15 : Reason

2.8K 312 15
                                    

Malam itu Jongin tidak bisa menikmati pesta perayaan duetnya dengan damai. Saat kembali masuk ke dalam ruangan pesta, matanya melirik ke segala penjuru arah. Mencari rekan duetnya.

Namun nihil. Jongin tidak bisa melihat ke hadiran Jennie.

"Hei, kau dari mana saja?" tanya Woojin sambil menepuk bahu Jongin.

"Ah... Aku habis bertelfon diluar. Jennie kemana Hyung?" tanya Jongin balik.

"Pulang. Dia ada acara dengan keluarganya. Jangan bilang kau juga mau pamit pulang," cibir Woojin.

Jongin terkekeh kecil. "Ani..." sanggah Jongin. Malam ini member Exo berhalangan hadir karena mereka sedang syuting untuk acara variety show. Exo syuting tanpa Jongin. Mari di pertegas. Tanpa Jongin.

Jongin sendiri juga bingung. Kenapa dirinya tidak di ikut sertakan dalam syuting, padahal syutingnya di mulai malam hari. Sementara kegiatan live debut duetnya selesai pada sore hari, harusnya dia masih bisa ikut dalam jadwal kegiatan Exo.

Saat tengah berdiri sembari memegang minuman, seorang pria yang tak asing bagi Jongin menghampiri dirinya.

"Jongin-ah... Yaish, aku sangat bangga pada mu... Kau tau, sekarang sudah sekitar 4 jam semenjak lagu duet mu rilis. Dan itu sudah mencapai 45M views di Youtube. Belum lagi lagu duet mu itu juga menjadi trending di semua platform musik digital. Memang tidak salah aku memberikan mu projek duet ini." tutur Lee Sooman panjang lebar.

Jongin hanya bisa tersenyum. "Terima kasih Sajangnim, karna sudah mempercayai ku." balas Jongin berusaha ramah.

Entahlah. Semenjak Soojung menceritakan soal siapa Lee Sooman yang sebenarnya, membuat Jongin merasa sedikit tidak respect kepada bosnya ini.

"Sayang sekali Jennie sudah pulang duluan. Padahal aku ingin berbincang banyak hal dengannya." kata Lee Sooman yang tidak di tanggapi oleh Jongin. Hingga suatu pertanyaan dari Lee Sooman berhasil merebut atensi Jongin.

"Kau... Dan Soojung masih bersama?" tanya Lee Sooman.

Jongin mengerutkan dahinya.

"Kau tau... Ku perhatikan, masyarakat masih belum bisa menerima status mu yang sudah punya orang lain. Ku perhatikan di sosial media Soojung pun masih di banjiri dengan komentar pedas orang-orang mengenai hubungan kalian. Aku kasihan dengannya. Tapi tidak mungkin juga aku harus memenjarakan satu persatu orang yang menghinanya." ucap Lee Sooman yang terdengar dalam.

Lee Sooman lalu menoleh sejenak ke arah wajah Jongin. Untuk melihat ekspresi pemuda tersebut. "Itu sebabnya... Aku membatalkan debut solonya. Terlalu beresiko untuk mendebutkannya solo disaat kondisinya seperti sedang di tolak oleh masyarakat."

Dalam diam Jongin membaca nada bicara bos nya itu. Ada sarat ke jujuran dari apa yang bosnya itu ucapkan.

"Kau tau. Tadinya aku mau memberikan projek duet ini dengan mu dan Soojung. Tetapi karena satu dan lain hal, aku mengubah ide itu."

Jongin yang tadinya terdiam akhirnya buka suara. "Kenapa? Apa karna sajangnim takut, aku dan Soojung akan semakin menerima cacian dari orang lain? Bukankah jika aku dan Soojung berduet maka orang-orang bisa percaya akan hubungan ku dengan Soojung?" tutur Jongin. Lee Sooman terlihat sedikit mengangkat sudut bibirnya.

"Ya... Jika kau dan Soojung duet bersama kemungkinan masyarakat masih bisa menerimanya. Tetapi ada hal yang membuat ku tidak bisa melakukan itu. Lagi pula kalau menduetkan mu dengan Soojung ku rasa resikonya juga cukup besar. Apa kau tidak kasihan, melihat Soojung setiap hari di brondong dengan komentar komentar pedas?" tanya Lee Sooman.

"Komentar pedas itu hanya di lakukan segelintir orang. Masih banyak yang mencintai Soojung, termasuk diri ku." jawab Jongin dengan heroik.

Lee Sooman tersenyum miring mendengar jawaban menggelitik dari Jongin. "Apa kau lupa. Kalimat lebih tajam dari senjata tajam. Memang benar, masih banyak yang mendukung Soojung. Tapi tetap saja, satu komentar pedas pasti melukai hatinya."

There's No Way ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang