Rintik hujan dan semilir angin membuat malam semakin dingin, aku yang tadinya berada diteras segera masuk kedalam rumah sebelum badanku menjadi es.
"Masuk Lan, entar kamu masuk angin!" Seru ibuku dari dalam rumah.
"Iya bu, ini mau masuk." Jawabku sambil berjalan masuk.
"Ayah mana bu?" Tanyaku saat melihat ibu sendiri menonton televisi tanpa ayah.
"Sudah tidur, kecapekan tadi seharian ngobrol sama om kamu." Jelas ibu.
"Oooh.. Yaudah Bulan juga mau tidur bu , besok sekolah." Ibu yang sedang fokus menonton hanya mengangguk menanggapi balasanku. Kemudian aku masuk kamar tidurku, lalu menggambil ponselku yang tak pernah terjamah olehku semenjak akan melaksanakan ujian. Aku membuka ponselku yang mati itu, dan setelah aku nyalakan data selulernya, begitu banyak notif yang masuk dari ponselku itu hingga tak kunjung berhenti nada notifnya berdering. Dan tiba-tiba muncul muka Risthi dilayar ponselku.
"Ada apa ni anak telfon malam-malam gini!" Gumamku dalam hati. Yang kemudian menjawab telfon dari sahabatku yang super heboh itu.
"Haloo Bulan!! Assalamu'alaikum!!"
"Wa'alaikumsalam.. Kebiasaan deh pasti teriak-teriakk, sakit tauk telingaku!!"
"Kamuuu sih lama buanget ngangkatnya!!"
"Emang ada apa, penting banget kayaknya!"
"Super penting kamu harus dengar baik-baik!!"
"Iya apa?"
"Bulaannnnn!! Tau nggak kemarin aku pulang sama siapa.."
"Sendiri ya? Oh ya maaf ya Ris kemarin kamu aku tinggal!"
"Bukan Lannn! Malah aku berterimakasih banget sama kamu!"
"Lahh.. Berterimakasih buat apa sih Ris?"
"Tau nggak kemarin Aku diajak pulang bareng sama Andii Lan!" Mendengar ucapan Risthi aku langsung tersentak kaget.
"Kok bisa Ris, gimana ceritanya??" Belum juga Risthi menjawab pertanyaanku. Tiba-tiba bunyi "Tuut tuut tuuuutt" Sambungan telefonku dengan Risthi terputus, entah kenapa aku juga tidak tahu. Padahal aku penasaran banget dengan jawaban Risthi. Dan bukannya kemarin Andi mau ngomong penting denganku, tapi gara-gara Deva menarikku jadi aku tidak bisa mendengarkan obrolan yang dibilang serius itu. Kemarin aku tidak perduli tentang apa yang akan dia bicarakan, tapi kenapa sekarang aku menjadi sangat kepo terlebih mendengar cerita Risthi tadi. "Hmm,,selalu penuh teka teki", Gumamku dalam hati, yang kemudian aku melanjutkan membuka notif yang sangat banyak diponselku itu. Dan lagi-lagi aku dibuat kaget melihat nama akun instagram Deva dan Andi ada disalah satu notifku, segera aku membuka aplikasi instagramku untuk mengeceknya.
"Gimana musikalisasinya jadi?" Isi pesan Deva yang sudah dikirim hari minggu lalu sebelum ujian.
"Ohh,, pantesan waktu itu dia tanya tentang ponsel, mungkin gara-gara pesannya tidak aku bales!" Gumamku dalam hati, sambil mengingat kejadian waktu pertama kali ujian. Kemudian aku membuka pesan dari cowok kepedean itu, yang tumben sekali dia mengirim pesan kepadaku.
"Hee ratu super cuek!"
"Mau tanya dong!"
"Temanmu yang lucu dan ga cuek kayak kamu itu, sudah punya cowok belum?"
Andi mengirimkan tiga pesan sekaligus, yang dikirim malam hari pada hari ketiga ujian. Dan aku semakin kaget ketika membaca pesan ketiganya, dia tanya soal Risthi apa mungkin ini yang akan dibicarakan tadi waktu selesai ujian. Ahh entahlah aku semakin bingung memikirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Membungkus Perasaanku [TAMAT]
Teen FictionCerita tentang Persahabatan, Percintaan, dan keluarga. "Biarkan untuk saat ini aku membungkus rapi perasaanku dalam diam, karena aku yakin jika Tuhan sudah menghendaki semua pasti akan indah pada waktunya!"