18 : O

2.7K 307 18
                                    

"Bagaimana itu bisa terjadi hah?!"

"Kalau sesuatu hal yang parah menimpa Jennie dan Jongin, akan ku seret kalian ke pengadilan!"

"Maaf Tuan dan Nona. Ini kelalaian kami."

Haneun memijat pelipisnya saat perasaan pusing mulai terasa di kepala.

"Ingat, kalian harus mengganti rugi biaya pengobatannya. Ara." tutup Woojin dengan dingin. Ketua panita tersebut kemudian menundukkan kepala. Sadar akan kelalaiannya dalam memimpin jalannya acara.

Kini perhatian Woojin teralihkan ke Haneun.

"Kaki mu tak apa?" tanya Woojin dengan lembut.

Kaki Haneun mengalami luka gores akibat terkena sisi besi penyangga yang cukup tajam. Haneun hanya menggelengkan kepala. Meski rasanya cukup perih di bawah sana.

"Biar aku obati." tawar Woojin. Haneun kembali menggelengkan kepala. "Tidak usah, biar aku sendiri yang urus luka ini. Kau... Temani Jennie dan Jongin saja di dalam sana." putus Haneun yang kemudian menyeret kakinya untuk berjalan menuju sebuah ambulance yang terparkir tak jauh dari posisi mereka berdiri saat ini.

Kondisi langsung tak terkendali. Para fans yang khawatir akan idolanya mendesak untuk masuk ke dalam. Wajah Haneun yang di kenali oleh para blink kemudian langsung di kerumuni oleh para fans.

"Eonni.. Apa Jennie baik-baik saja?" tanya salah seorang fans.

Haneun hanya tersenyum kecil. "Semuanya baik-baik saja."

"Eonni, apa kau juga ikut terluka?" tanya fans itu lagi.

Haneun terkekeh kecil. "Hanya luka gores, bukan masalah yang besar."

"Yaish... Harus kita gantung panitia acara ini... Panggung bobrok seperti ini di pakai untuk festival." seru salah seorang fans.

Haneun langsung mengangkat ke dua tangannya. "Ku mohon, kalian jangan bertindak yang aneh-aneh. Yang terpenting, kondisi Jennie dan Jongin baik-baik saja." kata Haneun. Saat wanita itu berkata seperti itu, tangannya di raih oleh seseorang. Dan orang itu langsung menuntunnya menuju ambulance dan menghampiri paramedis.

"Yah! Ku bilang kau masuk ke dalam. Temani Jennie dan Jongin." bentak Haneun saat tau yang menuntunnya ialah Woojin.

"Mereka sudah mendapat penangan di dalam. Kau yang belum dapat penangan. Besi yang menggores mu tadi itu terlihat agak berkarat, kalau tidak cepat dibersihkan nanti luka mu infeksi." oceh Woojin yang membuat Haneun terbungkam.

Alhasil Haneun menurut dengan perkataan dan perlakuan Woojin. Dia yang biasanya suka berdebat dengan pria itu kini memilih diam. Diam dan menahan gejolak yang muncul secara tiba-tiba di permukaan hatinya.

___________________

Hiks...












"Hentikan tangisan mu itu..."

"Bagaimana aku bisa berhenti menangis. Kau terluka!"

"Kau juga terluka."

"Luka ku tidak separah luka mu!"

"Sudahlah... Ini hanya memar kecil."

"Itu tidak kecil bodoh!"

"Mwo! Kau bilang apa barusan. Yaish... Dimana tata krama mu!"

"Ya! Oppa, aku sedang tidak niat bercanda!".

There's No Way ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang