49: Skorsing [Part 1]

270 22 1
                                    

[~Restu~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~Restu~]

"Ohhh, ternyata lo yang panggil Nesa kesini? Berarti gue kesini, karna itu juga perintah dari lo yah?! Maksudnya lo apaan panggil kita berdua ke ruang BK ha?!"
-
-
-
-
-

"Nesa!" Panggil Fira masuk kedalam kelas Nesa lu menghampiri Nesa dengan muka yang begitu panik.

"Lo kenapa fir?" Tanya Nesa mengkerut kan keningnya

"Lo dipanggil ke ruang BK"

Mendengar ucapan Fira, Nesa seketika kaget mendengarnya

"Apa!? Gue dipanggil ke ruang bk? Serius lo fir?"

"Sumpah, gue serius! Lo buruan gih kesana"

"Tapi gue takut Fira" Nesa saat itu sangat ketakutan. Karna baru pertama kalinya ia dipanggil ke ruang BK.

"Lo nggak usah takut. Gue akan menemani lo kesana. Ayolah nes, bu guru udah mengunggu tuh"

Nesa hanya mengangguk pelan, lalu mereka berdua pun berjalan menuju ke ruang BK. Hati Nesa sangat Deg-degan dan pikirannya kosong saat itu.

Tidak lama berjalan, akhirnya mereka sampai disamping ruang BK. Mata Nesa melebar melihat keramaian siswa yang ada disekitar ruang itu.

"Fir, kok para siswa ngumpul disini sih? Emangnya ada apa yah? Ada konser? Atau ada pembagian sembako?"

"Hust, kamu tuh yah, sempat-sempetnya bercanda. Orang tegang kayak gini malah dicandain. Buruan gih lo masuk sekarang"

"Iya iya"

Nesa pun berjalan perlahan lahan masuk ke ruang BK. Nesa hanya bisa berpasrah dan menerima dengan lapang dada apapun yang terjadi saat ia masuk ke dalam ruang BK.

"Eh itu kan ceweknya si anak baru itu, yang ganteng banget itu loh"

"Cantik-cantik kok ganas"

"Sepupu nenek lampir tuh"

"Nesa udah hamil yah?"

"Katanya sih, Farhan udah hamilin dia. Tapi kita nggak tau yang dikatakan Restu itu sebenarnya benar atau nggak"

"Parah banget dia yah. Berani- beraninya dia tampar Restu sampai pipi Restu itu memar tau "

"Kok Farhan mau yah sama cewek kayak dia"

Mendengar bisikan itu, cukup membuat Nesa emosi. Serasa Tangannya tidak sabar lagi ingin menjahit mulut mulut cabe itu. Tapi, Nesa hanya berusaha menahan emosinya dan mengabaikan bisikan-bisikan itu, karna ia tidak ingin membuat keributan lagi.

Tanpa berfikir panjang, Nesa langsung membuka pintu ruang BK. Saat ingin melangkahkan kakinya masuk ke ruang BK, Mata Nesa melebar melihat Farhan dan Restu udah terlebih dahulu duduk di kursi dan didampingi oleh bu Sari, selaku guru BK di Sekolah. Tidak lama Nesa masuk ke ruang BK, semua siswa yang ada di luar ruang BK tadi, langsung menempelkan wajah nya di kaca jendela, dengan maksud, ingin melihat kejadian apa yang akan menimpah Farhan, Nesa, dan Restu di dalam ruang BK itu.

SUATU SAAT NANTI ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang