17 : L

2.9K 301 27
                                    

Usai menyelesaikan jadwal siaran dan wawancara untuk sebuah majalah, Jennie dan Jongin serta beberapa staf yang mendampingi mereka pun menuju ke pusat kota. Karena nanti malam, Jennie dan Jongin di jadwalkan untuk tampil di festival musik pertengahan tahun yang selalu di laksanakan di tengah kota.

Di dalam mobil, Jennie sibuk mengobrak-ngabrik pouchnya untuk mencari sesuatu. Melihat Jennie yang heboh dalam mencari sesuatu pun, Jongin merasa bahwa dirinya harus turut membantu mencari.

"Kau mencari apa?" tanya Jongin.

"Vitamin..." jawab Jennie dengan mata yang sama sekali tidak melihat ke arah Jongin. Kedua mata kucing itu masih sibuk mencari-cari vitamin yang ia maksud.

Haneun yang duduk di kursi depan lalu sedikit menengok ke belakang. "Bukankah vitamin mu yang baru sudah aku berikan 2 hari yang lalu?" tanya Haneun.

Jennie mendongkakkan kepalanya.
"Iya... Aku ingat kalau aku menyimpannya di dalam tas ini. Tapi sekarang ku cari tidak ada..." rengek Jennie yang membuat Haneun menghela nafas.

Artisnya itu sering sekali lupa menaruh barang. Tetapi berdalih kalau dia tidak lupa.

"Yasudah, nanti ku belikan yang baru. Nanti kita mampir terlebih dahulu di apotik ya, Woojin-ah." kata Haneun dengan nada memerintah namun halus.

Woojin hanya menghela nafas tanda setuju.

Mobil yang di kendarai oleh Woojin kemudian berhenti tepat di depan apotik. Haneun langsung melepas sabuk pengaman, begitu juga dengan Woojin.

"Eh, kau mau kemana?" tanya Haneun yang bingung melihat Woojin seperti bersiap untuk keluar. "Ada yang mau aku beli," jawab Woojin singkat.

Dia kemudian menengok kebelakang. "Jangan keluar, tetap di dalam mobil. Ara." titah Woojin. Jennie dan Jongin lalu mengangguk polos.

Mereka berempat layaknya keluarga kecil. Dimana Woojin bertindak sebagai Ayah, Haneun sebagai Ibu dan Jennie Jongin sebagai anak. Itu karena baik Jennie maupun Jongin sangat takut dan cenderung menuruti perkataan manager mereka dengan baik. Meski kadang mereka juga suka melanggar.

Tanpa membuang banyak waktu, Haneun dan Woojin melesat keluar. Haneun langsung menuju rak obat dimana vitamin yang biasa Jennie konsumsi berada.

Tetapi agaknya Haneun sedikit kesulitan untuk menggapai vitamin tersebut. Karena posisinya di taruh di bagian paling atas. Sementara Haneun tidak memiliki porsi tubuh yang tinggi.

Dengan gentle, Woojin mengambilkan sepack vitamin itu untuk Haneun.

"Terima kasih." ucap Haneun singkat.

Woojin hanya bergumam.

Setelahnya, Woojin bergeser ke rak yang lain untuk mengambil permen obat tenggorokan.

"Kau sedang sakit tenggorokan?" tanya Haneun yang berdiri di samping Woojin. Lelaki itu hanya mengangguk kecil. "Musim dingin begini, tenggorokan ku suka terasa gatal." jawab Woojin.

Haneun lalu balas mengangguk. Wanita itu kemudian bergerak ke sisi yang lain untuk membeli hot pack.

Setelah cukup membeli beberapa item, mereka berdua kembali masuk ke dalam mobil. Keadaan di dalam mobil tampak hening.

Terlihat Jennie yang sibuk bermain handphone sembari mendengarkan lagu melalu earphone. Sementara Jongin terlihat menutup kedua matanya, entah dia benar tertidur atau hanya pura-pura tidur.

"Ini, vitamin mu. Simpan baik-baik." kata Haneun seraya memberikan sepack vitamin yang biasa Jennie konsumsi. Jennie tersenyum lebar saat menerima vitamin dari Haneun.

There's No Way ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang