27: Nesa versi Farhan [Part 1]

360 29 0
                                    

[~Farhan~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~Farhan~]

"Aku belajar ketenangan dari sebuah pagi. Banyak keberangkatan yang belum menentukan kepulangan. Di penuhi mulai yang entah kapan selesai"
-
-
-
-
-

Jam dinding akhirnya menunjukkan 06:00 pagi. Bunda pun segera menyiapkan sarapan pagi buat Nesa dan Mutia. Susu coklat panas dan sepiring roti panggang telah tersedia di atas meja makan. "Semoga aja Mutia suka sama sarapannya" ucap bunda senang

Tok,,Tok,,Tok
Suara ketukan pintu yang berasal dari pintu depan rumah Nesa.

"Iya, tunggu sebentar" Bunda langsung menuju ke pintu depan lalu membukanya.

"Eh nak Farhan" sapa Bunda melihat Farhan berdiri tepat didepannya dengan berpakaian seragam SMA rapi.

"Iya tante" sahut Farhan memberikan senyuman manis

"Yuk, kamu masuk dulu" suruh bunda

Farhan pun masuk kedalam rumah lalu duduk di atas sofa.

"Gimana keadaan ibu kamu? udah mendingan?"Tanya bunda

"Hmm alhamdulillah tante, ibu udah mendingan"

"Kalau gitu, bunda pengen jengukin ibu kamu yah dirumah sakit"

"Nggak usah kerumah sakit tante, ibu udah ada di rumah"

"Oh, ibu kamu udah balik?"

"Iya tante, ibu nggak mau kalau dirawat dirumah sakit. Ibu cuman mau dirawatnya dirumah aja. Jadi setiap siang dan malam hari, biasa dokter akan datang kerumah melihat kondisi ibu"

"Ooo gitu"

"Oh iya tante, Mutia udah bangun?"

"Hahah itu dia nak Farhan, Mutianya belum bangun" jawab bunda terkekeh pelan

"Aduh gimana yah,"

"Kamu ke kamarnya aja, trus kamu bangunin dia"

"Oke tante"

Farhan pun menuju ke kamar itu. Saat ingin membuka pintu kamar, ternyata Nesa lebih awal membuka pintu kamar dari dalam. Mata Nesa melebar melihat Farhan yang berdiri tepat didepannya.

"Kak Farhan!" Bentak Nesa kaget.

Farhan hanya terdiam sambil melihat penampilan Nesa yang lekas bangun tidur

"Ini betulan kak Farhan yah? Atau gue cuman mimpi" ucap Nesa mengucek matanya.

"Gue beneran Farhan kok" jawab Farhan menatap Nesa

"Kak Farhan ngapain kesini?"

"Gue pengen ambil Mutia"

"Oh, mutia ada didalam tuh. Saya tinggalin kakak sebentaryah, soalnya saya mau siap siap ke sekolah."

Farhan hanya mengangguk mengerti.

Nesa pun menuju ke kamarnya lalu bergegas untuk ke sekolah.

Tidak lama kemudian, akhirnya Nesa keluar dari kamarnya dengan berpenampilan rapi. "Gue harap, kak Farhan masih tungguin gue diluar. Trus dia ngajakin gue berangkat kesekolah bareng. Asikkkk senangnya" Sahut Nesa gembira sambil merapikan seragam nya

Raut wajah gembira Nesa seakan akan menghilang, ketika Nesa melihat suasana teras rumahnya sepi tidak ada orang termasuk Farhan "Kok Dia nggak ada? Masa sih dia nggak tunggin gue. Padahal gue udah berharap banget. Ah tau ah gue kesal" ucap Nesa kesal duduk di sofa ruang tamu.

"Loh, anak bunda kenapa sih? Masih pagi pagi kok udah cemberut begitu" tanya bunda menghampiri Nesa sambil membawa sepiring roti panggang dan segelas susu coklat lalu menyimpannya diatas meja.

"Bun, kak Farhan udah balik yah?"Tanya Nesa

"Iya, dari tadi dia udah balik kerumhnya. Emangnya kenapa?"

Saat ingin menjawab pertanyan bunda, tiba tiba saja suara klakson motor berbunyi di depan rumah Nesa. Karna penasaran, Nesa langsung keluar dari rumahnya. Bibir Nesa kembali tersenyum melihat Farhan yang sudah menunggunya diluar. Nesa langsung mengambil tasnya didalam kamar, lalu berpamitan dengan bunda.

"Bu, Nesa berangkat kesekolah dulu yah" salam Nesa ke bunda

"Iya iya kamu hati hati, kok kamu keburu buru banget"

"Iya bun, soalnya calon menantu bunda udah nungguin Nesa diluar" ucap Nesa tersenyum

"Calon menantu? Emangnya siapa?"

"Farhan" jawab Nesa terkekeh pelan.

"Kamu bisa aja nes" sahut bunda ikut terkekeh pelan

Nesa melepas tangannya dari salaman bunda dan langsung menghampiri Farhan dengan wajah yang ceria.

"Kak, kakak nungguin saya yah?" Tanya Nesa kepedean.

"Nggak kok!"

Wajah ceria Nesa seketika menghilang mendengar jawaban Farhan.

"Trus kakak nungguin siapa?"

"Nesa"

"Saya kan Nesa. Emangnya ada yah Namanya Nesa selain saya tinggal disini?"

"Nggak ada!"

"Trus, Nesa yang kakak maksud itu tinggal dimana?"

"Dihati gue"

Nesa hanya menunjukkan wajah bingung

"Buruan lo naik!"Perintah Farhan

"Kakak suruh saya naik? Berati kakak nungguin saya. Kalau kakak nungguin saya, berarti Nesa yang dimaksud kakak tadi itu saya. Kalau Nesa yang di maksud kakak tadi itu saya, berarti saya tinggal di hati kakak?" Ucap Nesa mencerna kata kata Farhan.

"Iya bawelllll, buruan gih lo naik" sahut Farhan menatap Nesa dengan malas.

Nesa pun langsung naik keatas motor Farhan dengan wajahnya yang sangat gembira. Kemudian Farhan melajukan motornya dengan kecepatan standar menuju ke sekolah

Next

👇👇

SUATU SAAT NANTI ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang