Hayat seorang gadis desa yang telah menyelesaikan kuliahnya di Istanbul, dipaksa pulang ke kampung halaman karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Dalam ke-putusasa-an, dia mendapatkan pekerjaan disebuah perusahaan tekstil terkenal. Namun pekerjaa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kebanggaan ayah.. Kau tidak tau betapa bangga nya ayah pada mu"
"Tapi Ayah... "
"Tidak! Tidak! Ayah bahagia sekarang. Gadis kecil ayah telah dewasa dan mulai bekerja"
"Ya, bekerja. Tapi... "
"Kau menyukai pekerjaan mu, kan? Tekstil adalah sektor yang penuh warna" jelas Tuan Kemal pada Suna, putri nya.
Mereka sedang mengobrol diruang tamu. Suna Pektas sudah berniat untuk mengaku pada ayah nya bahwa dia tidak jadi melamar pekerjaan dikantor itu, mencoba menjelaskan pada ayah nya. Namun Tuan Kemal selalu memotong kata-kata nya.
"Ayah, kita harus bicara" akhirnya Suna menghentikan Ayahnya dan mencoba menjelaskan. Tuan Kemal meletakkan cangkir teh nya dan menatap anak nya dengan serius. Namun tiba-tiba ponsel Tuan Kemal berbunyi.
"Ah, lihat! Siapa yang menelepon, paman Nejat mu"
Mendengar nama paman Nejat, Suna semakin cemas.
"Ah.. Nejat, apa kabar mu? Aku dan Suna baru saja berbicara tentang mu"
"... "
"Oh, bagus sekali! Bagus sekali!"
"... "
"Aku akhir nya lega. Sekarang aku bisa mengurusnya sebelum aku pergi. Baiklah, sampai jumpa". Tuan Kemal tampak bahagia. Dia menutup telepon nya sambil tertawa. Melihat itu Suna mengernyit keheranan.
"Dia bilang, ayah membesarkan mu dengan baik. Seorang gadis yang penuh rasa hormat. Dia menyukai mu yang tidak banyak bicara"
"Percakapan kami? "
"Ya, percakapan kalian tadi pagi"
Suna masih keheranan dan mencoba berfikir..
&&&
Keesokan pagi nya di kantor.
"Aku harus pergi selama 30 menit. Sampai aku kembali, sebisa mungkin hindari hal-hal yang memerlukan inisiatif. Jawab telepon tapi jangan membuat janji. Dan, Tuan Murat ingin bertemu dengan mu. Aku pergi" Cagla mengintruksikan pada Hayat tentang tugas nya dengan cepat. Kemudian segera berlalu pergi. Hayat hanya bisa menganguk-angguk.
"Semoga hari ini di mudahkan" Hayat hanya bisa berdoa dan menghela nafas nya..
Diluar kantor, Suna Pektas tiba dengan diantar kekasihnya. Dia keluar dari mobil dan bicara pada kekasihnya.