Dikediaman keluarga Sarsilmaz. Tuan Nejat sedang berada dalam kamar Nyonya Azime. Sepertinya Nyonya Azime memanggilnya untuk membicarakan sesuatu. Tuan Nejat memandang ibunya dengan tersenyum sambil meminum teh yg telah dihidangkan. Namun Nyonya Azime memandang putranya itu dengan pandangan tidak suka. Beberapa menit berlalu mereka masih saja duduk dalam diam sambil melihat satu sama lain. Akhirnya Tuan Nejat menghembuskan nafas panjang sambil kembali menatap ibunya. Akhirnya dia berkata,
"Ibu, berhenti menatapku seperti itu," Kata Tuan Nejat
"Apa yang kau lakukan, Nejat? Kau meletakkan pemicu permusuhan diantara dua bersaudara!" Kata Nyonya Azime.
"Tentu saja tidak, Ibu. Aku tidak akan melakukan itu."
Tanpa mereka ketahui, Derya yang tidak sengaja melewati kamar ibu mertuanya itu, berhenti dan menguping pembicaraan mereka.
"Tentu saja kau tidak akan melakukannya. Tapi istri mu!"
"Oh Ibu!" Tuan Nejat berdiri dan berjalan ke arah jendela. "Mengapa kau terus saja mempermasalahkan dirinya, aku masih tidak mengerti."
"Mengapa aku bermasalah dengannya? Dia yang mempunyai masalah dengan kita!" Nyonya Azime pun ikut berdiri.
"Astaga Ibu! Siapa kita dan siapa Derya?! Apa yang ibu coba katakan?" Tuan Nejat mulai kehilangan kesabaran menghadapi perseteruan ibu dan istrinya. Memang sejak dulu Nyonya Azime tidak menyukai menantunya itu. Mungkin karena sikap kurang sopan Derya kepada orang yang lebih tua.
"Kita adalah keluarga Sarsilmaz! Dan dia adalah orang ketiga yang ingin memecah belah keluarga kita," sahut Nyonya Azime.
Mendengar perkataan ibu mertuanya itu, Derya yang dari tadi menguping, hanya memutar bola matanya keatas.
"Apa Ibu menganggap rumah ini adalah medan pertempuran?" Tanya Tuan Nejat dengan sabar.
"Bercandalah sesukamu, Nejat. Kalau Murat nanti jadi pemimpin, maka perang dunia ketiga akan terjadi. Perang dunia ketiga!" sahut ibunya dengan marah.
"Ibu... Bagiku, Murat dan Doruk itu sama saja. Tapi kau juga tahu, Doruk itu lebih suka bersenang-senang dan sedikit tidak bertanggung jawab."Tuan Doruk mencoba menjelaskan.
Mendengar penuturan Tuan Nejat, Nyonya Azime hanya bisa menghembuskan nafasnya. Karena dia juga menyadari akan kebenaran dalam perkataan anaknya itu. Tuan Nejat kemudian memegang tangan ibunya,
"Semoga suatu hari Doruk menyadari akan tanggung jawabnya. Selain itu, kita berdua tahu, pada akhirnya Murat juga yang akan memimpin perusahaan itu."
Derya terkejut mendengar perkataan suaminya.
####
Murat tiba tepat waktu di depan gedung Sarte dan segera berjalan memasuki lobi kantor. Dengan sigap seorang sekertaris menghampirinya dan mengucapkan selamat datang pada Murat. Murat hanya mengangguk tanpa menghentikan langkahnya sama sekali. Dengan agak kesulitan sekertarisnya mencoba mensejajarkan langkah dengan bosnya itu.
"Aku ingin laporan kualitas produksi ada dimejaku pada pukul 4." Kata Murat tanpa melihat pada sekertarisnya itu dan langsung saja masuk kedalam lift.
"Iya, Pak." Kata sekertarisnya, kemudian mengulangi ucapan Murat sambil merekamnya di alat perekam yang tersemat di bajunya.
Sekertarisnya pun segera menyusul masuk kedalam lift dan menekan angka 4.
"Bagaimana dengan statistik yang aku minta, untuk pertemuan dengan grup Milano?"
"Sudah siap, Pak! Tapi ada sedikit masalah dengan itu." Cagla dengan ragu mengatakan hal itu pada bosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan I Love You
RomanceHayat seorang gadis desa yang telah menyelesaikan kuliahnya di Istanbul, dipaksa pulang ke kampung halaman karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Dalam ke-putusasa-an, dia mendapatkan pekerjaan disebuah perusahaan tekstil terkenal. Namun pekerjaa...