14

113 4 2
                                    

"Apa? Jadi kau menyembunyikan fakta bahwa kaulah bosnya? " ujar Doruk ketika keluar dari mobil. Mereka telah sampai di klub tempat mereka biasa hangout.

"Aku tidak bilang begitu"

"Jadi kau berencana akan "meledakkan" bomnya besok? " tanya Doruk

Tiba-tiba ponsel Murat berdering.
"Kenapa setiap masalah mengelilingi ku hari ini? " Murat enggan menjawab teleponnya.

"Siapa yang menelepon? "

"Didem"

"Kenapa tidak dijawab? "

"Dia tidak mau mengerti, itulah alasannya. Dia tahu malam ini adalah malam khusus pria, tapi dia menelepon sudah tujuh kali! " Murat mulai kesal.

"Ah, Kak. Aku tak percaya kau terganggu. Sini, biar aku yang menanganinya" Doruk mengambil ponsel Murat dan menjawab telepon dari Didem.

"Hallo, apa kabar, Dido?
...
"Ya, aku juga baik"
...
"Kami baru saja membicarakan tentang mu"
...
"Orang yang muncul saat dibicarakan orang lain, berarti adalah orang yang baik. Kami baru saja tiba di club. Bagaimana kalau kau bergabung dengan kami?"

Murat tak menyangka Doruk akan bicara seperti itu. Dia malah mengundang Didem untuk bergabung dengan mereka. Padahal seharian ini Murat mencoba menjauh darinya. Murat langsung ingin merebut ponsel dari tangan Doruk. Namun Doruk dengan sigap menghindar dari jangkauan Murat. Dasar Doruk si pembuat onar.

"Ya, dan dia bilang dia sangat menantikan kehadiran mu"
.....
"Baik. Baik. Bye" Doruk mengakhiri percakapannya dengan Didem.

Murat yang kesal hanya berdiri pasrah sambil menyandarkan tangannya ke tembok. Doruk menyerahkan ponsel kepada Murat.

"Dia bilang jangan khawatir. Dia dalam perjalanan kemari"

"Ya. Aku sangat berterimakasih padamu atas usahamu ini" kata Murat kesal. Sementara Doruk langsung kabur masuk kedalam club meninggalkan Murat.

"Bisa dibilang ini adalah balasanku karena kau membangunkanku pagi tadi". Mereka berdua pun segera masuk kedalam club.

#$$#

Katakan I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang