18

115 6 0
                                    

Di kediaman Sarsilmaz, Doruk yang sedang tertidur pulas dibangunkan oleh Nyonya Derya, ibunya.
"Doruk, bangun! Bangun, Doruk! " Nyonya Derya menarik selimut anaknya agar terbangun.

"Ibu, aku baru saja tertidur pagi ini. Biarkan aku tidur. Aku masih mengantuk. " ujar Doruk tanpa mengubah posisi tidurnya, bahkan membuka matanya pun tidak.

"Segala sesuatu terjadi dalam keluarga kita, tapi kau masih tidur"

Doruk menghembuskan nafasnya kesal kemudian berbalik menghadap ibunya.
"Apa yang terjadi di keluarga kita? "

'Kamu tidak melihatnya, kan? "

Doruk menatap ibunya dari atas hingga bawah.
"Ibu terlihat sangat cantik" dia tersenyum kemudian membalikkan badannya lagi ingin melanjutkan tidurnya.

"Anakku.. Tidak kah kau menyadari nya?

"Ibu.. Akan lebih baik jika Ibu kesampingkan pertanyaannya dan bicara lebih jelas"

Nyonya Derya mengangguk,
"Saudara mu bekerja di kantor. Ayah mu sedang merencanakan liburannya ketika dia pensiun nanti. Dan kau masih ditempat tidur? "

"Bukankah itu luar biasa? Segalanya ada pada tempatnya. Sempurna! " Doruk kembali tengkurap memeluk bantalnya.

"Kamu cepat bangun dari tempat tidur, mandi dan pergi bekerja! "
Nyonya Derya menarik bantal Doruk agar anaknya itu tidak bisa kembali tidur.
"Cepat bangun Doruk! Aku bersumpah, aku tidak akan memberkati mu. Doruk bangun! " akhirnya Nyonya Derya berteriak.

"Baik! Baik! Baik! Tenang.. Santai saja" Mau tidak mau Doruk akhinya bangun dari tempat tidur, berdiri dan mencium kening ibunya.
"Apakah ibu sedang menopouse? " ucap Doruk menggoda ibunya. Nyonya Derya marah dan segera mengambil bantal hendak dilemparkan ke Doruk. Namun Doruk dengan sigap segera kabur dari sana.

&&&

Hayat berjalan ke arah meja nya sambil minum. Namun hampir tersedak ketika melihat Murat dan Cagla sedang berjalan ke arahnya. Dia panik ingin menghindar dan mencari cari tempat bersrmbunyi. Akhirnya dia menemukan tempat sembunyi yang paling dekat dengan dirinya. Hayat duduk berjongkok berlindung pada sebuah pot tanaman yang berada disamping meja.

"Percepat pengambilan gambar. Para agen sedang menunggu foto-foto itu untuk dijadikan majalah" instruksi Murat kepada Cagla. Cagla mengangguk.

"Katalog. Percepat. Agen. Foto" ulang Cagla pada alat perekam yang selalu dia sematkan pada bajunya.

Ketika melewati meja tempat persembunyian Hayat, tanpa sengaja Murat melihat Hayat duduk berjongkok disitu. Dia berhenti dan bertanya pada Hayat.

"Sedang apa kau disitu? Mengapa kau duduk disitu? "

"Sedang apa kau disitu? Mengapa kau duduk disitu? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Katakan I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang