36: Kebohongan [Part 1]

324 23 0
                                    

[~Kiki~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~Kiki~]

"Satu kebohongan, sudah cukup untuk meragukan berjuta kebenaran"
-
-
-
-
-

"Restu!" Ucap kiki menghampiri Restu yang saat itu sedang makan dikantin

"Apa?"

"Lo kemarin abis makan bakso sama Nesa yah?"

"Jelas dong"

"Trus, Nesa nya ikut makan?"

"Nggak!"

"Lah, kenapa?"

"Katanya dia udah kenyang"

"Ooo" kiki mengakhiri percakapan

Restu kembali melanjutkan makannya dengan lahap. Saat Restu dan kiki asik bercerita tentang Nesa, Agnes dengan Angel yang dari tadi duduk dibelakang restu tidak sengaja mendengar percakapannya.

"Ooooo, ternyata Nesa abis makan bareng sama Restu" ucap Agnes

"Bos, gue baru kepikiran nih, jangan jangan, bos putus sama Restu, karna Restu suka sama Nesa" usul Angel

"Iya juga yah, tumben otak lo cerdas."

"Bos harus balas dendam ke Nesa. Karna Nesa udah rebut Restu dari bos"

"Liat aja lo Nesa, lo udah rebut Farhan oke nggak apa apa, tapi lo rebut Restu dari gue, itu yang jadi masalah. Dan gue nggak bakal diam!" Ucap Agnes geram.

"Yuk Angel kita pergi dari sini!" Suruh Agnes berdiri dari duduknya lalu menarik lengan Angel

"Kita mau kemana?"

"Nggak usah bacot! Lo ikutin gue aja"

Agnes dan Angel pun Pergi dari kantin dengan perasaan emosi. Melihat Angel dan Agnes jalan disamping Restu, membuat kiki sadar tenyata Agnes dan angel ada di belakangnya.

"Res"

"Apa lagi?"

"Tuh," kiki menunjuk Agnes

"Agnes kenapa?"

"Ternyata ia dari tadi ada dibelakang kita. Kalau dia dibelakang kita, berarti dia dengar dong percakapan kita tentang Nesa"

"Emangnya kenapa kalau dia denger percakapan kita? Dia juga nggak berhak marah kok ke gue, dia kan bukan siapa-siapa gue. Biarin aja lah"

Kiki menangguk mengerti

"Oh iya res, lo Masih ingat kan sama pertaruhan kita?" Tanya Kiki tersenyum kecut

"Iya lah, mana mungkin gue lupa pertaruhan itu. Semenjak gue udah putusin Agnes, gue akan lebih mudah dekati Nesa. Walupun, gue ngerasain sedikit nggak rela kehilangan Agnes. Gue kayaknya masih sayang sama dia"

"Hahah dan jangan lupa, kalau lo gagal dapetin Nesa, Agnes harus gue ambil"

"Iya iya"

***

"Agnes, sebenarnya kita mau kemana sih?" Tanya Angel mengkerut kan keningnya

"Lo ikut aja" jawab Agnes sedikit kesal berlari sambil menarik lengan Angel

Tidak lama kemudian, akhirnya mereka sampai didepan kelas Nesa. Agnes langsung mencari Nesa didalam kelas.

"NESA SINI LO!" Teriak Agnes emosi

Suasana kelas yang awalnya terdengar ribut, seketika hening saat Agnes berteriak kencang.

"NESANYA MANA HA? LO LIAT NESA NGGAK?"

"Nesa nggak dateng ke sekolah kak" ucap salah satu teman kelas Nesa

"SERIUS? LO JANGAN SEKALI KALI BOHONGIN GUE YAH!"

"Kalau kakak nggak percaya, liat aja tuh bangkunya kosong"

"KALAU BESOK DIA DATENG KE SEKOLAH, SURUH DIA TEMUIN GUE DI LAPANGAN BASKET!"

"Ngapin lo cari Nesa?" Suara laki laki dari arah belakang Agnes

Agnes dan Angel pun menoleh kan kepalanya kearah suara itu.

"JAWAB! NGAPAIN LO CARI NESA?!"

"Gue punya urusan sama dia!"

"Urusan apa?"

"Kemarin, Dia abis makan bakso bareng sama Restu"

"Berarti, kemarin Nesa bohongin gue dong" ucap Farhan dalam hati.

"Trus kenapa kalau dia makan bareng sama Restu?" Tanya Farhan mengerutkan keningnya

"Gue nggak suka! gue pikir, Restu putusin gue, pasti ada sangkut pautnya dengan Nesa. Dan gue yakinin itu!" Sentak Agnes kesal.

"Agnes, udah udah. Kita buruan balik ke kelas gih! Nggak baik loh buat keributan di kelas orang" ucap Angel menarik lengan Agnes

Agnes hanya mengangguk pelan mengikuti perintah Angel. Mereka berdua pun keluar dari Kelas Nesa dan menuju kembali ke kelasnya.

Farhan saat itu hanya berdiri terdiam di depan pintu kelas Nesa "Lo udah bohongin gue nes. Dan gue kecewa sama lo" Ucap Farhan dalam hati.

***

SUATU SAAT NANTI ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang