4: Boncengan Pertama [Part 1]

752 42 1
                                    

[~Nesa~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~Nesa~]

"Kamu tidak ingin mengundang perasaan yang baik datang menemuimu. Tapi, kamu sendiri meminta diam-diam untuk mengalaminya"
(Go2words)
-
-
-
-
-

Nesa pun berjalan menuju gerbang sekolah sambil memegang kantong plastik hitam yang isinya bakso bungkus. Tidak sengaja, Nesa melihat seorang cowok yang berdiri di samping gerbang sedang menunggu seseorang. Dan cowok itu adalah Farhan. Nesa sempat deg-degan saat itu. "Aduh, kenapa Kak Farhan ada disitu sih? Gue kan, jadi nggak berani lewatnya." Ucap Nesa dalam hati.

Nesa memberhentikan langkahnya sejenak, mengatur nafasnya, lalu dia berjalan ke arah pintu gerbang sekolah dengan menundukkan kepalanya dalam-dalam. Farhan saat itu tidak memperhatikan Nesa yang lewat di depannya karna sibuk mencari seseorang.

Setelah merasa jauh dari Farhan, Nesa menghentikan langkanya, dan kembali menegakkan kepalanya.

"Wuis, akhirnya gue terbebas. Gue nggak habis pikir, kalau gue ketahuan sama Kak Farhan, gue bakal,"

"Bakal apa?" Ucap suara dari arah belakang Nesa

Nesa kaget mendengar suara itu. Dengan rasa penasaran, Nesa menolehkan kepalanya ke sumber suara. Mata Nesa melebar, karna suara itu adalah suara Farhan. Farhan langsung memberikan tatapan sinisnya.

"Kak, saya minta maaf soal kejadian tadi siang. saya merasa bersalah banget sama kakak. Pliss, jangan dendam sama saya" mohon Nesa menundukkan kepalanya.

Farhan hanya menghiraukan permohonan Nesa. Dan pergi meninggalkan Nesa. Nesa sempat heran melihat kelakuan Farhan yang sangat aneh itu.

Ketika ingin melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba suara klakson motor terdengar dari belakang Nesa. Entah bagaimana bisa, Nesa menolehkan kepalanya kearah belakang.

"Ayo buruan naik!" Perintah cowok yang ada di motor itu

"Gue nggak mau! Gue juga nggak kenal sama lo! Tolak Nesa mentah-mentah

Cowok yang di motor itupun membuka helm nya dan menatap Nesa yang berdiri pas didepan motornya. Nesa kembali kaget. Lagi-lagi cowok itu adalah Farhan.

"Kalau sekarang, lo udah kenal gue nggak?" Tanya Farhan menatap Nesa dengan tatapan malas.

Nesa hanya terdiam sambil menatap penampilan Farhan.

"Woi, lo kok malah diam sih? Buruan naik!"

"Saya nggak mau!"

"Kenapa? Lo takut sama gue? Lo berfikir kalau gue bakal macam-macam sama lo? Gue nggak sedikitpun bermaksud begitu"

"Terus, kak Farhan ngajakin saya pulang bareng dengan maksud apa?"

Farhan sempat kaget saat mendengar Nesa menyebutkan namanya.

"Sebenarnya, gue juga malas ngajakin lo pulang bareng. Tapi disisi lain, gue ngajakin pulang bareng sebagai tanda permintaan maaf gue ke lo."

"Minta maaf? Minta maaf apaan? Tanya Nesa polos

"Nggak usah banyak tanya deh. Buruan lo naik aja. Keburu sore nih" suruh Farhan sambil menstarter motornya

Nesa langsung naik keatas motor Farhan dengan muka yang sangat terpaksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nesa langsung naik keatas motor Farhan dengan muka yang sangat terpaksa. Farhan pun melajukan motornya dengan kecepatan standar.

"Lo mau mampir kewarung dulu nggak?" Tanya Farhan

"Buat apa?" Tanya Nesa polos

"Buat makan lah,"

"Nggak ah!"

"Kenapa?"

"Gue udah dibeliin bakso bungkus sama Panji. Rencananya sih, kalau sampe dirumah, gue mau makan bakso ini"

"Oh, gitu"

Nesa hanya mengangguk pelan.

"Rumah lo dimana?" Tanya Farhan kembali

Nesa pun menjelaskan alamat rumahnya. Farhan mengangguk pelan. Setengah jam berlalu, akhirnya Farhan menepihkan motornya pas didepan rumah Nesa. Nesa pun turun dari motor Farhan.

"Makasih kak," ucap Nesa melemparkan senyuman hangat ke Farhan.

"Sama-sama," ucap Farhan dengan muka datar.

Farhan melajukan motornya kembali meninggalkan rumah Nesa dengan kecepatan kilat.

***

SUATU SAAT NANTI ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang