6: Berita membawa petaka [Part 1]

656 41 2
                                    

[~Nesa~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~Nesa~]

"jangan biarkan mereka menghancurkan kedamaian, kemakmuran, dan kebahagiaan yang sudah kau doakan selama ini"
(Go2words)
-
-
-
-
-

"Nesa, nesa! Cepat bagun! Nanti kamu terlambat ke sekolahnya," suruh bunda membangun kan Nesa dikamar.

"Hmmm"

"Sayang, ayo bangun!"

Nesa pun bangun sambil mengucek-ngucek matanya.

"Bun, emangnya udah jam berapa?" Tanya Nesa sambil menguap.

"Udah jam 7 pagi. Kamu pigi mandi dulu gih, trus kamu siapkan semua perlengkapan sekolah yang ingin kamu bawa ke sekolah. Kalau sudah beres semuanya, bunda tunggu kamu di meja makan,"

"Iya bun," sahut Nesa mengangguk pelan

Bunda pun mengecup kening Nesa, dan pergi meninggalkan kamar. Tidak lama bunda pergi, Nesa langsung melihat ponselnya. Mata Nesa melebar, melihat 100 chat masuk dari kevin. "Kenapa lagi sih inianak?" Ucap Nesa mem-blokir nomor Kevin dari poneslnya. Setelah itu, Nesa pun membereskan tempat tidur, memasukkan peralatan sekolah kedalam tas, lalu menuju ke kamar mandi.

***

Setelah berpakaian dengan rapi, Nesa menuju ke meja makan.

"Anak bunda pagi ini cantik banget deh," puji sang bunda dengan senyum manis

Nesa hanya tersenyum memamerkan sederet gigi putihnya. Setelah itu, Nesa duduk disamping bunda lalu menyantap sarapan paginya yaitu roti panggang dan segelas susu coklat yang sudah tersedia di depan matanya

"Oh iya nes, bunda punya kabar baik loh,"

"Kabar baik apa bun?" Tanya Nesa sambil mengunyah roti

"Kamu coba tebak deh, kira-kira, kabar baik apa yang bunda akan tanyakan ke kamu?"

"Hmm, arisan bunda naik?

"Bukan"

"Utang bunda udah lunas?

"Bukan"

Nesa berfikir sejenak.

"Bun, Nesa udah tau jawabannya!"

"Jawabannya apa coba?"

Nesa berdiri diatas kursi dan berteriak.

"PASTI AYAH BAKAL DATANG KE JAKARTA KAN BUN?" teriak Nesa dengan suara toa nya.

"Betul!" Ucap bunda memberi Nesa tepuk tangan

Nesa pun berjoget dengan senang. saking senangnya, Nesa saat itu tidak menyadari, dia sedang berdiri diatas kursi,

BRUK!!!

Nesa terjatuh dari atas kursi. Nesa saat itu tidak sadarkan diri. Membuat bunda khawatir dengan kondisi nesa. Bunda langsung menghampiri Nesa dengan raut wajah cemas.

"Nes, Nesa, bangun dong nak! Bunda khawatir sama kamu." ucap bunda sambil menepuk pipi Nesa berulang kali.

Tiba-tiba Nesa membuka matanya perlahan-lahan.

"Bun, tolongin Nesa dong!" Ucap Nesa dengan suara pelan

Tanpa basa basi, bunda langsung membawa Nesa ke kamarnya. Dan membaringkan badan Nesa diatas tempat tidur.

"Bun, maafin Nesa yah. Nesa sudah buat bunda cemas seperti ini" ucap Nesa memegang tangan bunda.

"Iya, nggak apa-apa. Lain kali, kamu harus hati-hati. Bunda sempat syok liat kamu tadi tidak sadarkan diri," Ujar Bunda duduk disamping Nesa.

"Hmm, iya bun aku minta maaf," Ucap Nesa mengangguk kan kepala.

"Oh iya, untuk hari ini kamu nggak usah ke sekolah dulu. Kamu istirahat aja dikamar."

"Iya, bun"

"Bunda mau ke kamar dulu, ambil betadine sama hansaplast. Buat ngobatin luka kamu.

"Siap bun" ucap Nesa mengangguk pelan.

Bunda pun keluar dari kamar Nesa, lalu pergi mengambil obat.
Nesa saat itu hanya terbaring lemah. dia merasakan pusing di dahi disebelah kirinya yang mengeluarkan darah akibat benturan keras di lantai.

Beberapa menit kemudian, ponsel Nesa berdering. Nesa membuka ponselnya dan melihat pesan yang masuk.

Fira
Nes?Lo dimana sih? Gue ke kelas lo, dan lo nggak ada. Padahalkan, jam pelajaran udah dimulai. Lo bolos yah?

Nesa
Gue dirumah fir. Gue abis kena musibah. Dan hari ini, gue izin nggak masuk sekolah dulu. Bunda nyuruh gue istirahat.

Fira
Apa? Musibah? Musibah apa nes?

Nesa
Gue jatuh dari kursi.

Fira
Bagaimana ceritanya?

Nesa
Gue nggak bisa jelasin disini fir. Nanti aja gue cerita ke lo kalau ada kesempatan. Lo belajar yang rajin. Gih. Gue mau istirahat dulu. Bye..

Fira
Oke deh. GWS yah buat lo,^

Nesa langsung mematikan ponselnya dan kembali beristirahat. Tidak lama kemudian, bunda pun menghampiri Nesa dan langsung mengobati luka nesa.

***

SUATU SAAT NANTI ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang