47: Broken home 2 [Part 1]

340 23 0
                                    

[~Farhan~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~Farhan~]

"Seandainya saya masih di dalam kandungan ibu, dan saya terlebih dahulu sudah tau kalau kamu itu ayah saya, lebih baik saya mati didalam kandungan ibu saat itu juga, dari pada harus hidup didalam keluarga bersama ayah yang nggak tau diri!"
-
-
-
-
-

Sesampainya dirumah, Farhan yang saat itu sedang membuka helmnya, mendengar kedua orang tuanya yang masih saja bertengkar. Jujur, sebenarnya Farhan tidak tahan lagi tinggal dirumah. Karna itu tadi, ia tidak tahan melihat kedua orang tuanya bertengkar setiap saat. Tapi, karna ia kasihan dengan ibu dan Mutia, dengan terpaksa ia tinggal di rumah yang penuh dengan masalah itu.

Tanpa berfikir panjang, Farhan langsung masuk ke dalam rumah. Mata Farhan melebar ketika melihat kedua orang tuanya bertengkar diruang tamu dan Mutia duduk di atas sofa, sambil menangis karna takut melihat kedua orang tuanya bertengkar.

"AYAH BERHENTI NGGAK!" Teriak Farhan

Mendengar teriakan Farhan, Ayah yang tadinya mengangkat tangan karna ingin menampar ibu seketika menurunkankan tangannya kembali.

"AYAH KENAPA SIH HA?! SEBEGITU BENCINYA AYAH SAMA IBU, SAMPE-SAMPE AYAH INGIN MENAMPAR IBU PAKE TANGAN NAJIS AYAH?!" Sentak Farhan

"kamu jangan ikut campur urusan ayah yah!" Perintah ayah

"Gimana saya nggak ikut campur, dia itu ibu saya. Dia yang rawat dan jagain saya sampe sekarang. Dia yang kasih saya kasih sayang dan rasa cinta yang luar biasa. Bukan kamu, dan bukan ayah!"

Mendengar ucapan Farhan, membuat Ayahh kesal. Saking kesalnya, ayah tidak segan menampar pipi Farhan.

Plak!!

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Farhan.

"KAMU ITU MASIH KECIL! TIDAK TAU APA APA! KAMU HANYA SEORANG ANAK INGUSAN YANG HOBINYA CUMAN GANGGU URUSAN ORANG TUA!" Bentak ayah

Karna tidak terima ayah berkata seperti itu, Farhan langsung meninju pipi ayah nya dengan keras. Pipi ayah tiba tiba saja memar, dan sedikit mengeluarkan darah

"INGUSAN? BUKAN SEBALIKNYA YAH? AYAH ITU AYAH INGUNSAN YANG HOBINYA GANJEN SAMA CEWEK!" Sentak Farhan emosi

"Kurang ajar yah kamu! Kamu mulai berani melawan ayah. Anak tidak tau diuntung kamu! Ayah nyesal punya anak kayak kamu cialan!"

"BUKAN HANYA AYAH YANG NYESEL, SAYA JUGA NYESEL LAHIR DI KELUARGA INI. SEANDAINYA SAYA MASIH DIDALAM KANDUNGAN IBU, DAN SAYA SUDAH TAU, KALAU KAMU ITU AYAH SAYA, LEBIH BAIK, SAYA MATI DI DALAM KANDUNGAN IBU, DARI PADA HARUS HIDUP DIDALAM KELUARGA BERSAMA AYAH YANG NGGAK TAU DIRI! YANG SUKA NYA MAIN DENGAN CEWEK LAIN!" Sentak Farhan dengan mata melotot

"JAGA YAH UCAPAN KAMU! KAMU ITU HARUSNYA BERSYUKUR, KAMU PUNYA AYAH DAN IBU!"

"AYAH? BUKANNYA AYAH SUDAH NYAMAN SAMA CEWEK LAIN? KALAU BEGITU, KAMU BUKAN AYAH SAYA LAGI! KARNA KAMU UDAH LEBIH BAHAGIA BERSAMA CEWEK SIMPANAN KAMU! BUKAN IBU! BUAT APA SAYA MENSYUKURI PUNYA AYAH JUGA, AYAH SAJA TIDAK PERNAH MENSYUKURI SAYA HADIR DI KELUARGA INI!ANJING!"

SUATU SAAT NANTI ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang