dalam diam, karena aku yakin jika Tuhan sudah menghendaki semua pasti akan indah pada waktunya!"