7

182 7 0
                                    

Murat sedang dalam perjalanan ke kantor pagi ini,namun tiba-tiba mobilnya berhenti dipinggir jalan.

"Mengapa kita berhenti?" Murat tampak kebingungan dan bertanya pada Kerem, supir pribadinya.

"Mesinnya terlalu panas," sahut Kerem.

"Lalu, bagaimana?" Kata Murat

"Akan saya lihat sebentar." Kerem turun dari mobil dan membuka kap mesin mobil. Terlihat asap mengepul dari mesin mobil.

Disisi lain, Hayat sedang berjalan dipinggir jalan sendirian. Dia mencoba menghentikan taksi yang sedang lewat. Namun taksi itu tidak mau berhenti. Hayat merengut dengan kesal. Kemudian melanjutkan berjalan kaki.

Murat keluar dari mobil dan bertanya pada Kerem, "Bagaimana, Kerem?"

"Air nya habis," Sahut Kerem

"Apa?!" Kata Murat

"Airnya habis," ulang Kerem.

"Kalau begitu isilah," Perintah Murat.

"Mesinnya harus didinginkan terlebih dahulu." Kata Kerem

"Tidak mungkin. Aku akan terlambat." Kata Murat

"Akan saya telpon untuk mengirimkan mobil yang lain dari kantor" Kerem akan mengeluarkan ponselnya.

"Tidak perlu. Itu akan memakan waktu yang lama. Aku akan mencari taksi saja," ucap Murat. Kemudian Murat melangkah pergi dengan berjalan kaki. Kerem hanya bisa menatap bosnya pasrah.

Hayat masih berjalan sendirian sambil sesekali menengok kebelakang kalau-kalau ada taksi yang akan lewat. Kebetulan ada sebuah taksi yang akan lewat. Hayat melambaikan tangannya. Namun taksi itu hanya melewatinya saja. Hayat sangat kesal,
"Kalau begitu duduk saja dirumah!" Umpat Hayat. "Sepertinya semua orang menggunakan taksi hari ini!" Hayat sangat kesal. "Aku harus melakukan wawancara hari ini, atau aku harus pulang!"
Hayat marah-marah menggerutu sepanjang jalan.

Kemudian terlihat sebuah mobil kuning yang akan lewat. Hayat melambikan tangannya kembali, "Taksi!"
Mobil itu pun berhenti. Hayat baru menyadari kalau itu bukan taksi.
"Oh tidak.. Maaf." Serunya kepada pengemudi mobil itu.

Pengemudi mobil itu menyapa Hayat dengan tatapan kurang ajar.
"Mau kemana cantik..?"

Hayat tersenyum kesal, kemudian mendekati mobil itu dan bicara sambil menunduk ke jendela mobil,
"Mau ke neraka! Kamu mau mengantar?" Ancamnya. "Pergilah! Jangan macam-macam denganku. Aku akan mengutuk dan menyerangmu dengan lidahku!" Hayat memarahi lelaki itu. Lelaki itu pun kelihatan takut dan pergi meninggalkan Hayat.
"Pergi!" teriak Hayat. "Cantik apanya! " Hayat terus saja teriak-teriak karena kesal walaupun mobil itu sudah pergi jauh.

Murat sampai dipersimpangan jalan dan melihat sebuah taksi yang sedang berhenti didepan sebuah toko. Murat menghampiri supir taksi itu dan bicara padanya.

"Apakah taksi mu kosong?" Tanya Murat.

"Tentu saja saudaraku. Masuklah! Aku sedang memesan roti di toko ini. Tunggulah sebentar, aku akan masuk mengambil pesananku dulu. Aku akan segera kembali." kata supir taksi itu.

"Baiklah." kata Murat. Kemudian dia akan membuka pintu mobil dengan pandangan kearah toko itu. Tapi tiba-tiba seorang gadis menyerobot pintu mobil yang dibuka Murat dan duduk didalam mobil.

"Ok! Tutup pintunya. Mari kita pergi!" kata Hayat.

Murat yang terkejut taksinya baru saja diserobot hanya terheran-heran melihat gadis itu.

"Tapi taksi ini milikku," Murat mencoba menjelaskan.

"Wah bagus sekali! Tapi aku tidak menanyakan itu. Aku bilang, mari pergi."

Katakan I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang