NICO - satu

26K 1K 7
                                    

"Nic..."

Aku menoleh ke arah pemilik tangan yang menepuk bahuku.

"Nesya??!" Kataku setengah berteriak. Aku tidak percaya!

"Hai. Lama ga ketemu, apa kabarmu?"

Aku tersenyum dan langsung memeluknya. Erat! Aku sangat merindukannya, setelah lima tahun pergi begitu saja dan memberiku kabar hanya melalui email. Aku sangat teramat merindukan wanita ini!

"Nic, lepas dong! Kamu ini mau bikin para fans kamu kabur semua gara-gara ngeliat dokternya yang kece meluk-meluk cewek ya, hah??" Protes Nesya.

"Yeee... biar aja. Toh yang aku peluk kan kakak aku sendiri!" Belaku sambil menyungging senyum lebar.

"Dasar kamu ini! Eh, kamu sibuk ga? Aku belum makan nih, temenin yuk!" Rajuknya manja.

"Apa sih yang engga! Sekalipun aku sibuk, ya paling Cuma nungguin ibu-ibu sampe pembukaan sepuluh. Jadi yuk... kita makan. Tapi di kantin rumah sakit aja ya? Hehe.. Belum gajian nih!"

"Ck, udah jadi dokter kok pelit sih!"

"Bukan pelit tau, tapi emang lagi ga punya duit buat makan mewah. Haha.."

Yah, tentu saja banyak orang yang berbisik-bisik dan bertanya-tanya pasti dengan siapa yang aku ajak bicara. Tapi biarlah, nanti juga bisa diatur. Aku tinggal menyebarkan gosip kalau dia adalah kakakku, dan fusss... semua gosip yang mengira Nesya itu pacarku akan hilang.

"Gimana kabar Kanada? Lebih enak daripada Jakarta ya sampe lima tahun lupa sama adiknya yang ganteng ini." Sindirku.

"Kan di sana ada suami dan anak aku, ya jelas lebih enak di sana lah!"

Huh!

Tega sekali dia bilang seperti itu. Padahal aku rindu padanya!

"Jadi kenapa dateng ke sini? Hamil lagi?" Kataku sambil meneliti tubuhnya.

From head to toe. Hm... Ternyata Nesya masih cantik seperti sepuluh tahun yang lalu. Kakakku yang tercantik di dunia!

"Heh! Ya jelas mau ngunjungin kamu lah. Udah lama kita ga ketemu! Dan... lagi proses mau hamil lagi sih. Hehe. Dan... Ya mungkin juga hamil. Tapi belum tahu." Kata Nesya sambil menyungging senyum malu.

Wow! Aku akan punya keponakan lagi ya? Wah, pasti akan menyenangkan sekali. Tapi masih belum... Mempunyai anak itu butuh usaha keras dan waktu, hahaha... Belum lagi semua hal sulit lainnya yang membuat janin harus bertahan. Ck, punya anak itu anugerah, makanya harus disyukuri!

Dan... "Yakin mau ngunjungin aku?" Tanyaku sedikit tidak percaya. Aku sedikit tersanjung kalau Nesya benar-benar hanya ingin mengunjungiku.

"Yep! Bener-bener Cuma mau ngunjungin kamu. Anak dan suami aku di Kanada." Kata Nesya yakin.

"Wow. Aku tersanjung nih." Aku benar-benar tersanjung! Jauh-jauh dari Kanada hanya untuk menjengukku itu sangat luar biasa! Aku tidak percaya! Jaraknya itu jauh loh! Dua puluh empat jam perjalanan dengan pesawat!

"Harus!" Kata Nesya dengan kepedean tinggi.

"Kalau gitu, harusnya aku traktir di tempat yang lebih elit ya? Apalagi udah jauh-jauh dateng."

"Hahahaha... Iya lah! Tapi, kalau kamu mau ngasih aku cek-up gratis aku mau donggg! Mau tau nih aku udah beneran hamil atau engga... Hehe. Lumayan kan, punya adek dokter ternyata banyak untungnya! Apalagi dokter kandungan!" Kata Nesya sambil terkekeh geli.

Oh! Jadi ada maunya ya? Ck!

Tapi tidak masalah. Aku juga tidak akan rugi hanya dengan memberikan semua itu. Apalagi untuk Nesya, kakakku yang tiada duanya.

I Love Her 3 : NicholasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang