23. BIANGLALA PUNYA CERITA

24 4 3
                                    

                   Setelah mendapatkan tiket, kita pun masuk kedalam untuk menelusuri tempat wahana bermain yang sangat ramai itu. Seketika bola mataku tak henti berputar menjelajahi pemandangan yang sudah lama tak ku lihat itu, sungguh entah sudah berapa lama aku tidak merasakan berada dikeramaian seperti ini, karena saking sibuknya dengan tugas sekolah.

"Lan, siniii!" Teriakan Risthi membuyarkan imajinasiku, yang sedang membayangkan serunya bermain semua wahana ditempat ini.

"Ehhh iya Ris.." Segera aku berlari menuju kearahnya yang berada didepan wahana bermain kora kora.

"Lan, mau nggak naik ini?" Tanya Deva.

"Jangan deh Lan, aku takuttt.." Sambar Risthi dengan nada merengek sambil memegang lenganku. Karena memang itu wahana bermain yang paling ditakutinya.

"Kenapa takut sih Ris, nggak papa kali.. Yuk ahh seru tau" Jawabku meyakinkan sahabatku itu.

"Ahh, kamu mah semua wahana dibilang seru.. Emang dasar cewek setengah cowok!" Gerutu Risthi, dan aku hanya tertawa mendengarnya. Aku sendiri heran kenapa bisa seberani itu naik semua wahana padahal kalau dilihat-lihat banyak yang serem apalagi untuk ukuran seorang cewek. Tapi entah kenapa aku malah tertantang untuk naik, dan menurutku itu sangat seru hehe, kalau dibilang aku tomboy, enggak juga sih, aku suka lihat barang barang lucu, aku juga suka boneka. Tapi aku memang orangnya simpel nggak suka yang ribet dan terlalu berlebihan.

"Nggak papa sayang kan ada aku!" Sahut Andi.

"Yaaahhhh.. Mulai deh jurus orang khasmaran muncul!"

"Sirik aja ratu jomblo!"

"Ngapain juga sirik, dasar cowok kepedean!"

"Kalau memang Risthi ga mau naik ini, kita cari aja yang lain!" Ujar Deva dengan nada coolnya kemudian berjalan dengan gaya khasnya meninggalkan wahana tersebut, yang seketika menghentikan perdebatanku dengan Andi.

"Tunggu Dev, aku mau main ini!" Teriakkan Risthi menghentikan langkah Deva, dan membuat aku dan Andi terperanjat kaget.

"Serius Ris?" Tanyaku kemudian, dengan menatap serius kearahnya.

"Iya Lan!" Jawabnya dengan tersenyum membalas tatapanku.

"Yakinn?? Jangan dipaksain sayang kalau kamu gamau naik gapapa nanti kita cari wahana lain aja.." Ujar Andi.

"Aku yakin kok mau nyoba, udah gausah khawatir!" Balas Risthi sambil tersenyum kearah Andi.

Akhirnya setelah mengantri panjang kitapun bisa naik juga ke wahana kora kora itu. Aku duduk paling depan sebelah kanan bersama Deva dan Risthi duduk paling depan juga tapi sebelah kiri bersama Andi, karena kita tidak janjian terlebih dahulu mau duduk sebelah mana jadi terpisah deh. Dan karena banyaknya antrian jadi tidak bisa pindah pindah lagi. Baru saja dijalankan suara teriakan sudah membisingkan wahana bermain tersebut, aku melihat kearah Deva disamping kiriku dan dia tersenyum melihatku aku pun membalas senyumannya, kemudian aku melihat disamping kananku ada anak SMP perempuan yang teriakannya sangat keras sekali dan matanya tertutup sangat rapat, aku merasa kasian melihatnya tapi juga lucu melihat ekspresinya. Kemudian aku melihat kembali kearah Deva, tapi kali ini Deva tidak melihatku balik. Dan tanpa menunggu dia melihatku, aku teriak sekencang-kencangnya sambil menikmati ayunan mainan tersebut. Deva melihatku sambil tersenyum.

"Coba deh, pasti makin seru!" Aku menghentikan teriakanku dan membujuk Deva melakukan hal yang sama.

"Nggak kamu aja.."

"Coba duluu, pasti perasaanmu akan semakin lega!"

"Bisa aja.." Balas Deva dengan tersenyum simpul.

Diam Membungkus Perasaanku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang