My Best's Friend [END]

Part 48 : Suffering

Annyeonghaseo readers-nim..
Happy reading 📖

❤️
🧡
💛
💚
💙

attention !
perhatikan POV nya ya.

Masih Author POV

Baekhyun sudah berlinangan air mata "kalau kalian memukulnya lagi, aku berjanji tidak akan mau mengenal kalian lagi seumur hidup!"

Jongin langsung bungkam dengan ancaman itu, dia tentu tak akan sanggup di musuhi noonanya.

Tapi Baekbom masih gusar "tapi Baek, dia yang membuat mu menderita!"

"oppa.. apa oppa ada di sisiku saat aku jatuh terpuruk?? Hanya Jongin, Kyungsoo dan Changmin yang menemaniku. Oppa bahkan baru menemuiku setelah 3 tahun."

Baekbom bungkam mendengar kalimat adiknya.

"tolong jangan ikut campur, aku tau kalian menyayangiku tapi memukulnya tak akan mengubah apapun di masa lalu."

Jongin dan Baekbom mundur lalu duduk diam di salah satu kursi ruangan itu.

Baekhyun melepas pelukannya pada sang mantan suami "kau baik – baik saja?" tanyanya masih berlinang air mata.

"Baek.. apa maksud Jooeun?" Chanyeol menghiraukan pertanyaan Baekhyun.

"aku dan Jooeun melihatnya Chan. Hari itu sepulang dari mall kami mampir ke tempat Luhan mengadakan acara. Dan kami melihat kalian di sana. Kau menjemputnya. Tapi kalian bahkan tidak pulang setelahnya. Kemana kalian hah??" Baekhyun mendengus "kalian bersikap seperti biasa di depanku, tapi kalian entah pergi kemana selama berjam – jam di belakangku!" Baekhyun meneteskan air matanya sambil menahan amarahnya.

"kau salah paham Baekhyun-ah" Luhan memegang lengan Baekhyun

Baekhyun menepisnya "salah paham apa Lu? Kalian membohongiku"

"Baek.. hari itu memang aku menjemput Luhan setelah makan siang. Waktu itu aku ada meeting di dekat gedung itu, aku menghubungi Luhan. Tapi setelah itu aku kembali ke kantor" – Chanyeol

"itu benar, Chanyeol menghubungiku di saat aku butuh tumpangan jadi aku ikut dengannya. Kami tidak kemana – mana Baek.. percayalah.." – Luhan

"maaf karena merahasiakannya Baek, aku tak bermaksud. Aku tak tau kalian ada di sana." – Chanyeol

Chanyeol menggenggam tangan Baekhyun "jadi karena itu?"

"kau salah Chan, bukan hanya karena itu. Tapi karena tatapan mu masih mengisyaratkan cinta padanya. Hanya dengan melihat tatapanmu pada Luhan, aku sadar dimana posisiku. Lagi pula aku tak mau melihatmu bersedih lagi karena berpisah dengannya. Kejadian siang itu hanyalah satu hal yang membuatku semakin yakin akan posisiku di antara kalian."