16: Teman bahagia [Part 1]

430 28 1
                                    

[~Farhan~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~Farhan~]

"Jika kau tak bisa memiliki seseorang yang kamu inginkan, posisikan dirimu sebagai sahabatnya, maka kamu kan memilikinya utuh"
(Pepatah)
-
-
-
-
-

Nesa meninggalkan Farhan di Mall dan pergi ke sebuah cafe untuk menenangkan diri.

"Gue bodoh banget, Bodoh....banget! Seharusnya Gue nggak ngucapin kata kata itu didepan Farhan. Pasti Farhan sedang menertawakan gue, karna gue mengeluarkan kata-kata konyol yang nggak pernah gue lakuin sebelumnya. GUE BENCI SAMA DIRI GUE SENDIRI!" Ucap Nesa kesal dengan dirinya sendiri.

Nesa saat itu hanya duduk terdiam meratapi penyesalannya.

"Nes, gue minta maaf soal kejadian di mall tadi" ucap suara dari arah belakang Nesa.

Nesa menoleh kan kepalanya kearah suara itu. Mata Nesa membulat melihat Farhan yang berdiri di belakangnya.

"Ngapain kak kesini lagi?" Tanya Nesa

"Gue kesini, buat minta maaf sama lo"

"Sebelum kakak datang kesini, saya udah maafin kak Farhan dari tadi. Sekarang kak Farhan pergi aja dari sini" perintah Nesa

"Lo marah sama gue?"

"Nggak kok"

"Trus lo kenapa suruh gue pergi?"

"Karna saya mau sendiri"

"Nggak baik cewek sendiri, sendiri itu sepi, dan sepi itu menakutkan."

"Kenapa menakutkan?"

"Karna nanti lo ditemenin sama setan"

"Lah, saya dari tadi udah ditemanin sama setan kok"

"What? Trus, setannya mana?"

"Setannya itu kak Farhan!" Ejek Nesa terkekeh pelan

Farhan hanya menunjukkan wajah polosnya, lalu duduk di samping Nesa.

"Gitu dong, ketawa. Nggak usah cemberut kayak tadi" ujar Farhan tersenyum hangat.

Nesa saat itu sangat senang karna Farhan telah berhasil membuatnya tertawa.

"Sebagai tanda permintaan maaf gue, gue mau ngajakin lo berteman"

"Lah kok berteman? Bukannya kita udah kenalan, berarti kita berteman?"

"Itu cuman teman biasa. Gue ngajakin lo berteman, bukan sembarangan teman"

"Emangnya teman apaan?" Tanya Nesa polos

"TEMAN BAHAGIA" jawab Farhan mencubit pipi Nesa

"Auuuu, sakit tau." Ucap Nesa menjerit kesakitan.

"Gimana, lo mau nggak?"

"Hmm gimana yah,"

"Cepetan dong jawabnya"

Farhan saat itu memberikan waktu Nesa untuk berfikir. Nggak lama kemudian Nesa menjawab,

"Nggak ah!" Tolak Nesa mentah-mentah

"Loh kenapa? Lo masih marah sama gue?"

"Nggak kok. Marah saya udah hilang"

"Trus, kenapa lo nolak jadi teman bahagia gue?"

"Karna saya maunya jadi TEMAN HIDUP kakak aja" ucap Nesa Terkekeh kencang.

"Ihh, apaan sih bisa aja lo"

"Hahahaha just kidding"

"Gue nanya ulang ke lo, lo mau nggak jadi teman bahagia gue?"

"Jelas"

"Jelas apaan?"

"Jelas mau lah"

"Jadi kita resmi berteman nih?"

"Iya cuman berteman aja, nggak lebih"

Farhan saat itu terlihat sangat senang. Untuk meresmikan hari pertama pertemannya, Farhan membawa Nesa keluar dari Cafe itu, lalu menuju ke motornya. Farhan menyuruh Nesa naik ke atas motornya kemudian Farhan melajukan motornya dengan kecepatan kilat. Karna takut jatuh, Nesa langsung memeluk Farhan.

Tidak lama perjalanan, mereka pun sampai disebuah foto box.

"Kita ngapain kesini?" Tanya Nesa heran

"Foto lah"

"Untuk apa?"

"Untuk resmi in pertemanan kita"

"Idiih, alay banget"

"Biarin" ujar Farhan menjulurkan lidahnya

"Udah ahh basa basinya, buruan lo ikut gue masuk ke dalam kotak itu, trus kita foto bareng" perintah nya kembali sambil menarik lengan Nesa

Mereka pun masuk ke dalam foto box. Bergaya yang unik, adalah salah satu hobi Nesa saat berfoto. Tidak lama kemudian, mereka keluar dari foto box itu.

"Ini buat lo, dan ini buat gue" ucap Farhan menyobek selembar foto dan memberikan potongan foto ke Nesa.

"Oke deh" ucap Nesa mengambil potongan foto itu dari tangan Farhan dan memasukkannya ke dalam dompet.

"Kita langsung pulang"

Nesa hanya mengangguk pelan.

Setelah Farhan memakai helm dan menstarter motornya, Nesa pun naik ke atas motor. Dan Farhan melajukan motornya dengan kecepatan standar.

***

SUATU SAAT NANTI ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang